Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menyatakan peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HKBN) 2023, merupakan momentum yang tepat untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana."
HKBN menjadi momentum bagi seluruh masyarakat dan pemangku kepentingan Indonesia untuk tetap menjaga kesiapsiagaan terhadap bencana," kata Asisten Deputi Mitigasi Bencana dan Konflik Sosial Kemenko PMK, Andre Notohamijoyo saat dihubungi di Jakarta, Kamis.
Andre mengatakan sebagai salah satu negara kepulauan yang berada di lingkaran cincin api pasifik (ring of fire), Indonesia tidak hanya memiliki keanekaragaman hayati yang luar biasa, namun juga memiliki risiko bencana yang tidak bisa diabaikan.
"Karena itu, kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana menjadi hal penting yang harus diprioritaskan," katanya.
Kemenko PMK, kata dia, terus mendorong edukasi dan sosialisasi mengenai mitigasi bencana dan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana guna meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat
Sosialisasi mengenai mitigasi bencana dan kesiapsiagaan, kata dia, juga bertujuan untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat, sehingga masyarakat dapat lebih siap untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan jika terjadi bencana.
Misalnya, masyarakat bisa mengambil langkah evakuasi mandiri ke titik aman terdekat, mengamankan dokumen dan barang berharga, serta segera mengungsikan kaum rentan, seperti orang tua, anak-anak dan penyandang disabilitas yang ada di sekitarnya.
"Kesiapsiagaan ini harus dimulai dari kesadaran budaya tanggap bencana di tengah masyarakat, mulai dari tingkat desa dan melibatkan seluruh pemangku kepentingan," katanya.
Menurutnya, apabila semua pihak memiliki kesiapsiagaan jika sewaktu-waktu terjadi bencana, diharapkan bisa mengurangi dampak risiko bencana yang mungkin terjadi.
Sementara itu, akademisi dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Dr Indra Permanajati mengatakan HKBN yang jatuh pada 26 April 2023 menjadi momentum untuk menumbuhkan kesadaran kolektif masyarakat untuk mencegah dan menghindari bencana.
"Bencana adalah masalah bersama dan harus tumbuh kesadaran masyarakat untuk mencegah dan menghindari bencana secara bersama-sama," katanya.
Selain itu, kata Indra, HKBN juga menjadi momentum yang tepat untuk mengenali ancaman bencana, memahami risiko bencana, dan meningkatkan budaya sadar bencana.
Baca juga: HKBN ingatkan pentingnya upaya pengurangan risiko bencana
Baca juga: Penyediaan antropometri salah satu upaya cegah stunting
"Selain itu, juga menjadi momentum untuk terus memperkuat program desa tangguh bencana, sesuai dengan tema HKBN 2023, yaitu Tingkatkan Ketangguhan Desa, Kurangi Risiko Bencana," katanya.