Beirut (ANTARA) - Tim SAR Suriah menyelamatkan seorang pria dari reruntuhan saat membersihkan puing bangunan di Provinsi Aleppo, lapor kantor berita Iran Akhbar Fouri dalam lamannya Kamis seraya memperlihatkan rekaman video pria tersebut.
Dalam video itu terlihat seorang pria berjenggot lebat dengan badan yang sangat kurus karena tiga bulan berlalu sejak gempa bumi mengguncang Suriah dan Turki.
Pria itu langsung dibawa rumah sakit setempat untuk menjalani rehabilitasi yang lama di bawah pengawasan dokter. Belum ada pernyataan dari pihak medis mengenai kelangsungan hidup sang pria yang begitu menakjubkan tersebut.
Dalam pidato di hadapan Dewan Rakyat Suriah pada 7 Mei, Perdana Menteri Hussein Arnous melaporkan kondisi terkini pascagempa.
Menurut dia, akibat bencana alam 6 Februari itu, 225.000 keluarga terkena dampak, 1.414 orang tewas dan 2.367 orang lainnya terluka.
Sementara itu, 1.553 orang berhasil diselamatkan dari reruntuhan.
"Keseluruhan korban mencapai satu juta lebih. Mereka yang kehilangan tempat tinggal dipindahkan ke 32 tempat pengungsian sementara," kata Arnous.
Dia mengungkapkan, berdasarkan hasil inspeksi teknis, 9.000 lebih dari 216.000 bangunan di Provinsi Aleppo dan Latakia menjadi tidak dapat dihuni dan harus dibongkar.
Arnous juga mengatakan bangunan-bangunan yang hancur akan dibangun kembali supaya lebih kuat lagi dari dampak bencana alam seperti itu.
Sumber: TASS
Dalam video itu terlihat seorang pria berjenggot lebat dengan badan yang sangat kurus karena tiga bulan berlalu sejak gempa bumi mengguncang Suriah dan Turki.
Pria itu langsung dibawa rumah sakit setempat untuk menjalani rehabilitasi yang lama di bawah pengawasan dokter. Belum ada pernyataan dari pihak medis mengenai kelangsungan hidup sang pria yang begitu menakjubkan tersebut.
Dalam pidato di hadapan Dewan Rakyat Suriah pada 7 Mei, Perdana Menteri Hussein Arnous melaporkan kondisi terkini pascagempa.
Menurut dia, akibat bencana alam 6 Februari itu, 225.000 keluarga terkena dampak, 1.414 orang tewas dan 2.367 orang lainnya terluka.
Sementara itu, 1.553 orang berhasil diselamatkan dari reruntuhan.
"Keseluruhan korban mencapai satu juta lebih. Mereka yang kehilangan tempat tinggal dipindahkan ke 32 tempat pengungsian sementara," kata Arnous.
Dia mengungkapkan, berdasarkan hasil inspeksi teknis, 9.000 lebih dari 216.000 bangunan di Provinsi Aleppo dan Latakia menjadi tidak dapat dihuni dan harus dibongkar.
Arnous juga mengatakan bangunan-bangunan yang hancur akan dibangun kembali supaya lebih kuat lagi dari dampak bencana alam seperti itu.
Sumber: TASS