Magelang (ANTARA) - Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Perdagangan memanfaatkan ASEAN Economic Ministers (AEM) Retreat 2023 di Magelang, Jawa Tengah, sebagai momentum untuk mendorong surplus perdagangan dengan negara Laos dan Thailand.
 

“Sembilan negara anggota ASEAN selain Indonesia, kita cuma sedikit ada defisit dengan Thailand dan juga dengan Laos, yang lainnya semua kita selalu surplus. Artinya mungkin nanti kita bisa meng-adress ya dengan Thailand dan Laos bagaimana kita bisa meningkatkan supaya kita bisa mendapatkan angka surplus yang lebih maksimal,” kata Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga di Magelang, Jawa Tengah, Selasa.

Wamendag Jerry menjelaskan defisit dengan Laos tidak begitu besar lantaran volume perdagangan dengan Laos memang relatif lebih kecil dibandingkan dengan negara-negara anggota ASEAN lainnya. Melalui AEM, Kemendag ingin meningkatkan volume perdagangan agar nilai perdagangan dengan Laos termasuk juga Thailand menjadi surplus.
 

Salah satu prioritas Kemendag untuk meningkatkan volume perdagangan tersebut dengan mengekspor produk yang memiliki nilai tambah dan merupakan produk jadi. Contohnya, barang elektronik, manufaktur, dan bahan-bahan olahan makanan. “Kita usahakan komoditas kita yang bisa surplus itu komoditas yang barang jadi. Itu jelas clear yang akan kita ekspor adalah barang jadi dan kita usahakan sebisa mungkin ya tidak impor dari mereka,” jelasnya.

Wamendag Jerry menuturkan bahwa dari sisi perdagangan, Indonesia selalu memastikan hubungan dagang berjalan dengan negara manapun, baik ASEAN maupun mitra-mitra strategis lainnya baik bilateral maupun multilateral yang diwujudkan melalui perjanjian-perjanjian dagang yang selami ini telah dicapai.

Baca juga: Mendag perkuat kerja sama dagang dan investasi India
Baca juga: AS-UE bicarakan mineral penting di tengah ketegangan perdagangan

Bahkan pada tahun ini, Indonesia sudah menandatangani 27 perjanjian dagang, mulai dari lingkup Asia, Eropa, Afrika, Amerika dan Australia. “Semua kita punya, artinya kita terbuka luas terbuka lebar untuk menjalin hubungan dagang dengan siapapun,” tegasnya.
 

Khusus untuk perdagangan Indonesia dengan seluruh negara-negara ASEAN selalu meningkat dalam lima tahun terakhir. Tercatat, neraca perdagangan dengan negara ASEAN di 2022 mencapai 111,7 miliar dolar AS. Nilai ekspor mencapai 61,5 miliar Dolar AS dan impor senilai 50,2 miliar dolar AS yang berarti surplus di atas 11,3 miliar dolar AS. “Dan saya ingin pastikan bahwa kita tercatat untuk komoditi non migas 3,92 miliar dolar AS dan surplusnya di tahun 2023 itu sangat besar dinilai 78 miliar dolar AS,” kata dia.

 

 


Pewarta : Kuntum Khaira Riswan
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024