Jakarta (ANTARA) - Musisi dan penulis puisi asal Belanda Robin Block akan tampil di sejumlah kota di Indonesia dengan mengusung misi menghubungkan budaya Belanda dengan Indonesia lewat pergelaran seni musik.
Block mendeskripsikan musik sebagai dreamy pop dengan sentuhan folk, intim namun kaya aransemen, melankolis namun menghibur. Ketika tinggal di Amsterdam, Block kerap melakukan perjalanan ke Indonesia saat ia menelusuri akar keluarganya di Jawa. Sepuluh tahun lalu, Block dan sang ayah kembali ke Indonesia untuk menelusuri akar keluarga dan bertemu kerabat mereka.
"Itu adalah pengalaman yang mengubah hidup saya dan sejak itu saya mengunjungi Indonesia hampir setiap tahun untuk belajar lebih banyak tentang budaya dan bekerja sama dengan seniman Indonesia di berbagai proyek seni," kata Block dalam pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.
Pada tur kali ini, ia berkolaborasi dengan seniman Indonesia dan Belanda: Hadi Irawan (biola), Wilis Permadi (cello), Julien Oomen (bass) dan Ro Halfhide (perkusi). Mereka akan membawakan perpaduan memukau antara musik indie-folk dan aransemen strings dengan lagu-lagu dalam bahasa Inggris dan Indonesia.
Dia juga telah menulis beberapa lagu dalam Bahasa Indonesia yang ingin dia bawakan di depan penonton Indonesia. Lagu-lagu “Sebelum Terjaga”, “Hujan Ringan” dan “Aku Kan Pulang” berkisah tentang kecintaannya pada Indonesia dan bertemu kembali dengan keluarga dan teman-temannya.
“Saya berharap musik dapat menghubungkan kita dan menyentuh hati kita, serta bertemu teman-teman baru dalam prosesnya. Dan juga untuk menikmati banyak makanan Indonesia,” ujarnya.
Tur ini merupakan rangkaian konser luring pertama mereka bersama Erasmus Huis di Indonesia, setelah sebelumnya tampil daring sebagai bagian dari program e-rasmus huis di tahun 2020, serta di acara Tong Tong Meets Erasmus Huis pada tahun 2021.
Direktur Erasmus Huis Yolande Melsert mengaku sangat senang dapat kembali menampilkan penyanyi-penulis lagu berbakat Robin Block yang merupakan seorang matchmaker antara seni Belanda dan Indonesia lewat lirik lagu maupun musik yang ia buat.
"Ia terus membuat kejutan dengan cara-cara baru untuk menghubungkan dan mengekspresikan berbagai budaya yang ada dalam dirinya. Kali ini ia membawa dua teman dari Belanda untuk bergabung dalam kolaborasi musik bersama dua teman Indonesia. Ini tentunya akan menjadi konser ‘tjampoer’ yang mengharukan," kata dia.
Baca juga: Singaraja Fest 2023 mengangkat potensi musisi lokal Bali
Baca juga: Musisi legendaris Aksan tampilkan antologi musik di The Apurva Kempinski
Robin Block dijadwalkan tampil bulan ini yaitu di Erasmus Huis Jakarta (20 Mei), Bentara Budaya Yogyakarta (22 Mei), dan NgeJazz Rek! Surabaya (27 Mei).
Block mendeskripsikan musik sebagai dreamy pop dengan sentuhan folk, intim namun kaya aransemen, melankolis namun menghibur. Ketika tinggal di Amsterdam, Block kerap melakukan perjalanan ke Indonesia saat ia menelusuri akar keluarganya di Jawa. Sepuluh tahun lalu, Block dan sang ayah kembali ke Indonesia untuk menelusuri akar keluarga dan bertemu kerabat mereka.
"Itu adalah pengalaman yang mengubah hidup saya dan sejak itu saya mengunjungi Indonesia hampir setiap tahun untuk belajar lebih banyak tentang budaya dan bekerja sama dengan seniman Indonesia di berbagai proyek seni," kata Block dalam pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.
Pada tur kali ini, ia berkolaborasi dengan seniman Indonesia dan Belanda: Hadi Irawan (biola), Wilis Permadi (cello), Julien Oomen (bass) dan Ro Halfhide (perkusi). Mereka akan membawakan perpaduan memukau antara musik indie-folk dan aransemen strings dengan lagu-lagu dalam bahasa Inggris dan Indonesia.
Dia juga telah menulis beberapa lagu dalam Bahasa Indonesia yang ingin dia bawakan di depan penonton Indonesia. Lagu-lagu “Sebelum Terjaga”, “Hujan Ringan” dan “Aku Kan Pulang” berkisah tentang kecintaannya pada Indonesia dan bertemu kembali dengan keluarga dan teman-temannya.
“Saya berharap musik dapat menghubungkan kita dan menyentuh hati kita, serta bertemu teman-teman baru dalam prosesnya. Dan juga untuk menikmati banyak makanan Indonesia,” ujarnya.
Tur ini merupakan rangkaian konser luring pertama mereka bersama Erasmus Huis di Indonesia, setelah sebelumnya tampil daring sebagai bagian dari program e-rasmus huis di tahun 2020, serta di acara Tong Tong Meets Erasmus Huis pada tahun 2021.
Direktur Erasmus Huis Yolande Melsert mengaku sangat senang dapat kembali menampilkan penyanyi-penulis lagu berbakat Robin Block yang merupakan seorang matchmaker antara seni Belanda dan Indonesia lewat lirik lagu maupun musik yang ia buat.
"Ia terus membuat kejutan dengan cara-cara baru untuk menghubungkan dan mengekspresikan berbagai budaya yang ada dalam dirinya. Kali ini ia membawa dua teman dari Belanda untuk bergabung dalam kolaborasi musik bersama dua teman Indonesia. Ini tentunya akan menjadi konser ‘tjampoer’ yang mengharukan," kata dia.
Baca juga: Singaraja Fest 2023 mengangkat potensi musisi lokal Bali
Baca juga: Musisi legendaris Aksan tampilkan antologi musik di The Apurva Kempinski
Robin Block dijadwalkan tampil bulan ini yaitu di Erasmus Huis Jakarta (20 Mei), Bentara Budaya Yogyakarta (22 Mei), dan NgeJazz Rek! Surabaya (27 Mei).