Mataram (ANTARA) - Warga Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), sempat berhamburan ke luar rumah saat terjadi gempa bumi tektonik bermagnitudo 5,8 pada Minggu (2/4) pukul 16.40 WITA. Ibu Masita, warga BTN Kelurahan Penatoi, Kota Bima, mengaku sempat kaget karena getaran gempanya cukup besar hingga berhamburan ke luar rumah.

Setelah beberapa menit mereka kembali masuk rumah karena getarannya sudah hilang."Situasi masih aman-aman saja. Tidak ada kerusakan apa pun di rumah saya. Warga juga sudah masuk ke rumah berbuka puasa," katanya.

Sementara itu Surya, warga Kota Bima, menyebutkan getaran lumayan keras, warga banyak ke luar rumah. "Sekitar lima detik lama getarannya," ujar Surya. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) NTB menyatakan gempa bumi tektonik magnitudo 5,8 menggetarkan wilayah Kabupaten Bima, NTB, Minggu (2/4/2023) pukul 16:40 WITA.

"Hasil analisa BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi ini berkekuatan magnitudo 5,8, episenter terletak pada koordinat 7.81 derajat Lintang Selatan dan 118.73 derajat Bujur Timur atau tepatnya berlokasi pada jarak 70 kilometer barat laut Bima, NTB, pada kedalaman 29 km," kata Kepala Stasiun Geofisika Mataram, Ardhianto Septiadhi dalam keterangan tertulisnya di Praya, Minggu.

Baca juga: Gempa tektonik di Kota Bima NTB tidak berpotensi tsunami
Baca juga: Warga Kota Bima berhamburan ke luar rumah saat gempa M5,8

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal.

Dampak gempa bumi berdasarkan laporan masyarakat berupa guncangan dirasakan di wilayah Bima dengan skala intensitas III - IV MMI, daerah Gowa, Makassar, Dompu, Sumbawa Besar, Sumbawa Barat dengan skala intensitas III MMI daerah Labuan Bajo, Mataram

"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan tsunami dengan sumber gempa bumi tektonik menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," katanya.





 

Pewarta : Riza Fahriza*Awaludin*Ahyar Rosidi
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024