Cianjur (ANTARA) - Palang Merah Indonesia (PMI) bersama Federasi Bulan Sabit Merah Internasional (IFRC) memberikan bantuan non-tunai hunian dan multiguna untuk ribuan warga korban gempa di tiga desa yang menjadi desa binaan PMI selama penanganan hingga pemulihan.
Wakil Ketua PMI Cianjur Frida Laila Yahya di Cianjur Rabu, mengatakan bantuan non-tunai akan diberikan untuk 1.000 penerima dan multiguna sebanyak 2.756 penerima, dimana penerima akan mencairkan bantuan melalui kantor Pos Indonesia terdekat.
"Untuk program bantuan ini akan dilaksanakan pada pekan ketiga bulan Mei 2023, sehingga warga yang sudah kembali ke rumah dan yang masih bertahan di dalam tenda atau hunian darurat akan menjadi penerima bantuan dari PMI bersama federasi internasional," katanya.
Frida menjelaskan bantuan non-tunai hunian tujuannya untuk keluarga yang masih tinggal di tenda atau hunian darurat agar dapat membangun hunian sementara yang layak sambil menunggu pembangunan rumah mereka yang rusak berat atau masih menunggu bantuan pemerintah.
Sedangkan bantuan multiguna untuk ribuan penerima merupakan warga korban gempa dengan kerusakan rumah sedang dan ringan dengan kerentanan sosial, seperti ibu hamil, balita, anak sekolah, lansia, dan disabilitas, dimana uang bantuan digunakan untuk belanja kebutuhan pangan.
"Untuk nominal bantuan non-tunai hunian sebesar Rp 3,5 juta per kepala keluarga, sedangkan untuk multiguna Rp1 juta per kepala keluarga. Bantuan tersebut wajib dipakai penerima untuk membangun hunian sementara dan berbelanja kebutuhan pangan dan rumah tangga," katanya.
Meski tidak harus melaporkan penggunaan dana bantuan tersebut, pihaknya meminta warga penerima bantuan benar-benar menggunakannya untuk membangun hunian sementara dan berbelanja kebutuhan rumah tangga.
Baca juga: Geofisika Manado rekam 71 kejadian gempa bumi
Baca juga: Gempa bermagnitudo 5,9 guncang Ternate
"Jangan sampai dana yang diberikan dipakai untuk kebutuhan tidak perlu, karena monitoring akan dilakukan ketika dana sudah sampai ke tangan warga. Harapan kami dana tersebut benar-benar digunakan sesuai ketentuan yang sudah disosialisasikan," ujarnya.
Wakil Ketua PMI Cianjur Frida Laila Yahya di Cianjur Rabu, mengatakan bantuan non-tunai akan diberikan untuk 1.000 penerima dan multiguna sebanyak 2.756 penerima, dimana penerima akan mencairkan bantuan melalui kantor Pos Indonesia terdekat.
"Untuk program bantuan ini akan dilaksanakan pada pekan ketiga bulan Mei 2023, sehingga warga yang sudah kembali ke rumah dan yang masih bertahan di dalam tenda atau hunian darurat akan menjadi penerima bantuan dari PMI bersama federasi internasional," katanya.
Frida menjelaskan bantuan non-tunai hunian tujuannya untuk keluarga yang masih tinggal di tenda atau hunian darurat agar dapat membangun hunian sementara yang layak sambil menunggu pembangunan rumah mereka yang rusak berat atau masih menunggu bantuan pemerintah.
Sedangkan bantuan multiguna untuk ribuan penerima merupakan warga korban gempa dengan kerusakan rumah sedang dan ringan dengan kerentanan sosial, seperti ibu hamil, balita, anak sekolah, lansia, dan disabilitas, dimana uang bantuan digunakan untuk belanja kebutuhan pangan.
"Untuk nominal bantuan non-tunai hunian sebesar Rp 3,5 juta per kepala keluarga, sedangkan untuk multiguna Rp1 juta per kepala keluarga. Bantuan tersebut wajib dipakai penerima untuk membangun hunian sementara dan berbelanja kebutuhan pangan dan rumah tangga," katanya.
Meski tidak harus melaporkan penggunaan dana bantuan tersebut, pihaknya meminta warga penerima bantuan benar-benar menggunakannya untuk membangun hunian sementara dan berbelanja kebutuhan rumah tangga.
Baca juga: Geofisika Manado rekam 71 kejadian gempa bumi
Baca juga: Gempa bermagnitudo 5,9 guncang Ternate
"Jangan sampai dana yang diberikan dipakai untuk kebutuhan tidak perlu, karena monitoring akan dilakukan ketika dana sudah sampai ke tangan warga. Harapan kami dana tersebut benar-benar digunakan sesuai ketentuan yang sudah disosialisasikan," ujarnya.