Jakarta (ANTARA) - Ganda putra Indonesia Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana langsung mengalihkan fokus ke Kejuaraan Bulu Tangkis Asia (BAC) 2025 setelah tersingkir di babak kedua BWF World Tour Super 300 Swiss Open 2025.
Leo/Bagas harus mengakui keunggulan pasangan Taiwan, Lee Fang-Chih/Lee Fang-Jen, dengan skor 19-21, 21-23 dalam laga yang berlangsung di St. Jakobshalle, Basel, Kamis malam WIB. Kekalahan ini membuat mereka harus menunda impian meraih gelar perdana setelah pekan lalu tampil impresif sebagai runner-up di All England 2025.
“Kami banyak melakukan kesalahan sendiri dan kurang bisa bertahan dalam permainan. Tapi kami sudah mencoba yang terbaik. Secara keseluruhan, kami cukup puas dengan hasil tur Eropa ini, meskipun masih banyak yang harus ditingkatkan,” kata Leo dalam keterangan tertulis.
Tak ingin larut dalam kekecewaan, pasangan peringkat ke-13 dunia itu kini bersiap menghadapi Kejuaraan Bulu Tangkis Asia yang akan berlangsung di Ningbo Olympic Sports Center Gymnasium, Ningbo, China, pada 8–13 April.
“Persiapan memang singkat, tapi kami ingin mencari poin dan gelar di sana. Kami harus berlatih lebih keras lagi,” kata Leo menambahkan.
Baca juga: Ganda Putri Ana/Tiwi bangkit ke babak delapan besar Swiss Open
Sementara itu, Bagas menilai performa mereka masih dalam kondisi baik, meski harus mengakui keunggulan lawan. Ia mengakui pasangan Taiwan tersebut tampil lebih solid dibandingkan pertemuan mereka sebelumnya di All England 2025, ketika Leo/Bagas menang meyakinkan 21-14, 21-11.
Baca juga: Pasangan Fikri/Daniel lewati laga sengit kontra ganda Denmark
“Kami sudah mulai menemukan ritme permainan dan ingin menjaga konsistensi. Namun, ada beberapa aspek yang masih perlu diperbaiki,” ujar Bagas.
Di Swiss Open 2025, Indonesia masih memiliki empat wakil yang bertahan di perempat final. Dari sektor ganda putra, ada Muhammad Shohibul Fikri/Daniel Marthin dan Sabar Karyaman Gutama/Muhammad Reza Pahlevi Isfahani.
Sementara di tunggal putri, Indonesia masih memiliki Putri Kusuma Wardani dan ganda putri Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi.