Badung (ANTARA) - Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK) mengapresiasi kreativitas para pemuda di Kabupaten Badung, Bali dalam membuat ogoh-ogoh dengan menyelenggarakan Festival Dresta Lango Ogoh-Ogoh GWK dalam rangka Perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1945.
"Festival ini menjadi ajang pengembangan kreativitas warga, terutama anak-anak muda yang tergabung dalam wadah sekaa teruna atau kelompok pemuda di Bali, sebagai wujud apresiasi terhadap 594 sekaa teruna di Badung," ujar Direktur Operasional GWK Culture Park Stefanus Yonathan Astayasa dalam keterangan yang diterima Senin.
Ia mengatakan saat ini kreativitas dalam pembuatan ogoh-ogoh terus berkembang dari yang awalnya ogoh-ogoh dibuat hanya dengan rangka kayu dan bambu sederhana yang dibungkus kertas.
"Saat ini seiring berkembangnya kreativitas masyarakat seni ogoh-ogoh telah berevolusi menjadi sebuah karya seni yang luar biasa yang menjadi daya tarik masyarakat luas yang hadir dalam berbagai bentuk," kata dia.
Mengawali rangkaian kegiatan, festival itu menampilkan 10 ogoh-ogoh terbaik yang ditampilkan dalam Pagelaran Ogoh-ogoh di area Lotus Pond Garuda Wisnu Kencana (GWK) Cultural Park.
Nantinya pada bulan April mendatang, kegiatan festival yang diinisiasi GWK bekerja sama dengan Pemkab Badung itu juga akan menampilkan pertunjukan kolosal Ogoh-ogoh yang ditampilkan oleh ratusan seniman dengan menggabungkan berbagai jenis karya seni yang lain.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Badung I Wayan Adi Arnawa menambahkan pihaknya memberikan apresiasi kepada Garuda Wisnu Kencana yang sudah menyediakan kesempatan para pemuda untuk tampil dalam festival Dresta Lango ogoh-ogoh.
Hal itu menurutnya membuktikan bahwa ogoh ogoh memiliki prestasi tersendiri di Kabupaten Badung dan seluruh Sekaa Teruna di Badung sangat melestarikan tradisi budaya dalam rangkaian Hari Raya Nyepi.
"Terima kasih kepada pihak GWK karena sudah memberikan kesempatan kepada adik-adik Sekaa Teruna yang ogoh-ogohnya tampil di GWK ini. GWK sudah membuktikan kepada kami semua bahwa ogoh-ogoh memiliki prestasi dalam ajang dalam Festival Dresta Lango 2023 ini," tambah dia.
Baca juga: Umat Hindu di Jakarta gelar upacara Tawur Agung Kesanga
Baca juga: Polresta Mataram melibatkan 900 personel amankan pawai Ogoh-Ogoh
Baca juga: Mataram menyiapkan petugas untuk tangani sampah seusai pawai ogoh-ogoh
Ia mengungkapkan, penyelenggaraan kegiatan itu juga menunjukkan bahwa jajaran pengelola Garuda Wisnu Kencana memiliki komitmen serius dalam melestarikan budaya tradisional Bali.
"Kami akan terus mendukung dan kedepannya Dinas Kebudayaan kami perlu memikirkan lagi agar kegiatan seperti ini dilaksanakan oleh Pemkab Badung dengan hadiah yang lebih besar lagi," pungkas Sekda Adi Arnawa.
"Festival ini menjadi ajang pengembangan kreativitas warga, terutama anak-anak muda yang tergabung dalam wadah sekaa teruna atau kelompok pemuda di Bali, sebagai wujud apresiasi terhadap 594 sekaa teruna di Badung," ujar Direktur Operasional GWK Culture Park Stefanus Yonathan Astayasa dalam keterangan yang diterima Senin.
Ia mengatakan saat ini kreativitas dalam pembuatan ogoh-ogoh terus berkembang dari yang awalnya ogoh-ogoh dibuat hanya dengan rangka kayu dan bambu sederhana yang dibungkus kertas.
"Saat ini seiring berkembangnya kreativitas masyarakat seni ogoh-ogoh telah berevolusi menjadi sebuah karya seni yang luar biasa yang menjadi daya tarik masyarakat luas yang hadir dalam berbagai bentuk," kata dia.
Mengawali rangkaian kegiatan, festival itu menampilkan 10 ogoh-ogoh terbaik yang ditampilkan dalam Pagelaran Ogoh-ogoh di area Lotus Pond Garuda Wisnu Kencana (GWK) Cultural Park.
Nantinya pada bulan April mendatang, kegiatan festival yang diinisiasi GWK bekerja sama dengan Pemkab Badung itu juga akan menampilkan pertunjukan kolosal Ogoh-ogoh yang ditampilkan oleh ratusan seniman dengan menggabungkan berbagai jenis karya seni yang lain.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Badung I Wayan Adi Arnawa menambahkan pihaknya memberikan apresiasi kepada Garuda Wisnu Kencana yang sudah menyediakan kesempatan para pemuda untuk tampil dalam festival Dresta Lango ogoh-ogoh.
Hal itu menurutnya membuktikan bahwa ogoh ogoh memiliki prestasi tersendiri di Kabupaten Badung dan seluruh Sekaa Teruna di Badung sangat melestarikan tradisi budaya dalam rangkaian Hari Raya Nyepi.
"Terima kasih kepada pihak GWK karena sudah memberikan kesempatan kepada adik-adik Sekaa Teruna yang ogoh-ogohnya tampil di GWK ini. GWK sudah membuktikan kepada kami semua bahwa ogoh-ogoh memiliki prestasi dalam ajang dalam Festival Dresta Lango 2023 ini," tambah dia.
Baca juga: Umat Hindu di Jakarta gelar upacara Tawur Agung Kesanga
Baca juga: Polresta Mataram melibatkan 900 personel amankan pawai Ogoh-Ogoh
Baca juga: Mataram menyiapkan petugas untuk tangani sampah seusai pawai ogoh-ogoh
Ia mengungkapkan, penyelenggaraan kegiatan itu juga menunjukkan bahwa jajaran pengelola Garuda Wisnu Kencana memiliki komitmen serius dalam melestarikan budaya tradisional Bali.
"Kami akan terus mendukung dan kedepannya Dinas Kebudayaan kami perlu memikirkan lagi agar kegiatan seperti ini dilaksanakan oleh Pemkab Badung dengan hadiah yang lebih besar lagi," pungkas Sekda Adi Arnawa.