Mataram (ANTARA) - Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Sitti Rohmi Djalilah menekankan peran penting posyandu dalam upaya penanganan stunting pada anak.
Sebagaimana dikutip dalam siaran pers pemerintah yang diterima di Kota Mataram, Sabtu, dia menyampaikan bahwa posyandu antara lain berperan dalam upaya pencegahan dan deteksi dini stunting.
Saat menghadiri Gerakan Gotong Royong Bhakti Stunting di Desa Jenggik, Kecamatan Terara, Kabupaten Lombok Timur, dia mengatakan, posyandu di wilayah NTB sudah 100 persen menjadi posyandu keluarga sehingga bisa menjadi wahana yang efektif untuk edukasi mengenai kesehatan anak dan pencegahan stunting.
Oleh karena itu, dia meminta pemerintah desa mengalokasikan anggaran untuk mendukung pelaksanaan kegiatan posyandu, termasuk menyediakan alat antropometri yang memenuhi standar.
Dengan peralatan yang memenuhi standar, pengukuran fisik untuk mendeteksi stunting pada anak bisa lebih akurat hasilnya.
"Untuk menciptakan pelayanan posyandu yang berkualitas harus menggunakan alat yang standar seperti alat timbangan elektrik, antropometri dan lain sebagainya untuk mendapatkan data yang akurat dan valid," kata Wakil Gubernur.
"Alangkah baiknya masing-masing posyandu memiliki timbangan elektrik dan fasilitas pelayanan pendukung lainnya, karena anggaran desa itu antara lain diperuntukkan untuk peralatan posyandu dan honor kader serta pembinaan kader," katanya.
Rohmi mengapresiasi Posyandu Mandalika Samang karena sudah bisa menyelenggarakan kegiatan pelayanan dengan baik.
Ketua Posyandu Mandalika Samang Baiq Endang Ningsih menyampaikan bahwa ada 121 balita yang menjadi sasaran pelayanan posyandu.
Ia mengatakan bahwa jumlah anak stunting yang ditangani posyandu sudah berkurang dari 19 anak menjadi lima anak.
"Kami berharap para kader terus dibimbing dan diberikan pelatihan dalam melakukan tugas-tugas kader dan lain sebagainya untuk meningkatkan kapasitas para kader," katanya.
Sebagaimana dikutip dalam siaran pers pemerintah yang diterima di Kota Mataram, Sabtu, dia menyampaikan bahwa posyandu antara lain berperan dalam upaya pencegahan dan deteksi dini stunting.
Saat menghadiri Gerakan Gotong Royong Bhakti Stunting di Desa Jenggik, Kecamatan Terara, Kabupaten Lombok Timur, dia mengatakan, posyandu di wilayah NTB sudah 100 persen menjadi posyandu keluarga sehingga bisa menjadi wahana yang efektif untuk edukasi mengenai kesehatan anak dan pencegahan stunting.
Oleh karena itu, dia meminta pemerintah desa mengalokasikan anggaran untuk mendukung pelaksanaan kegiatan posyandu, termasuk menyediakan alat antropometri yang memenuhi standar.
Dengan peralatan yang memenuhi standar, pengukuran fisik untuk mendeteksi stunting pada anak bisa lebih akurat hasilnya.
"Untuk menciptakan pelayanan posyandu yang berkualitas harus menggunakan alat yang standar seperti alat timbangan elektrik, antropometri dan lain sebagainya untuk mendapatkan data yang akurat dan valid," kata Wakil Gubernur.
"Alangkah baiknya masing-masing posyandu memiliki timbangan elektrik dan fasilitas pelayanan pendukung lainnya, karena anggaran desa itu antara lain diperuntukkan untuk peralatan posyandu dan honor kader serta pembinaan kader," katanya.
Rohmi mengapresiasi Posyandu Mandalika Samang karena sudah bisa menyelenggarakan kegiatan pelayanan dengan baik.
Ketua Posyandu Mandalika Samang Baiq Endang Ningsih menyampaikan bahwa ada 121 balita yang menjadi sasaran pelayanan posyandu.
Ia mengatakan bahwa jumlah anak stunting yang ditangani posyandu sudah berkurang dari 19 anak menjadi lima anak.
"Kami berharap para kader terus dibimbing dan diberikan pelatihan dalam melakukan tugas-tugas kader dan lain sebagainya untuk meningkatkan kapasitas para kader," katanya.