Mataram (ANTARA) - Jumlah pemudik menuju Nusa Tenggara Barat diprediksi akan meningkat pada musim Lebaran 2023 atau Idul Fitri 1414 Hijriah.
"Kita perkirakan jumlah pemudik tinggi di Lebaran ini, karena tidak ada lagi pembatasan seperti dua tahun sebelumnya," kata Kepala Dinas Perhubungan NTB, Lalu Moh Faozal disela-sela mengikuti rapat pengendalian inflasi daerah di Mataram, Senin.
Ia menyebutkan jumlah perkiraan pemudik di NTB mencapai 3,5 juta orang baik yang ada di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa. Mereka ini akan menggunakan jalur transportasi udara, darat, maupun laut.
"Ini jumlah pergerakan pemudik kita di Lombok dan Sumbawa," ujarnya.
Menurut dia, menghadapi arus mudik Lebaran tahun ini, pihaknya sudah menyiapkan sejumlah langkah antisipasi agar selama arus mudik berjalan tertib dan lancar.
Antisipasi itu mulai skenario arus transportasi mudik, arus transportasi wisata dan arus transportasi logistik selama persiapan Lebaran. Termasuk kesiapan kendaraan pemudik baik bus, kendaraan pribadi, laut, dan maskapai.
"Orang mudik ada karena memang mudik pulang kampung, berwisata karena di situ ada cuti Lebaran dan logistik kebutuhan bahan pokok makanan dan minuman yang tidak boleh terganggu kelancarannya," terang Faozal.
Untuk titik antisipasi itu, menurut Faozal, terutama ada pada bandara, pelabuhan, terminal, dan kendaraan pemudik. Khusus untuk kendaraan pengangkut akan ada pembatasan.
"Terkait pola perjalanan orang ini kita akan petakan masalahnya dimana bersama semua pihak. Yang kita utamakan pintu masuk utama seperti bandara dan pelabuhan sebagai etalase pintu masuk ke NTB. Apalagi daerah kita merupakan destinasi wisata dan daerah kita siap datang orang," katanya.
"Kita perkirakan jumlah pemudik tinggi di Lebaran ini, karena tidak ada lagi pembatasan seperti dua tahun sebelumnya," kata Kepala Dinas Perhubungan NTB, Lalu Moh Faozal disela-sela mengikuti rapat pengendalian inflasi daerah di Mataram, Senin.
Ia menyebutkan jumlah perkiraan pemudik di NTB mencapai 3,5 juta orang baik yang ada di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa. Mereka ini akan menggunakan jalur transportasi udara, darat, maupun laut.
"Ini jumlah pergerakan pemudik kita di Lombok dan Sumbawa," ujarnya.
Menurut dia, menghadapi arus mudik Lebaran tahun ini, pihaknya sudah menyiapkan sejumlah langkah antisipasi agar selama arus mudik berjalan tertib dan lancar.
Antisipasi itu mulai skenario arus transportasi mudik, arus transportasi wisata dan arus transportasi logistik selama persiapan Lebaran. Termasuk kesiapan kendaraan pemudik baik bus, kendaraan pribadi, laut, dan maskapai.
"Orang mudik ada karena memang mudik pulang kampung, berwisata karena di situ ada cuti Lebaran dan logistik kebutuhan bahan pokok makanan dan minuman yang tidak boleh terganggu kelancarannya," terang Faozal.
Untuk titik antisipasi itu, menurut Faozal, terutama ada pada bandara, pelabuhan, terminal, dan kendaraan pemudik. Khusus untuk kendaraan pengangkut akan ada pembatasan.
"Terkait pola perjalanan orang ini kita akan petakan masalahnya dimana bersama semua pihak. Yang kita utamakan pintu masuk utama seperti bandara dan pelabuhan sebagai etalase pintu masuk ke NTB. Apalagi daerah kita merupakan destinasi wisata dan daerah kita siap datang orang," katanya.