Jakarta (ANTARA) - Gempa bumi dengan magnitudo 4,5 mengguncang wilayah Kuta Selatan, Bali, Rabu (19/4), pukul 23.42 WIB, demikian dilaporkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Pusat gempa berada di laut sekira 95 km barat daya Kuta Selatan, tepatnya pada titik koordinat 9,65 lintas selatan (LS) dan 115,12 bujur timur (BT).
BMKG menyebutkan pusat gempa berada pada kedalaman 12 km dan sejauh ini belum melaporkan apakah gempa tersebut berpotensi menimbulkan tsunami.
Kendati demikian, BMKG mengimbau masyarakat untuk berhati-hati terhadap potensi gempa bumi susulan yang mungkin terjadi.
Seturut laporan BMKG, sejumlah wilayah merasakan getaran gempa tersebut, yakni Kuta dan Kuta Selatan dengan skala III Modified Mercalli Intensity (MMI) serta skala II MMI di Denpasar dan Mataram, Nusa Tenggara Barat.
Skala MMI merupakan salah satu satuan untuk mengukur kekuatan gempa bumi, terutama jika tidak terdapat peralatan seismometer di tempat kejadian.
Dalam skala II, getaran dirasakan oleh beberapa orang dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang, sedangkan skala III, getaran dirasakan nyata dalam rumah dan terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
Skala IV, gempa dirasakan banyak orang di dalam rumah, di luar rumah serta ditandai antara lain jendela atau pintu berderik dan dinding berbunyi.
Pada skala V, getaran dirasakan hampir semua orang ditandai dengan barang terpelanting, tiang dan barang besar bergoyang.
Pusat gempa berada di laut sekira 95 km barat daya Kuta Selatan, tepatnya pada titik koordinat 9,65 lintas selatan (LS) dan 115,12 bujur timur (BT).
BMKG menyebutkan pusat gempa berada pada kedalaman 12 km dan sejauh ini belum melaporkan apakah gempa tersebut berpotensi menimbulkan tsunami.
Kendati demikian, BMKG mengimbau masyarakat untuk berhati-hati terhadap potensi gempa bumi susulan yang mungkin terjadi.
Seturut laporan BMKG, sejumlah wilayah merasakan getaran gempa tersebut, yakni Kuta dan Kuta Selatan dengan skala III Modified Mercalli Intensity (MMI) serta skala II MMI di Denpasar dan Mataram, Nusa Tenggara Barat.
Skala MMI merupakan salah satu satuan untuk mengukur kekuatan gempa bumi, terutama jika tidak terdapat peralatan seismometer di tempat kejadian.
Dalam skala II, getaran dirasakan oleh beberapa orang dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang, sedangkan skala III, getaran dirasakan nyata dalam rumah dan terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
Skala IV, gempa dirasakan banyak orang di dalam rumah, di luar rumah serta ditandai antara lain jendela atau pintu berderik dan dinding berbunyi.
Pada skala V, getaran dirasakan hampir semua orang ditandai dengan barang terpelanting, tiang dan barang besar bergoyang.