Mataram (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat melalui NTB Cara bersama Aliansi Perempuan Disabilitas dan Lansia (APDL) dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menyalurkan bantuan pemasangan alat bantu gerak kaki palsu kepada 14 orang disabilitas di wilayah itu.
Ketua APDL Pusat Sri Agustini mengatakan alat bantu yang diberikan berupa kaki palsu, brace merupakan alat untuk penyangga kaki yang lemas dari bawah telapak kaki sampai ke pangkal paha termasuk untuk terapi kaki agar bisa berdiri dan Afo alat bantu yang berfungsi menguatkan engkel telapak kaki.
"Disabilitas bukan melulu yang diberikan bantuan tapi disabilitas juga Bisa memberikan bantuan kebaikan sekecil apapun itu yang terpenting bisa memberikan bantuan," ujarnya dalam keterangan tertulis diterima wartawan di Mataram, Rabu.
Ia berharap para penerima manfaat atau bantuan bisa memberikan manfaat, dan memberikan langkah positif kedepannya.
Untuk pengukuran dan pemasangan alat bantu gerak kaki palsu APDL mendatangkan langsung dari Yayasan Anugerah Jaya Disabilitas Karawang Jawa Barat yang di bina langsung oleh Baznas RI.
Wakili Ketua 1 Baznas NTB, Lalu Fatimura Farhan mengatakan pemasangan alat bantu gerak ini bukan hanya sebuah simbol biasa tetapi pemasangan alat bantu ini merupakan simbol kekuatan, ketegaran dan kebersamaan.
"Teman-teman jangan pernah merasa sendiri," ujarnya.
Sementara Staf Ahli Gubernur Bidang Sosial dan Kemasyarakatan Izzuddin Mahili menyampaikan keterbatasan fisik bukan lah penghambat untuk berkembang.
"Mari kita bangun empati dan kesadaran kita masing-masing melalui kolaborasi ini kita jadikan NTB sebagai contoh nyata yang dapat memberikan perubahan sosial secara nyata," katanya.
Ketua APDL Pusat Sri Agustini mengatakan alat bantu yang diberikan berupa kaki palsu, brace merupakan alat untuk penyangga kaki yang lemas dari bawah telapak kaki sampai ke pangkal paha termasuk untuk terapi kaki agar bisa berdiri dan Afo alat bantu yang berfungsi menguatkan engkel telapak kaki.
"Disabilitas bukan melulu yang diberikan bantuan tapi disabilitas juga Bisa memberikan bantuan kebaikan sekecil apapun itu yang terpenting bisa memberikan bantuan," ujarnya dalam keterangan tertulis diterima wartawan di Mataram, Rabu.
Ia berharap para penerima manfaat atau bantuan bisa memberikan manfaat, dan memberikan langkah positif kedepannya.
Untuk pengukuran dan pemasangan alat bantu gerak kaki palsu APDL mendatangkan langsung dari Yayasan Anugerah Jaya Disabilitas Karawang Jawa Barat yang di bina langsung oleh Baznas RI.
Wakili Ketua 1 Baznas NTB, Lalu Fatimura Farhan mengatakan pemasangan alat bantu gerak ini bukan hanya sebuah simbol biasa tetapi pemasangan alat bantu ini merupakan simbol kekuatan, ketegaran dan kebersamaan.
"Teman-teman jangan pernah merasa sendiri," ujarnya.
Sementara Staf Ahli Gubernur Bidang Sosial dan Kemasyarakatan Izzuddin Mahili menyampaikan keterbatasan fisik bukan lah penghambat untuk berkembang.
"Mari kita bangun empati dan kesadaran kita masing-masing melalui kolaborasi ini kita jadikan NTB sebagai contoh nyata yang dapat memberikan perubahan sosial secara nyata," katanya.