Bali (ANTARA) - Kelompok Wanita Tani (KWT) Bedetan Perancak, Jembrana, Bali mendapatkan kemudahan dalam pengolahan makanan khas Jembrana, yakni "Bedetan" karena untuk pengeringan bahan baku ikan menggunakan Solar Dryer Dome bekerja sama dengan PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dan PT Impack Pratama Industri Tbk.

“Kami mencermati bahwa UMKM menjadi salah satu motor penggerak perekonomian di Indonesia. Maka dari itu, sebagai perbankan nasional kami pun senantiasa aktif mendukung pengembangan potensi lokal, kuliner lokal, dan pemberdayaan perempuan, salah satunya dengan berkolaborasi membangun Solar Dryer Dome di Jembrana yang dapat dimanfaatkan oleh ibu-ibu Kelompok Wanita Tani yang ingin meningkatkan kualitas dan standar produk ikan kering dalam menu Bedetan Jembrana,” kata EVP Commercial & SME BCA Freddy Iman di Jembrana, Jumat.

Ia mengatakan Kabupaten Jembrana memiliki menu khas Bali Barat, salah satunya bernama "Bedetan" yang menambah keunikan daerah ini. Menu Bedetan ini menggunakan bahan dasar ikan lemuru yang dibedet atau dibersihkan isinya, kemudian dibelah menjadi pipih dan dijemur di bawah sinar matahari. Namun, cuaca yang tak menentu membuat metode pengeringan di bawah sinar matahari menjadi tidak efektif.

Berangkat dari hal tersebut, BCA dan PT Impack Pratama Industri Tbk (IPI) berkolaborasi menghadirkan kawasan produksi Bedetan yang terdiri dari fasilitas pengering ikan ramah lingkungan berupa SDD atau kubah pengering surya, tempat pembersih ikan, dan tempat pengemasan produk Bedetan.

Diharapkan, SDD, tempat pembersihan ikan, dan pengemasan produk Bedetan ini dapat membantu ibu-ibu anggota KWT dalam meningkatkan kualitas dan standarisasi dalam menghasilkan ikan kering. Sebab, ikan-ikan yang dikeringkan dalam SDD hasilnya akan relatif baik dalam mempertahankan nutrisi, warna, maupun rasa.

Kolaborasi BCA-IPI diharapkan dapat mewujudkan cita-cita Kelompok Wanita Tani dalam meningkatkan kualitas produksi Bedetan, memperluas jangkauan pasar, yang pada akhirnya turut membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jembrana, khususnya di Desa Perancak.

“Pembangunan Solar Dryer Dome, tempat pembersih ikan dan tempat pengemasan produk Bedetan ini kami harapkan dapat membantu ibu-ibu KWT dalam mempersingkat waktu pengeringan dan meningkatkan kualitas produksi. Diharapkan ibu-ibu dapat turut berkontribusi dalam memperbaiki perekonomian keluarga,” kata Sugiarto.

Lebih lanjut Freddy menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk dukungan BCA dalam tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) yang dilakukan selaras dengan arahan dan dukungan pemerintah. Hal ini semata-mata merupakan kontribusi BCA dalam menumbuhkan kembali perekonomian Indonesia. Dengan langkah-langkah tersebut, BCA berharap aktivitas bisnis dapat pulih dan ekonomi Indonesia kembali bangkit.

Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PPK Provinsi Bali Ny. Putri Koster mengharapkan dukungan dari perbankan, yakni BCA agar terus dapat mendukung program-program pemerintah, sehingga mampu menciptakan potensi daerah.

"Kami mengharapkan dukungan semua pihak, seperti yang dilakukan BCA dan IPI untuk membangun kubah pengering surya, sehingga membantu Kelompok Wanita Tani untuk mengolah ikan hasil tangkapan para nelayan di Perancak, Jembrana. Kami harapkan dukungan dari pihak BCA tidak sampai disini saja, Tapi kami harapkan juga partisipasinya di sektor lainnya, sehingga mampu mensejahterakan masyarakat," kata Putri Koster.

Baca juga: Hari Nelayan ajang lestarikan sumber daya perikanan
Baca juga: "Huntara" nelayan Mataram dibangun permanen

Peresmian Kawasan Produksi Bedetan dihadiri oleh Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali Ni Putu Putri Suastini Koster, EVP Commercial & SME BCA Freddy Iman, Direktur Sustain and New Product Development PT Impack Pratama Industri Sugiarto, Ketua tim Penggerak PKK Kabupaten Jembrana, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali Putu Sumardiana, Ketua Pusat Kajian Trisakti Sustainability Center (TSC) SDG Center Universitas Trisakti Juniati Gunawan PhD, Kepala UPT Kerthi Bali Research Center I Putu Fery Karyada, dan Rektor Universitas Negeri Hindu Prof. Dr. drh. I Made Damriyasa.

 

Pewarta : ANTARA
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024