Mataram (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat mengatakan 60 petugas kebersihan langsung diturunkan untuk menangani sampah sisa Pawai Ogoh-Ogoh dalam rangka menyambut Hari Raya Nyepi 1945 di daerah itu.
Kepala Bidang Persampahan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram Vidi Partisan Yuris Gamanjaya di Mataram, Selasa, mengatakan petugas kebersihan sudah disiapkan sejak awal untuk melakukan penanganan sampah sisa Pawai Ogoh-Ogoh.
"Petugas yang kita turunkan ini memang sudah disiapkan untuk membersihkan langsung sampah sepanjang jalan yang menjadi rute Pawai Ogoh-Ogoh, agar ruas jalan di kota tetap bersih dan rapi," katanya.
Pawai Ogoh-Ogoh yang digelar di Kota Mataram, Selasa, merupakan kegiatan pertama setelah tiga tahun ditiadakan karena pandemi COVID-19.
Rute pawai itu sama seperti tahun-tahun sebelumnya yakni di Jalan Langko hingga Pejanggik dengan jumlah Ogoh-Ogoh yang ikut sekitar 187 peserta. Peserta itu, tidak hanya dari Kota Mataram melainkan juga dari beberapa kabupaten/kota di Pulau Lombok.
Terkait dengan volume sampah sisa pawai itu, ujar dia, hingga saat ini belum dapat dipastikan, karena petugas kebersihan masih bekerja di lapangan.
"Untuk volume sampah kami belum bisa pastikan apakah 1-2 dump truk. Kalau hanya satu, maka volumenya sekitar 2,5 ton," katanya.
Sebelumnya, Kepala DLH Kota Mataram M. Kemal Islam mengatakan sampah sisa Pawai Ogoh-Ogoh merupakan sampah insidental dan diprediksi sekitar 2 ton.
"Banyaknya sampah tersebut, karena peserta Pawai Ogoh-Ogoh tidak hanya dari Kota Mataram melainkan juga dari luar kota. Begitu juga yang datang menyaksikan pawai tersebut," katanya.
Menyinggung tentang peningkatan volume sampah selama Ramadhan, ia mengatakan, berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, tetap stabil.
"Volume sampah selama puasa tetap stabil yakni sekitar 200 ton per hari dan untuk jam buang dan angkut sampah tetap sama tidak ada perubahan," katanya.
Hanya saja, lanjutnya, perubahan jam buang berlaku di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kebon Kongok, Kabupaten Lombok Barat yang sebelumnya sampai pukul 18.00 Wita, sekarang dibatasi sampai pukul 16.00 Wita.
"Karena itu, kami kan mengoptimalkan kegiatan pemilihan sampah di tempat pembuangan sementara (TPS) untuk menyiasati pengurangan sampah yang dibuang TPA," katanya.
Kepala Bidang Persampahan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram Vidi Partisan Yuris Gamanjaya di Mataram, Selasa, mengatakan petugas kebersihan sudah disiapkan sejak awal untuk melakukan penanganan sampah sisa Pawai Ogoh-Ogoh.
"Petugas yang kita turunkan ini memang sudah disiapkan untuk membersihkan langsung sampah sepanjang jalan yang menjadi rute Pawai Ogoh-Ogoh, agar ruas jalan di kota tetap bersih dan rapi," katanya.
Pawai Ogoh-Ogoh yang digelar di Kota Mataram, Selasa, merupakan kegiatan pertama setelah tiga tahun ditiadakan karena pandemi COVID-19.
Rute pawai itu sama seperti tahun-tahun sebelumnya yakni di Jalan Langko hingga Pejanggik dengan jumlah Ogoh-Ogoh yang ikut sekitar 187 peserta. Peserta itu, tidak hanya dari Kota Mataram melainkan juga dari beberapa kabupaten/kota di Pulau Lombok.
Terkait dengan volume sampah sisa pawai itu, ujar dia, hingga saat ini belum dapat dipastikan, karena petugas kebersihan masih bekerja di lapangan.
"Untuk volume sampah kami belum bisa pastikan apakah 1-2 dump truk. Kalau hanya satu, maka volumenya sekitar 2,5 ton," katanya.
Sebelumnya, Kepala DLH Kota Mataram M. Kemal Islam mengatakan sampah sisa Pawai Ogoh-Ogoh merupakan sampah insidental dan diprediksi sekitar 2 ton.
"Banyaknya sampah tersebut, karena peserta Pawai Ogoh-Ogoh tidak hanya dari Kota Mataram melainkan juga dari luar kota. Begitu juga yang datang menyaksikan pawai tersebut," katanya.
Menyinggung tentang peningkatan volume sampah selama Ramadhan, ia mengatakan, berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, tetap stabil.
"Volume sampah selama puasa tetap stabil yakni sekitar 200 ton per hari dan untuk jam buang dan angkut sampah tetap sama tidak ada perubahan," katanya.
Hanya saja, lanjutnya, perubahan jam buang berlaku di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kebon Kongok, Kabupaten Lombok Barat yang sebelumnya sampai pukul 18.00 Wita, sekarang dibatasi sampai pukul 16.00 Wita.
"Karena itu, kami kan mengoptimalkan kegiatan pemilihan sampah di tempat pembuangan sementara (TPS) untuk menyiasati pengurangan sampah yang dibuang TPA," katanya.