Maumere (ANTARA) - Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) mengajak desa wisata untuk berkomitmen memperkuat produk yang ada di desa guna pengembangan desa wisata tematik di wilayah koordinatif yakni Flores, Alor, Lembata, dan Bima (Floratama).
"Secara kolaboratif kita memikirkan, coba membangkitkan, mengembangkan, dan membangun desa wisata sebagai salah satu bagian terkecil ekosistem pariwisata itu sendiri," kata Direktur Destinasi BPOLBF, Konstan Mardinandus saat membuka webinar Desa Wisata Floratama yang diikuti secara daring dari Maumere, Kabupaten Sikka, Jumat.
Webinar Desa Wisata Floratama seri kesembilan mengangkat tema Perkuat Produk Desa Wisata Melalui Pengembangan Desa Wisata Tematik. Konstan mengatakan produk wisata yang ada di desa-desa wisata harus dilihat dari berbagai sisi dan aspek.
Menurutnya semakin berbeda dan beragam produk yang ada di setiap desa wisata, maka akan memberi nilai tambah dan nilai keunikan bagi desa wisata itu untuk menjual atau mempromosikan produknya.
"Produk wisata yang kita tawarkan dengan segala macam perbedaan dan keunikannya kita harapkan menjadi bagian dari ekosistem dasar desa wisata dan memberikan banyak keberdayaan, manfaat ekonomi, sosial budaya bagi masyarakat dan semua pemangku kepentingan," ungkap Konstan.
Dia mengatakan desa wisata pantas mengambil bagian dalam ekosistem pariwisata saat ini. Oleh karena itu keterlibatan semua pemangku kepentingan dan webinar tersebut dapat menjadi masukan yang baik untuk pengembangan produk desa wisata tematik daerah.
"Mudah-mudahan apa yang disampaikan memberikan nilai tambah atau poin lebih untuk mencoba membangun desa wisata masing-masing dengan keunikan produk yang ada," katanya berharap.
Baca juga: PLN Sukses Hadirkan Listrik Tanpa Kedip Selama KTT ASEAN di Labuan Bajo
Baca juga: Produk UMKM binaan PLN diborong para menteri di sela-sela KTT ASEAN Labuan Bajo
Webinar Desa Wisata Floratama menghadirkan dua narasumber yakni Lektor Kepala Politeknik Negeri Kupang, Maria Ringa, dan Dosen Universitas Bina Nusantara yang menjadi co-founder Atourin, Reza Permadi. Webinar tersebut diikuti oleh perwakilan dari dinas pariwisata dan desa-desa wisata dalam wilayah koordinatif BPOLBF.
"Secara kolaboratif kita memikirkan, coba membangkitkan, mengembangkan, dan membangun desa wisata sebagai salah satu bagian terkecil ekosistem pariwisata itu sendiri," kata Direktur Destinasi BPOLBF, Konstan Mardinandus saat membuka webinar Desa Wisata Floratama yang diikuti secara daring dari Maumere, Kabupaten Sikka, Jumat.
Webinar Desa Wisata Floratama seri kesembilan mengangkat tema Perkuat Produk Desa Wisata Melalui Pengembangan Desa Wisata Tematik. Konstan mengatakan produk wisata yang ada di desa-desa wisata harus dilihat dari berbagai sisi dan aspek.
Menurutnya semakin berbeda dan beragam produk yang ada di setiap desa wisata, maka akan memberi nilai tambah dan nilai keunikan bagi desa wisata itu untuk menjual atau mempromosikan produknya.
"Produk wisata yang kita tawarkan dengan segala macam perbedaan dan keunikannya kita harapkan menjadi bagian dari ekosistem dasar desa wisata dan memberikan banyak keberdayaan, manfaat ekonomi, sosial budaya bagi masyarakat dan semua pemangku kepentingan," ungkap Konstan.
Dia mengatakan desa wisata pantas mengambil bagian dalam ekosistem pariwisata saat ini. Oleh karena itu keterlibatan semua pemangku kepentingan dan webinar tersebut dapat menjadi masukan yang baik untuk pengembangan produk desa wisata tematik daerah.
"Mudah-mudahan apa yang disampaikan memberikan nilai tambah atau poin lebih untuk mencoba membangun desa wisata masing-masing dengan keunikan produk yang ada," katanya berharap.
Baca juga: PLN Sukses Hadirkan Listrik Tanpa Kedip Selama KTT ASEAN di Labuan Bajo
Baca juga: Produk UMKM binaan PLN diborong para menteri di sela-sela KTT ASEAN Labuan Bajo
Webinar Desa Wisata Floratama menghadirkan dua narasumber yakni Lektor Kepala Politeknik Negeri Kupang, Maria Ringa, dan Dosen Universitas Bina Nusantara yang menjadi co-founder Atourin, Reza Permadi. Webinar tersebut diikuti oleh perwakilan dari dinas pariwisata dan desa-desa wisata dalam wilayah koordinatif BPOLBF.