Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, melibatkan puluhan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk semarakkan bazar UMKM dalam kegiatan jambore kader PKK tingkat Provinsi Nusa Tenggara Barat selama dua hari yakni 29-30 Mei 2023.
"Alhamdulillah, sebanyak 50 pelaku UMKM yang kita libatkan sangat antusias ikut serta dalam kegiatan bazar untuk menyemarakkan kegiatan jambore kader PKK tingkat Provinsi NTB di Kota Mataram," kata Kepala Bidang UMKM Dinas Perindustrian Koperasi dan UKM Kota Mataram Mamluatul Chair di Mataram, Senin.
Mamluatul yang ditemui di sela memantau aktivitas pelaku UMKM dalam bazar tersebut mengatakan, jumlah pelaku UMKM yang dilibatkan sebanyak 50 UMKM dari berbagai jenis usaha baik itu griya, garmen, maupun kuliner.
Namun sebagian besar, pelaku UMKM yang ikut serta merupakan pelaku usaha olahan hasil pangan atau kuliner khas seperti sate "bulayak" (lontong khas Lombok-red), sate Rembiga, sate pusut, urap, bakso, serta berbagai olahan kue basah, dan kering berbahan dasar pangan lokal. "Untuk kriya dan garmen, jumlahnya tidak seberapa. Yang banyak kuliner dan selalu jadi incaran para tamu dan pengunjung," katanya.
Dikatakan, jumlah pelaku UMKM yang dilibatkan dalam bazar itu memang tidak sesuai dengan jumlah stan yang tersedia yakni sebanyak 25 stan. Tadinya, pihaknya hanya akan mengakomodasi 25 UMKM sesuai jumlah stan tapi karena banyak UMKM yang mau ikut, akhirnya diambil kebijakan satu stan digunakan untuk dua UMKM sehingga menjadi 50 UMKM. "Alhamdulillah, kebijakan kita itu mau diterima oleh para pelaku UMKM sebagai bagian untuk pemerataan," katanya.
Menurutnya, kegiatan bazar UMKM di Jalan Flamboyan atau samping Lapangan Sangkareang yang menjadi pusat kegiatan jambore kader, akan berlangsung sampai malam. Sedangkan untuk hari kedua dilaksanakan di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Pagutan yang akan menjadi pusat lokasi acara di hari kedua dengan berbagai kegiatan diantaranya penanaman pohon, hiburan, dan lomba. Mamluatul mengatakan, berdasarkan hasil survei ke sejumlah stan UMKM, rata-rata barang dagangan mereka terjual 100 persen, bahkan ada yang sudah 2-3 kali menambah stok dagangan mereka.
"Sampai pukul 11.00 Wita saja, ada yang sudah 2-3 kali masak atau tambah stok sebab mereka tidak sangka akan seramai ini. Apalagi dagang sate 'bulayak' sudah nambah berkali-kali bahkan bulayak ereka habis. Belum lagi sampai sore dan malam," katanya.
Baca juga: "Program UMKM Makin Berani" upaya bangkitkan ekonomi kreatif Bekasi
Baca juga: Tak hanya kurangi emisi, kendaraan listrik dorong pertumbuhan ekonomi UMKM
Terkait dengan itu, lanjutnya, untuk mengetahui omzet yang didapatkan para pelaku UMKM selama dua hari di kegiatan jambore kader PKK, setelah acara selesai mereka diminta untuk mengirim laporan omzet dan pendapat mereka terhadap kegiatan ini.
"Dengan demikian, kita bisa tahu berapa perputaran uang pelaku UMKM selama kegiatan bazar dan pendapat mereka yang dapat kesempatan ikut. Itu jadi bagian evaluasi kami untuk lebih maksimal jika ada kegiatan serupa," katanya.
"Alhamdulillah, sebanyak 50 pelaku UMKM yang kita libatkan sangat antusias ikut serta dalam kegiatan bazar untuk menyemarakkan kegiatan jambore kader PKK tingkat Provinsi NTB di Kota Mataram," kata Kepala Bidang UMKM Dinas Perindustrian Koperasi dan UKM Kota Mataram Mamluatul Chair di Mataram, Senin.
Mamluatul yang ditemui di sela memantau aktivitas pelaku UMKM dalam bazar tersebut mengatakan, jumlah pelaku UMKM yang dilibatkan sebanyak 50 UMKM dari berbagai jenis usaha baik itu griya, garmen, maupun kuliner.
Namun sebagian besar, pelaku UMKM yang ikut serta merupakan pelaku usaha olahan hasil pangan atau kuliner khas seperti sate "bulayak" (lontong khas Lombok-red), sate Rembiga, sate pusut, urap, bakso, serta berbagai olahan kue basah, dan kering berbahan dasar pangan lokal. "Untuk kriya dan garmen, jumlahnya tidak seberapa. Yang banyak kuliner dan selalu jadi incaran para tamu dan pengunjung," katanya.
Dikatakan, jumlah pelaku UMKM yang dilibatkan dalam bazar itu memang tidak sesuai dengan jumlah stan yang tersedia yakni sebanyak 25 stan. Tadinya, pihaknya hanya akan mengakomodasi 25 UMKM sesuai jumlah stan tapi karena banyak UMKM yang mau ikut, akhirnya diambil kebijakan satu stan digunakan untuk dua UMKM sehingga menjadi 50 UMKM. "Alhamdulillah, kebijakan kita itu mau diterima oleh para pelaku UMKM sebagai bagian untuk pemerataan," katanya.
Menurutnya, kegiatan bazar UMKM di Jalan Flamboyan atau samping Lapangan Sangkareang yang menjadi pusat kegiatan jambore kader, akan berlangsung sampai malam. Sedangkan untuk hari kedua dilaksanakan di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Pagutan yang akan menjadi pusat lokasi acara di hari kedua dengan berbagai kegiatan diantaranya penanaman pohon, hiburan, dan lomba. Mamluatul mengatakan, berdasarkan hasil survei ke sejumlah stan UMKM, rata-rata barang dagangan mereka terjual 100 persen, bahkan ada yang sudah 2-3 kali menambah stok dagangan mereka.
"Sampai pukul 11.00 Wita saja, ada yang sudah 2-3 kali masak atau tambah stok sebab mereka tidak sangka akan seramai ini. Apalagi dagang sate 'bulayak' sudah nambah berkali-kali bahkan bulayak ereka habis. Belum lagi sampai sore dan malam," katanya.
Baca juga: "Program UMKM Makin Berani" upaya bangkitkan ekonomi kreatif Bekasi
Baca juga: Tak hanya kurangi emisi, kendaraan listrik dorong pertumbuhan ekonomi UMKM
Terkait dengan itu, lanjutnya, untuk mengetahui omzet yang didapatkan para pelaku UMKM selama dua hari di kegiatan jambore kader PKK, setelah acara selesai mereka diminta untuk mengirim laporan omzet dan pendapat mereka terhadap kegiatan ini.
"Dengan demikian, kita bisa tahu berapa perputaran uang pelaku UMKM selama kegiatan bazar dan pendapat mereka yang dapat kesempatan ikut. Itu jadi bagian evaluasi kami untuk lebih maksimal jika ada kegiatan serupa," katanya.