Festival Maritim Labuan Bajo 2023 libatkan UMKM

id Labuan bajo maritime festival, bpolbf, boplbf, umkm, pariwisata, labuan bajo, manggarai barat, ntt, flores

Festival Maritim Labuan Bajo 2023 libatkan UMKM

UMKM Kopi Mane yang terlibat dalam Labuan Bajo Maritime Festival di Hotel Pantai Pede Permai, Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Sabtu (29/7/2023). (ANTARA/Fransiska Mariana Nuka)

Manggarai Barat, NTT (ANTARA) - Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) menyebutkan Festival Maritim Labuan Bajo 2023 di Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, melibatkan pelaku UMKM selama tiga hari penyelenggaraan acara tersebut.

"Target kami semua event itu memberi dampak nyata yaitu mendapatkan peningkatan pemasukan bagi pelaku UMKM yang terlibat," kata Direktur Utama BPOLBF Shana Fatina di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Sabtu malam.

Sebanyak 11 UMKM terlibat dalam Festival Maritim Labuan Bajo pada  27-29 Juli 2023. Festival ini masuk dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Shana menjelaskan 11 UMKM terlibat dan menyajikan jajanan yang berbeda satu dengan lainnya.

Keberadaan UMKM yang semakin banyak produknya itu memberi pilihan yang berbeda sehingga bisa mengisi satu sama lain antarpelaku UMKM. Menariknya lagi, kata Shana, banyak pelaku  UMKM yang kaget dengan permintaan yang begitu besar sehingga jualan mereka habis sebelum acara selesai.

Oleh karena itu, BPOLBF mewanti-wanti para pelaku UMKM agar membawa stok produk lebih banyak pada hari terakhir festival. "Ini hari terakhir dan UMKM bawa stok lebih banyak karena yang datang lebih banyak," katanya lagi.

Shana menjelaskan BPOLBF akan mengevaluasi penyelenggaraan festival tersebut untuk melihat dampak yang lebih luas kepada pelaku UMKM. "Kita ingin melihat market-nya ini bisa tidak menerima untuk belanja pada saat event dan kita evaluasi kembali apa dalam festival besar atau bazar," katanya.

Pelaku UMKM dari Kopi Mane bernama Ardy (20) merasakan tingginya antusias pengunjung dalam festival tersebut sejak hari pertama. Ia menyebut pemasukan yang diperoleh selama tiga hari penyelenggaraan festival berkisar sekitaran Rp2 jutaan.

Baca juga: Festival Kali Jangkuk Mataram berbasis kearifan lokal
Baca juga: Kemendagri komitmen perkuat ketahanan budaya


Ardy pun berharap acara serupa bisa diadakan lagi dan melibatkan semakin banyak para pelaku UMKM. "Semoga tahun-tahun berikutnya ada festival ini sehingga kami bisa terlibat lagi," katanya.