Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, telah menyiapkan 300 pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) untuk ambil bagian dalam bazar UMKM saat kegiatan Motocross Grand Prix (MXGP) yang akan berlangsung di Sirkuit Selaparang 1-2 Juli 2023.
"Untuk lapak, sudah disiapkan oleh tim dari Pemerintah Provinsi NTB selaku pelaksana. Kami hanya diminta siapkan 300 pelaku UMKM," kata Kepala Bidang UMKM Dinas Perindustrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kota Mataram Mamluatul Chair di Mataram, Senin.
Untuk mengikuti bazar dalam kegiatan skala internasional, katanya, telah dilakukan pemetaan terhadap 5.000 UMKM se-Kota Mataram yang bergerak dalam berbagai bidang, baik itu kriya, garmen, maupun olahan pangan atau kuliner.
Dari 5.000 UMKM yang ada, sekitar 1.500 UMKM sudah sering dilibatkan untuk berbagai kegiatan bazar baik skala lokal, nasional, maupun internasional seperti saat WSBK dan MotoGP 2022. "Jadi kalau yang diminta provinsi 300 UMKM, insya Allah bisa kami siapkan segera," katanya.
Dikatakan, sebanyak 300 UMKM yang akan dilibatkan dalam bazar MXGP Selaparang sebagian besar pelaku UMKM pangan atau kuliner khas seperti sate "bulayak" (lontong khas Lombok-red), sate Rembiga, sate pusut, urap, bakso, serta berbagai olahan kue basah, dan kering berbahan dasar pangan lokal, termasuk rumput laut.
Sedangkan untuk kriya dan garmen, jumlahnya tidak seberapa dan yang paling dominan untuk kriya mutiara, emas, dan perak yang bisa menjadi oleh-oleh bagi tamu yang datang dari luar daerah dan luar negeri. "Tapi pengalaman kita di WSBK dan MotoGP, makanan paling banyak dicari sebab mereka datang untuk nonton sehingga butuh makanan ringan. Bukan untuk belanja kriya atau pakaian," katanya.
Baca juga: Puluhan UMKM ramaikan bazar Jambore PKK NTB
Baca juga: Pelaku UMKM tingkatkan daya saing di Sriwijaya Expo
Terkait dengan itu, lanjutnya, untuk mempersiapkan 300 pelaku UMKM dalam bazar MXGP, telah dilakukan koordinasi persiapan, baik itu untuk legalitas produk, label halal, PIRT (pelaku usaha dan industri rumah tangga), serta terkait penerbitan HaKI (hak atas kekayaan intelektual) dan lainnya.
"Kami terus melakukan pendampingan dan kami juga tanya apa yang menjadi kebutuhan mereka untuk mendukung produksi dan penjualan mereka. Termasuk pelatihan, jika mereka butuh kita siap berikan," katanya.
Mamluatul menambahkan, dengan berbagai pengalaman kegiatan bazar yang telah diikuti pelaku UMKM Kota Mataram sebelumnya, pihaknya optimistis pelaku UMKM Kota Mataram juga sudah menyiapkan diri secara maksimal.
Pengalaman di MotoGP, katanya, dari 10 stan VIP yang disiapkan di Sirkuit Mandalika, Kota Mataram mendapatkan 4 stan karena produk-produk yang dijual UMKM sesuai atau memenuhi standar penjualan yang ditetapkan. "Sedangkan kabupaten/kota lainnya bahkan tuan rumah Kabupaten Lombok Tengah hanya dapat satu stan," katanya menambahkan.
"Untuk lapak, sudah disiapkan oleh tim dari Pemerintah Provinsi NTB selaku pelaksana. Kami hanya diminta siapkan 300 pelaku UMKM," kata Kepala Bidang UMKM Dinas Perindustrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kota Mataram Mamluatul Chair di Mataram, Senin.
Untuk mengikuti bazar dalam kegiatan skala internasional, katanya, telah dilakukan pemetaan terhadap 5.000 UMKM se-Kota Mataram yang bergerak dalam berbagai bidang, baik itu kriya, garmen, maupun olahan pangan atau kuliner.
Dari 5.000 UMKM yang ada, sekitar 1.500 UMKM sudah sering dilibatkan untuk berbagai kegiatan bazar baik skala lokal, nasional, maupun internasional seperti saat WSBK dan MotoGP 2022. "Jadi kalau yang diminta provinsi 300 UMKM, insya Allah bisa kami siapkan segera," katanya.
Dikatakan, sebanyak 300 UMKM yang akan dilibatkan dalam bazar MXGP Selaparang sebagian besar pelaku UMKM pangan atau kuliner khas seperti sate "bulayak" (lontong khas Lombok-red), sate Rembiga, sate pusut, urap, bakso, serta berbagai olahan kue basah, dan kering berbahan dasar pangan lokal, termasuk rumput laut.
Sedangkan untuk kriya dan garmen, jumlahnya tidak seberapa dan yang paling dominan untuk kriya mutiara, emas, dan perak yang bisa menjadi oleh-oleh bagi tamu yang datang dari luar daerah dan luar negeri. "Tapi pengalaman kita di WSBK dan MotoGP, makanan paling banyak dicari sebab mereka datang untuk nonton sehingga butuh makanan ringan. Bukan untuk belanja kriya atau pakaian," katanya.
Baca juga: Puluhan UMKM ramaikan bazar Jambore PKK NTB
Baca juga: Pelaku UMKM tingkatkan daya saing di Sriwijaya Expo
Terkait dengan itu, lanjutnya, untuk mempersiapkan 300 pelaku UMKM dalam bazar MXGP, telah dilakukan koordinasi persiapan, baik itu untuk legalitas produk, label halal, PIRT (pelaku usaha dan industri rumah tangga), serta terkait penerbitan HaKI (hak atas kekayaan intelektual) dan lainnya.
"Kami terus melakukan pendampingan dan kami juga tanya apa yang menjadi kebutuhan mereka untuk mendukung produksi dan penjualan mereka. Termasuk pelatihan, jika mereka butuh kita siap berikan," katanya.
Mamluatul menambahkan, dengan berbagai pengalaman kegiatan bazar yang telah diikuti pelaku UMKM Kota Mataram sebelumnya, pihaknya optimistis pelaku UMKM Kota Mataram juga sudah menyiapkan diri secara maksimal.
Pengalaman di MotoGP, katanya, dari 10 stan VIP yang disiapkan di Sirkuit Mandalika, Kota Mataram mendapatkan 4 stan karena produk-produk yang dijual UMKM sesuai atau memenuhi standar penjualan yang ditetapkan. "Sedangkan kabupaten/kota lainnya bahkan tuan rumah Kabupaten Lombok Tengah hanya dapat satu stan," katanya menambahkan.