Lombok Utara, (Antara NTB) - Kunep (30), tenaga kerja wanita asal Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, sedang menjalani perawatan di Puskesmas Kayangan, karena mengalami luka diduga akibat dianiaya majikannya di Dubai.
"Tenaga kerja wanita (TKW) itu saat ini sedang dirawat di Puskesmas Kayangan. Saya melihat ada memar di sekujur tubuhnya," kata Staf Perlindungan Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) NTB Musleh, yang dihubungi dari Mataram, Senin.
Musleh mengaku menyempatkan dirinya melihat kondisi TKW asal Desa Selengen, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara itu setelah mendapatkan informasi dari pihak keluarga yang mendatangi Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lombok Utara.
Pada saat itu, dirinya sedang ditugaskan untuk menyerahkan dana klaim asuransi kepada ahli waris TKI asal Kabupaten Lombok Utara, yang meninggal dunia di negara Malaysia.
"Saya mendapat informasi tentang adanya TKW yang dirawat di Puskesmas Kayangan dari masyarakat, akhirnya saya langsung ke Kayangan untuk mengecek kebenarannya. Istri Bupati Lombok Utara Hj Galuh Nurdiyah Djohan Sjamsu juga menyempatkan diri melihat kondisi warganya," ujar Musleh.
Untuk saat ini, kata dia, pihaknya belum bisa mendapat data rinci mengenai perusahaan yang memberangkatkan Kurnep ke Dubai, karena dokumen-dokumen keberangkatannya masih dalam pencarian.
Namun, pihaknya siap membantu memfasilitasi segala hak-hak Kunep, dan akan melakukan penelusuran terhadap identitas perusahaan yang memberangkatkan TKW malang itu.
"Untuk sementara kami belum tahu apakah TKW itu berangkat secara resmi, atau masih dalam masa kontrak. Kami akan telusuri datanya, termasuk perusahaan yang memberangkatkan," ucapnya.
Informasi yang diperoleh dari sejumlah sumber, Kunep akan dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tanjung, Kabupaten Lombok Utara, untuk menjalani transfusi darah karena menderita anemia.
TKW itu menderita pendarahan gusi sejak dari Dubai, sehingga menyebabkan kekurangan darah. Luka itu diduga akibat penganiayaan oleh majikannya.
Kunep pulang ke kampung halamannya seorang diri dengan bekal gaji sebesar 4.000 Riyal Arab Saudi, yang diberikan oleh pihak majikannya. Padahal seharusnya dia memperoleh gaji selama setahun bekerja sebesar 9.000 Riyal Arab Saudi.(*)
"Tenaga kerja wanita (TKW) itu saat ini sedang dirawat di Puskesmas Kayangan. Saya melihat ada memar di sekujur tubuhnya," kata Staf Perlindungan Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) NTB Musleh, yang dihubungi dari Mataram, Senin.
Musleh mengaku menyempatkan dirinya melihat kondisi TKW asal Desa Selengen, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara itu setelah mendapatkan informasi dari pihak keluarga yang mendatangi Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lombok Utara.
Pada saat itu, dirinya sedang ditugaskan untuk menyerahkan dana klaim asuransi kepada ahli waris TKI asal Kabupaten Lombok Utara, yang meninggal dunia di negara Malaysia.
"Saya mendapat informasi tentang adanya TKW yang dirawat di Puskesmas Kayangan dari masyarakat, akhirnya saya langsung ke Kayangan untuk mengecek kebenarannya. Istri Bupati Lombok Utara Hj Galuh Nurdiyah Djohan Sjamsu juga menyempatkan diri melihat kondisi warganya," ujar Musleh.
Untuk saat ini, kata dia, pihaknya belum bisa mendapat data rinci mengenai perusahaan yang memberangkatkan Kurnep ke Dubai, karena dokumen-dokumen keberangkatannya masih dalam pencarian.
Namun, pihaknya siap membantu memfasilitasi segala hak-hak Kunep, dan akan melakukan penelusuran terhadap identitas perusahaan yang memberangkatkan TKW malang itu.
"Untuk sementara kami belum tahu apakah TKW itu berangkat secara resmi, atau masih dalam masa kontrak. Kami akan telusuri datanya, termasuk perusahaan yang memberangkatkan," ucapnya.
Informasi yang diperoleh dari sejumlah sumber, Kunep akan dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tanjung, Kabupaten Lombok Utara, untuk menjalani transfusi darah karena menderita anemia.
TKW itu menderita pendarahan gusi sejak dari Dubai, sehingga menyebabkan kekurangan darah. Luka itu diduga akibat penganiayaan oleh majikannya.
Kunep pulang ke kampung halamannya seorang diri dengan bekal gaji sebesar 4.000 Riyal Arab Saudi, yang diberikan oleh pihak majikannya. Padahal seharusnya dia memperoleh gaji selama setahun bekerja sebesar 9.000 Riyal Arab Saudi.(*)