Jakarta (ANTARA) - Kontingen Merah Putih yang berlaga di ASEAN Para Games (APG) 2023 mendapat dukungan penuh dari Warga Negara Indonesia (WNI) yang bermukim di Kamboja. Chef de Mission (CdM) Kontingen Indonesia Andi Herman mengatakan sudah berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Phnom Penh.
Dia memastikan masyarakat se-Tanah Air yang tinggal di Kamboja akan memberikan dukungan secara langsung saat atlet berlaga pada pesta olahraga disabilitas terbesar di Asia Tenggara edisi ke-12 yang bergulir pada 3-9 Juni tersebut.
"Pihak kedutaan besar mengarahkan masyarakat Indonesia yang tinggal di Phnom Penh dan sekitarnya untuk menjadi suporter dalam setiap pertandingan. Hadirnya suporter tentu makin menambah motivasi atlet di lapangan," kata Andi Herman dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Kamis.
Dia juga mengaku sudah bertemu dengan pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kamboja untuk membahas segala kegiatan dan kebutuhan kontingen. "Kami sudah bertemu dengan teman-teman dari kedutaan besar dan terus berkoordinasi. Tentu kami berterima kasih karena kedutaan besar membantu kontingen Indonesia," ujar Andi menambahkan.
Selain dukungan suporter, Andi Herman memaparkan jika strategi pembagian personel juga dilakukan untuk memperlancar aktivitas atlet, termasuk untuk menuju lokasi pertandingan.
"Semua tim di bawah CdM dikerahkan untuk memperlancar kebutuhan atlet selama di Kamboja," ujarnya.
Selama berada di Kamboja, Andi Herman memastikan kontingen Indonesia dalam keadaan baik. Sejumlah cabang olahraga juga mulai mencoba arena pertandingan untuk penyesuaian diri. "Secara keseluruhan sampai saat ini semua masih oke, sesuai dengan harapan yang direncanakan. Kita akan terus memantau," pungkas Andi.
Indonesia mengirim 268 atlet untuk berlaga di 12 cabang olahraga yakni para-atletik, para-bulu tangkis, para-tenis meja, para-renang, angkat berat, judo tunanetra, para-catur, bola voli duduk, sepak bola cp, boccia, bola basket kursi roda, dan goalball.
Kontingen NPC Indonesia bertekad mencetak sejarah dengan hattrick juara umum atau tiga kali secara beruntun. Pada dua edisi ASEAN Para Games, Indonesia digdaya dengan selalu menjadi juara umum. Pada ASEAN Para Games IX/2017 di Kuala Lumpur, Malaysia, skuad Merah Putih membawa pulang 126 emas, 75 perak, dan 50 perunggu.
Baca juga: Indonesia kontingen terbesar kedua pada SEA Games dan APG 2023
Baca juga: Sampai Jumpa di ASEAN Para Games 2023 di Kamboja
Kala itu, Indonesia mengalahkan tuan rumah Malaysia yang berada di urutan kedua dengan 90 emas, 85 perak, 83 perunggu. Thailand berada di posisi ketiga dengan mengemas 68 emas, 73 perak, 95 perunggu.
Kemudian, Indonesia sukses mempertahankan predikat sebagai juara bertahan ketika menjadi tuan rumah ASEAN Para Games XI/2022 di Solo, Jawa Tengah, dengan mengantongi 175 emas, 144 perak, 107 perunggu. Thailand di urutan kedua dengan 117 emas, 113 perak, dan 88 perunggu. Sementara Vietnam berada di posisi ketiga dengan mengoleksi 65 emas, 62 perak, dan 55 perunggu.
Dia memastikan masyarakat se-Tanah Air yang tinggal di Kamboja akan memberikan dukungan secara langsung saat atlet berlaga pada pesta olahraga disabilitas terbesar di Asia Tenggara edisi ke-12 yang bergulir pada 3-9 Juni tersebut.
"Pihak kedutaan besar mengarahkan masyarakat Indonesia yang tinggal di Phnom Penh dan sekitarnya untuk menjadi suporter dalam setiap pertandingan. Hadirnya suporter tentu makin menambah motivasi atlet di lapangan," kata Andi Herman dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Kamis.
Dia juga mengaku sudah bertemu dengan pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kamboja untuk membahas segala kegiatan dan kebutuhan kontingen. "Kami sudah bertemu dengan teman-teman dari kedutaan besar dan terus berkoordinasi. Tentu kami berterima kasih karena kedutaan besar membantu kontingen Indonesia," ujar Andi menambahkan.
Selain dukungan suporter, Andi Herman memaparkan jika strategi pembagian personel juga dilakukan untuk memperlancar aktivitas atlet, termasuk untuk menuju lokasi pertandingan.
"Semua tim di bawah CdM dikerahkan untuk memperlancar kebutuhan atlet selama di Kamboja," ujarnya.
Selama berada di Kamboja, Andi Herman memastikan kontingen Indonesia dalam keadaan baik. Sejumlah cabang olahraga juga mulai mencoba arena pertandingan untuk penyesuaian diri. "Secara keseluruhan sampai saat ini semua masih oke, sesuai dengan harapan yang direncanakan. Kita akan terus memantau," pungkas Andi.
Indonesia mengirim 268 atlet untuk berlaga di 12 cabang olahraga yakni para-atletik, para-bulu tangkis, para-tenis meja, para-renang, angkat berat, judo tunanetra, para-catur, bola voli duduk, sepak bola cp, boccia, bola basket kursi roda, dan goalball.
Kontingen NPC Indonesia bertekad mencetak sejarah dengan hattrick juara umum atau tiga kali secara beruntun. Pada dua edisi ASEAN Para Games, Indonesia digdaya dengan selalu menjadi juara umum. Pada ASEAN Para Games IX/2017 di Kuala Lumpur, Malaysia, skuad Merah Putih membawa pulang 126 emas, 75 perak, dan 50 perunggu.
Baca juga: Indonesia kontingen terbesar kedua pada SEA Games dan APG 2023
Baca juga: Sampai Jumpa di ASEAN Para Games 2023 di Kamboja
Kala itu, Indonesia mengalahkan tuan rumah Malaysia yang berada di urutan kedua dengan 90 emas, 85 perak, 83 perunggu. Thailand berada di posisi ketiga dengan mengemas 68 emas, 73 perak, 95 perunggu.
Kemudian, Indonesia sukses mempertahankan predikat sebagai juara bertahan ketika menjadi tuan rumah ASEAN Para Games XI/2022 di Solo, Jawa Tengah, dengan mengantongi 175 emas, 144 perak, 107 perunggu. Thailand di urutan kedua dengan 117 emas, 113 perak, dan 88 perunggu. Sementara Vietnam berada di posisi ketiga dengan mengoleksi 65 emas, 62 perak, dan 55 perunggu.