Mataram (ANTARA) - Kepolisian Sektor Ampenan, Kota Mataram, melakukan cek TKP di lokasi penemuan mayat yang diduga gantung diri di Lingkungan Telaga Mas, Kelurahan Bintaro, Kecamatan Ampenan.

Kapolsek Ampenan AKP Faisal Apriadi dalam keterangan tertulis di Mataram, Selasa, mengatakan bahwa cek TKP tersebut merupakan tindak lanjut hasil evakuasi mayat laki-laki pada Senin (8/5).

"Peristiwa tersebut (gantung diri) itu diketahui dari informaai masyarakat pada Senin (8/5) sekitar pukul 17.30 Wita," kata Faisal.

Kemudian setelah mendengar informasi tersebut, Kepala SPK Polsek Ampenan bersama 3 personel piket fungsi dan Bhabinkamtibmas langsung mendatangi TKP.

Kapolsek menjelaskan menurut keterangan saksi F, Perempuan, 37 tahun, alamat Tanjung Karang yang merupakan adik korban sekitar pukul. 17.30 wita,  saksi datang ke TKP untuk mengantar anaknya mengaji.

Selanjutnya sekitar 17.30 WITA, setelah selesai sholat saksi duduk diteras rumah bersama orang tuannya dan saudara tiba-tiba saksi  bersama beberapa keluarga mencium bau bangkai, setelah  mengetahui hal tersebut ibu saksi menyuruh saksi untuk mengecek kakaknya karena  beberapa hari ini tidak keluar rumah, terang AKP Faisal 

Oleh karena itu saksi F langsung menggedor pintu rumah korban karena tidak direspon saksi mencoba membuka pintu yang kebetulan tidak terkunci setelah pintu terbuka saksi mengecek ke dalam kamar namun tidak ada.

Kemudian saksi mengecek ke dapur dan ternyata saksi melihat korban duduk di lantai dengan posisi setengah jongkok dalam kondisi sudah meninggal dunia dengan badan sudah menghitam serta mulut mengeluarkan cairan di sekitar wajah, karena merasa kaget saksi langsung ke luar  meminta bantuan kepada keluarga disekitar TKP, jelas AKP Faisal

Korban yang diketahui berinisial MK, laki-laki, 43 tahun, Bintaro, Ampenan yang bekerja sehari sebagai buruh harian lepas kemudian dibawa ke RS Bhayangkara untuk diotopsi dan berkoordinasi dengan Unit Identifikasi Polresta Mataram untuk proses penyelidikan lebih lanjut, pungkasnya

Pewarta : Dhimas Budi Pratama
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2024