Sleman, DIY (ANTARA) - Wakil Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Danang Maharsa menilai sinergi sektor pariwisata dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menjadi harapan untuk pemulihan perekonomian daerah pascapandemi COVID-19. "Pariwisata dan UMKM menjadi dua hal yang tidak bisa dipisahkan, keduanya harus berjalan berdampingan untuk saling bersinergi," katanya di Sleman, DIY, Minggu.
Menurut dia, pascapandemi COVID-19, dampak dari sinergi antara sektor pariwisata dan UMKM dapat dirasakan, khususnya pada perekonomian masyarakat. "Dengan sinergi pariwisata dan UMKM, ekonomi akan kembali pulih, terlebih lagi untuk masa pascapandemi, sehingga diperlukan pendampingan untuk keduanya," katanya.
Ia mengatakan Pemerintah Kabupaten Sleman mendukung pengembangan pelaku UMKM salah satunya melalui layanan e-commerce Mbizzmarket, yang disediakan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemeeintah (LKPP) bagi portal belanja langsung pemerintah.
"Melalui Mbizmarket ini, Pemkab Sleman dapat memenuhi belanja pengadaan sekaligus mendukung penggunaan produk UMKM Sleman. Kami akan terus bersama pelaku wisata dan UMKM untuk terus meningkatkan penjualan dan usaha dalam rangka menyukseskan program Presiden terkait target 40 persen penggunaan produk dalam negeri," katanya.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Ishadi Zayid mengatakan pihaknya akan berupaya mendatangkan wisatawan agar pelaku UMKM dapat memanfaatkan kesempatan tersebut untuk meningkatkan pendapatan.
"Pariwisata tidak bisa berjalan sendiri. Diperlukan kolaborasi dengan teman-teman UMKM, sehingga pariwisata akan mendatangkan wisatawan, UMKM yang akan menangkap," katanya. Ishadi turut mengajak pelaku UMKM dapat menambah daya tarik melalui berbagai strategi.
Baca juga: Berharap Duta Pariwisata Jawa Barat kembangkan sektor wisata
Baca juga: Berikut empat desa wisata di Lombok Tengah masuk kategori Mandiri
"Tak hanya meningkatkan dari segi kuantitas produk, namun juga didukung dari segi kualitas, keunikan, dan nilai kelokalan dari sebuah produk," katanya. Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Kabupaten Sleman Haris Martapa mengatakan pihaknya telah melakukan berbagai upaya peningkatan kualitas UMKM, termasuk dengan pengadaan pelatihan.
Menurut dia, dengan didampingi praktisi dan akademisi, diharapkan pelatihan tersebut dapat membawa pelaku UMKM bermitra dengan berbagai pihak. "Kami juga mendorong adanya semacam factory kitchen yang di dalamnya ada kolaborasi dari beberapa kalangan pelaku UMKM dan mereka bekerja sama di dalam satu tempat," katanya.
Ia berharap dengan dukungan dan kerja sama semua pihak, kesejahteraan pelaku UMKM dapat meningkat. Terlebih lagi, hingga saat ini jumlah UMKM di Kabupaten Sleman mengalami peningkatan hingga di angka 100.000 UMKM. "Jumlah pelaku UMKM di Sleman melejit sampai di angka 90.000. Saat ini, kami masih melakukan pendataan, sudah meningkat dan terdata sudah lebih dari 100.000 pelaku UMKM," katanya.
Menurut dia, pascapandemi COVID-19, dampak dari sinergi antara sektor pariwisata dan UMKM dapat dirasakan, khususnya pada perekonomian masyarakat. "Dengan sinergi pariwisata dan UMKM, ekonomi akan kembali pulih, terlebih lagi untuk masa pascapandemi, sehingga diperlukan pendampingan untuk keduanya," katanya.
Ia mengatakan Pemerintah Kabupaten Sleman mendukung pengembangan pelaku UMKM salah satunya melalui layanan e-commerce Mbizzmarket, yang disediakan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemeeintah (LKPP) bagi portal belanja langsung pemerintah.
"Melalui Mbizmarket ini, Pemkab Sleman dapat memenuhi belanja pengadaan sekaligus mendukung penggunaan produk UMKM Sleman. Kami akan terus bersama pelaku wisata dan UMKM untuk terus meningkatkan penjualan dan usaha dalam rangka menyukseskan program Presiden terkait target 40 persen penggunaan produk dalam negeri," katanya.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Ishadi Zayid mengatakan pihaknya akan berupaya mendatangkan wisatawan agar pelaku UMKM dapat memanfaatkan kesempatan tersebut untuk meningkatkan pendapatan.
"Pariwisata tidak bisa berjalan sendiri. Diperlukan kolaborasi dengan teman-teman UMKM, sehingga pariwisata akan mendatangkan wisatawan, UMKM yang akan menangkap," katanya. Ishadi turut mengajak pelaku UMKM dapat menambah daya tarik melalui berbagai strategi.
Baca juga: Berharap Duta Pariwisata Jawa Barat kembangkan sektor wisata
Baca juga: Berikut empat desa wisata di Lombok Tengah masuk kategori Mandiri
"Tak hanya meningkatkan dari segi kuantitas produk, namun juga didukung dari segi kualitas, keunikan, dan nilai kelokalan dari sebuah produk," katanya. Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Kabupaten Sleman Haris Martapa mengatakan pihaknya telah melakukan berbagai upaya peningkatan kualitas UMKM, termasuk dengan pengadaan pelatihan.
Menurut dia, dengan didampingi praktisi dan akademisi, diharapkan pelatihan tersebut dapat membawa pelaku UMKM bermitra dengan berbagai pihak. "Kami juga mendorong adanya semacam factory kitchen yang di dalamnya ada kolaborasi dari beberapa kalangan pelaku UMKM dan mereka bekerja sama di dalam satu tempat," katanya.
Ia berharap dengan dukungan dan kerja sama semua pihak, kesejahteraan pelaku UMKM dapat meningkat. Terlebih lagi, hingga saat ini jumlah UMKM di Kabupaten Sleman mengalami peningkatan hingga di angka 100.000 UMKM. "Jumlah pelaku UMKM di Sleman melejit sampai di angka 90.000. Saat ini, kami masih melakukan pendataan, sudah meningkat dan terdata sudah lebih dari 100.000 pelaku UMKM," katanya.