Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat bersama Yayasan Peduli Yatim, Piatu, dan Dhuafa Tersenyum membuka seleksi pendaftaran program beasiswa penghafal Al Quran untuk kuliah di fakultas kedokteran di perguruan tinggi di NTB.
"Mereka akan dikuliahkan di beberapa perguruan tinggi yang telah bekerja sama dengan yayasan yang telah dibentuk pemerintah daerah," kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lombok Tengah Idham Halid di Praya, Senin.
Persyaratan khusus dalam program ini, katanya, antara lain mereka telah menghafal Al Quran 30 juz, diutamakan anak yatim serta anak tidak mampu, sesuai dengan ketentuan, serta siswa jurusan IPA saat SMA. Pendaftaran program itu dimulai 3-11 April 2023.
Tahap pertama ini, katanya, mereka yang akan diberikan beasiswa 10 orang, namun untuk tahap pendaftaran ini dijaring 20 orang untuk dilakukan pembinaan dan pelatihan. Selanjutnya dilakukan pendaftaran ke perguruan tinggi untuk mengikuti tes seleksi sesuai dengan syarat yang ditentukan universitas tersebut. "Mereka tetap mengikuti seleksi di perguruan tinggi, intinya harus bisa lulus seleksi untuk ikut dalam program ini," katanya.
Biaya dalam program tersebut berasal dari program sedekah yang dikumpulkan dari para ASN dan dana dari Baznas Lombok Tengah sehingga para peserta yang ikut program ini dikuliahkan secara gratis. Ia mengatakan mereka hanya fokus belajar. "Program ini gratis, tidak ada biaya yang harus dikeluarkan oleh peserta," katanya.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah melakukan kerja sama dengan Universitas Mataram (Unram) Nusa Tenggara Barat untuk menguliahkan para anak yatim penghafal Al Quran menjalani pendidikan secara gratis.
Baca juga: Disdik Mataram mengimbau pelajar tidak main petasan selama Ramadhan
Baca juga: Disdik menerapkan 60 persen kegiatan agama di sekolah selama Ramadhan
"Untuk mewujudkan pendidikan bagi anak yatim dan penghafal Al Quran itu, pemerintah daerah sudah melakukan memorandum of understanding (penandatanganan nota kesepahaman) dengan Universitas Mataram untuk bisa kuliah di fakultas kedokteran," kata Bupati Lombok Tengah Lalu Pathul Bahri.
Melalui yayasan itu, pihaknya berkomitmen mencetak dokter dari kalangan anak yatim penghafal Al Quran. "Yang dihajatkan nanti, para dokter inilah yang akan merawat dan membina para anak yatim yang lainnya," katanya.
"Mereka akan dikuliahkan di beberapa perguruan tinggi yang telah bekerja sama dengan yayasan yang telah dibentuk pemerintah daerah," kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lombok Tengah Idham Halid di Praya, Senin.
Persyaratan khusus dalam program ini, katanya, antara lain mereka telah menghafal Al Quran 30 juz, diutamakan anak yatim serta anak tidak mampu, sesuai dengan ketentuan, serta siswa jurusan IPA saat SMA. Pendaftaran program itu dimulai 3-11 April 2023.
Tahap pertama ini, katanya, mereka yang akan diberikan beasiswa 10 orang, namun untuk tahap pendaftaran ini dijaring 20 orang untuk dilakukan pembinaan dan pelatihan. Selanjutnya dilakukan pendaftaran ke perguruan tinggi untuk mengikuti tes seleksi sesuai dengan syarat yang ditentukan universitas tersebut. "Mereka tetap mengikuti seleksi di perguruan tinggi, intinya harus bisa lulus seleksi untuk ikut dalam program ini," katanya.
Biaya dalam program tersebut berasal dari program sedekah yang dikumpulkan dari para ASN dan dana dari Baznas Lombok Tengah sehingga para peserta yang ikut program ini dikuliahkan secara gratis. Ia mengatakan mereka hanya fokus belajar. "Program ini gratis, tidak ada biaya yang harus dikeluarkan oleh peserta," katanya.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah melakukan kerja sama dengan Universitas Mataram (Unram) Nusa Tenggara Barat untuk menguliahkan para anak yatim penghafal Al Quran menjalani pendidikan secara gratis.
Baca juga: Disdik Mataram mengimbau pelajar tidak main petasan selama Ramadhan
Baca juga: Disdik menerapkan 60 persen kegiatan agama di sekolah selama Ramadhan
"Untuk mewujudkan pendidikan bagi anak yatim dan penghafal Al Quran itu, pemerintah daerah sudah melakukan memorandum of understanding (penandatanganan nota kesepahaman) dengan Universitas Mataram untuk bisa kuliah di fakultas kedokteran," kata Bupati Lombok Tengah Lalu Pathul Bahri.
Melalui yayasan itu, pihaknya berkomitmen mencetak dokter dari kalangan anak yatim penghafal Al Quran. "Yang dihajatkan nanti, para dokter inilah yang akan merawat dan membina para anak yatim yang lainnya," katanya.