Mataram (ANTARA) - Tim SAR Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), menyatakan dari lima korban tenggelam saat berenang di Pantai Tanjung Menangis, Desa Pringgabaya, Kecamatan Pringgabaya, Kabupaten Lombok Timur, tinggal satu korban yang belum ditemukan hingga hari ke-4 pencarian, Senin.

"Memasuki hari keempat pencarian, tim SAR gabungan masih berupaya melakukan pencarian terhadap sisa korban yang belum ditemukan," kata Kepala Kantor SAR Mataram Lalu Wahyu Efendi dalam keterangan tertulisnya di Mataram, Senin.

Baca juga: Satu korban Pantai Tanjung Menangis Lotim ditemukan di Pantai Maluk Sumbawa Barat
Baca juga: Abdul Hakim pengantin baru yang menjadi korban Pantai Tanjung Menangis Lombok Timur

Sebelumnya pada Jumat (2/6) para korban yang berasal dari Lombok Timur ini berwisata ke Pantai Tanjung Menangis. Saat berenang, tiba-tiba salah satu korban Arya (7) hanyut terseret ombak. Mengetahui hal itu, empat orang lainnya, Abib Kholik (13), Ziat (13), Abdul Hakim (25), dan Gian Heri Apriandi (18) berusaha menolongnya.

"Namun semuanya ikut terseret arus hingga tenggelam, sementara Arya berhasil diselamatkan. Beberapa saat kemudian Abib Kholik ditemukan meninggal dunia," katanya.

Kemudian, korban ketiga atas nama Gian Heri Apriandi ditemukan pada Sabtu (3/6) siang dalam keadaan tidak bernyawa, mengambang sekitar 500 meter arah timur dari lokasi kejadian. Menjelang siang, saat memasuki hari ketiga pencarian (Minggu), tim SAR gabungan kembali menemukan korban Ziat dengan kondisi yang sama di Perairan Maluk Sumbawa Barat, sejauh 22, 35 NM arah selatan. “Sisa satu korban Abdul Hakim yang masih dalam pencarian tim SAR,” katanya.

Sampai dengan hari ini pencarian dilakukan melalui permukaan air, penyisiran pantai, dan penyelaman, dengan melibatkan unsur dari Pos SAR Kayangan, TNI, Polri, BPBD, Unit SAR Lombok Timur, nelayan, warga setempat, dan potensi SAR wilayah Lombok Timur dan Sumbawa. “Hingga hari ini hasil sementara pencarian terhadap Abdul Hakim masih nihil,” katanya.
 

Pewarta : Akhyar Rosidi
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024