Praya, NTB (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), tengah membangun empat jembatan dengan alokasi anggaran senilai total Rp5 miliar.
"Nilai anggaran untuk pembangunan empat jembatan itu mencapai Rp5 miliar dari APBD 2033," kata Kepala Bidang Pengadaan Barang dan Jasa Setda Lombok Tengah Edy Johannas di Praya, NTB, Senin.
Keempat jembatan yang dibangun itu adalah Jembatan Ngerepak, Desa Kidang, dengan nilai anggaran Rp3,2 miliar, Jembatan Pasung, Desa Bangket Parak, senilai Rp1 miliar, Jembatan Prabu, Desa Prabu, sebesar Rp400 juta, dan Jembatan Sinah, Desa Pengembur, senilai Rp400 juta.
Ia mengatakan untuk proses tender pembangunan jembatan tersebut telah rampung dilakukan dan saat ini telah mulai dikerjakan. Sedangkan, untuk target pengerjaan direncanakan rampung akhir 2023.
"Maksimal akhir tahun sudah bisa digunakan jembatan tersebut," katanya.
Ia juga berharap kepada pihak pelaksana untuk mengerjakan proyek tersebut sesuai dengan aturan, sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Pengerjaan harus sesuai dengan aturan atau sesuai hasil tender yang telah disepakati," katanya.
Selain itu, konsultan pengawas diharapkan proaktif dalam melakukan pengawasan pengerjaan di lapangan, sehingga kualitas proyek yang dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan.
"Intinya, kerja sesuai aturan, supaya hasil yang dicapai baik dan program bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," kata Edy.
Dengan terbangunnya jembatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan pergerakan ekonomi masyarakat dan mempermudah dalam melakukan aktivitas serta mempercepat pergerakan arus transportasi.
"Pembangunan jembatan lainnya akan dilakukan secara bertahap," katanya.
"Nilai anggaran untuk pembangunan empat jembatan itu mencapai Rp5 miliar dari APBD 2033," kata Kepala Bidang Pengadaan Barang dan Jasa Setda Lombok Tengah Edy Johannas di Praya, NTB, Senin.
Keempat jembatan yang dibangun itu adalah Jembatan Ngerepak, Desa Kidang, dengan nilai anggaran Rp3,2 miliar, Jembatan Pasung, Desa Bangket Parak, senilai Rp1 miliar, Jembatan Prabu, Desa Prabu, sebesar Rp400 juta, dan Jembatan Sinah, Desa Pengembur, senilai Rp400 juta.
Ia mengatakan untuk proses tender pembangunan jembatan tersebut telah rampung dilakukan dan saat ini telah mulai dikerjakan. Sedangkan, untuk target pengerjaan direncanakan rampung akhir 2023.
"Maksimal akhir tahun sudah bisa digunakan jembatan tersebut," katanya.
Ia juga berharap kepada pihak pelaksana untuk mengerjakan proyek tersebut sesuai dengan aturan, sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Pengerjaan harus sesuai dengan aturan atau sesuai hasil tender yang telah disepakati," katanya.
Selain itu, konsultan pengawas diharapkan proaktif dalam melakukan pengawasan pengerjaan di lapangan, sehingga kualitas proyek yang dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan.
"Intinya, kerja sesuai aturan, supaya hasil yang dicapai baik dan program bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," kata Edy.
Dengan terbangunnya jembatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan pergerakan ekonomi masyarakat dan mempermudah dalam melakukan aktivitas serta mempercepat pergerakan arus transportasi.
"Pembangunan jembatan lainnya akan dilakukan secara bertahap," katanya.