Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, akan memfasilitasi pedagang kaki lima (PKL) di sekitar bekas Bandara Selapang Rembiga untuk mendukung kegiatan Motocross Grand Prix (MXGP) yang akan berlangsung di Sirkuit Selaparang 1-2 Juli 2023.
"Kemarin kami sudah diundang rapat oleh tim Pemerintah Provinsi NTB, dan kami diminta untuk memfasilitasi PKL di luar Sirkuit MXGP Selaparang agar bisa lebih tertata dan rapi," kata Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Mataram Uun Pujianto di Mataram, Selasa.
Menurut dia, PKL yang menjadi tanggung jawab Pemerintah Kota Mataram adalah yang ada di luar sirkuit sebelum pelaksanaan dan saat pelaksanaan. Sedangkan yang di dalam sirkuit sudah disiapkan oleh tim Pemerintah Provinsi NTB sebanyak 100 stan untuk pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) dan itu menjadi kawasan steril.
"Untuk UMKM di dalam sirkuit ini, dibuka hanya saat pelaksanaan yakni 1-2 Juli 2023," katanya.
Sementara PKL yang berjualan sebelum pelaksanaan MXGP Selaparang sampai selesai menjadi ranah Disdag Kota Mataram. Terkait dengan itu, saat ini pihaknya masih menunggu informasi terkait dengan lokasi yang akan diberikan untuk dijadikan lapak PKL.
"Harapan kita, panitia bisa memberikan kita lahan di bagian depan atau areal parkir di luar sirkuit agar PKL bisa berjualan dari sebelum sampai MGXP selesai," katanya.
Menurutnya, lapak yang akan disiapkan Disdag Kota Mataram berupa tenda. Tenda yang sudah disiapkan saat ini sebanyak 60 unit, satu tenda bisa digunakan untuk dua pedagang.
Pedagang yang akan diakomodasi menempati lapak PKL areal parkir bekas Bandara Selaparang adalah pedagang dari warga sekitar sirkuit seperti dari Rembiga, Pelembak, dan Tinggar.
"Prinsipnya, kami siap dukung untuk penataan PKL. Sekarang kita tunggu penetapan lahan lapak PKL dari tim provinsi," katanya.
Sedangkan untuk stan UMKM di dalam sirkuit, tambah Uun, sepenuhnya diserahkan ke Dinas Perindustrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kota Mataram.
"Informasi yang kita terima sekitar 300 UMKM Kota Mataram akan diakomodasi berjualan di stan Sirkut MXGP Selaparang bagian dalam," katanya.
"Kemarin kami sudah diundang rapat oleh tim Pemerintah Provinsi NTB, dan kami diminta untuk memfasilitasi PKL di luar Sirkuit MXGP Selaparang agar bisa lebih tertata dan rapi," kata Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Mataram Uun Pujianto di Mataram, Selasa.
Menurut dia, PKL yang menjadi tanggung jawab Pemerintah Kota Mataram adalah yang ada di luar sirkuit sebelum pelaksanaan dan saat pelaksanaan. Sedangkan yang di dalam sirkuit sudah disiapkan oleh tim Pemerintah Provinsi NTB sebanyak 100 stan untuk pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) dan itu menjadi kawasan steril.
"Untuk UMKM di dalam sirkuit ini, dibuka hanya saat pelaksanaan yakni 1-2 Juli 2023," katanya.
Sementara PKL yang berjualan sebelum pelaksanaan MXGP Selaparang sampai selesai menjadi ranah Disdag Kota Mataram. Terkait dengan itu, saat ini pihaknya masih menunggu informasi terkait dengan lokasi yang akan diberikan untuk dijadikan lapak PKL.
"Harapan kita, panitia bisa memberikan kita lahan di bagian depan atau areal parkir di luar sirkuit agar PKL bisa berjualan dari sebelum sampai MGXP selesai," katanya.
Menurutnya, lapak yang akan disiapkan Disdag Kota Mataram berupa tenda. Tenda yang sudah disiapkan saat ini sebanyak 60 unit, satu tenda bisa digunakan untuk dua pedagang.
Pedagang yang akan diakomodasi menempati lapak PKL areal parkir bekas Bandara Selaparang adalah pedagang dari warga sekitar sirkuit seperti dari Rembiga, Pelembak, dan Tinggar.
"Prinsipnya, kami siap dukung untuk penataan PKL. Sekarang kita tunggu penetapan lahan lapak PKL dari tim provinsi," katanya.
Sedangkan untuk stan UMKM di dalam sirkuit, tambah Uun, sepenuhnya diserahkan ke Dinas Perindustrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kota Mataram.
"Informasi yang kita terima sekitar 300 UMKM Kota Mataram akan diakomodasi berjualan di stan Sirkut MXGP Selaparang bagian dalam," katanya.