Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mengatakan, kegiatan penataan kawasan bekas Bandara Selaparang Rembiga, Kota Mataram, hingga kini belum dapat dilakukan karena terkendala perjanjian kerja sama (PKS).
"Sampai sekarang PKS antara Pemerintah Kota Mataram dengan PT Angkasa Pura I sebagai pemilik lahan belum juga di teken. Jadi kami belum bisa melakukan penataan secara optimal," kata Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana di Mataram, Rabu.
Kondisi itu, katanya, terkendala karena adanya perubahan manajemen di PT Angkasa Pura I sehingga PKS yang telah dirancang itu tertunda untuk di teken.
General Manajer PT Angkasa Pura I ada pergantian, sehingga PKS yang sudah ada perlu dipelajari kembali. Namun demikian, Pemerintah Kota Mataram berharap tidak ada perubahan terhadap draf PKS yang telah disusun sebelumnya.
"Dokumen PKS yang kami buat, sudah mencerminkan kerja sama yang saling menguntungkan, baik bagi Pemkot Mataram maupun PT Angkasa Pura I," katanya.
Baca juga: Bekas Bandara Selaparang Mataram mulai direnovasi
Apalagi, saat ini kawasan tersebut terus ramai dengan aktivitas pedagang kaki lima (PKL), terutama dari sore hingga malam sehingga butuh penataan segera.
Dalam konsep rencana penataan bekas Bandara Selaparang, lanjut Wali Kota Mataram, Pemerintah Kota Mataram telah membagi tugas semua organisasi perangkat daerah (OPD) terkait untuk melakukan penataan sesuai dengan bidang masing-masing.
Misalnya dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Mataram, sudah menyiapkan desain untuk penyediaan air bersih dan fasilitas toilet sebagai salah satu kebutuhan dasar sebuah ruang publik.
Data dari Dinas PUPR Kota Mataram menyebutkan, jumlah toilet di bekas Bandara Selaparang mungkin mencapai 10 titik sudah cukup memadai, tinggal dilakukan renovasi.
Baca juga: PKL di CFD Mataram bakal dialihkan ke bekas Bandara Selaparang
Karena itu, toilet di bekas Bandara Selaparang tidak bangun baru tetapi akan merenovasi toilet yang sudah ada, dengan terlebih dahulu dilakukan pengecekan kondisi tangki septik apakah sudah penuh atau masih bisa digunakan.
Fasilitas toilet yang tersebar di dalam dan luar bagian timur dan barat gedung bekas Bandara Selaparang itu akan difungsikan kembali.
Dengan demikian, ketika ada kegiatan-kegiatan skala nasional dan internasional bisa diarahkan di kawasan bekas Bandara Selaparang.
Selama ini kalau ada kegiatan besar di areal tersebut, fasilitas toilet tim dari PUPR membantu dengan menempatkan toilet portabel.
"Sayangnya, hingga saat ini penataan yang sudah direncanakan tersebut belum bisa dilanjutkan karena PKS tertunda," katanya.
Baca juga: Fasilitas di areal eks Bandara Selaparang Mataram direnovasi
Namun untuk tahap awal, pada akhir Desember 2024, Dinas PUPR sudah melakukan penataan trotoar di depan bekas bandara agar bisa terlihat lebih rapi.
Selain itu, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pariwisata, Dinas Perdagangan Kota Mataram, dan OPD lainnya juga sudah menyiapkan berbagai konsep penataan di kawasan tersebut agar menjadi sebuah ruang publik dan pusat ekonomi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
"Semoga GM baru PT Angkasa Pura I bisa segera memberikan respons terhadap PKS yang sudah ada, agar konsep penataan bekas bandara bisa segera terealisasi," katanya.
Baca juga: PKL Mataram difasilitasi berjualan di areal bekas Bandara Selaparang