Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Bupati Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), H Lalu Pathul Bahri khawatir investasi bisa menurun di daerah setempat, jika penyelenggara ajang World Superbike (WSBK) di Sirkuit Mandalika rugi.
"Kerugian yang disampaikan itu tentunya bisa berdampak terhadap minat para investor untuk berinvestasi di Lombok," kata Pathul di Praya, Jumat.
Baca juga: WSBK Mandalika bakal dihapus, begini tanggapan Gubernur NTB
Ia mengatakan, dalam melakukan bisnis setiap pengusaha selalu mengeluarkan uang atau bakar uang untuk biaya promosi dan pembangunan sarana lainnya, sehingga pada tahun pertama dan kedua tidak mesti harus untung.
"Justru saya bertanya kenapa kerugian itu disampaikan ke publik," katanya.
Selain itu, penyebab kerugian itu tidak hanya dari luar, namun perlu dilakukan evaluasi terhadap internal penyelenggara, karena kemungkinan dalam merencanakan program anggaran terlalu besar atau berlebihan, sehingga target tidak sesuai dengan yang diharapkan.
"Banyak faktor, terlebih ajang ini baru dilaksanakan di tengah pasca pandemi COVID-19," katanya.
Pemerintah daerah juga tidak pernah tahu penyebab kerugian dari penyelenggara, karena pihaknya tidak melakukan pengawasan langsung terhadap manajemen penyelenggara.
Salah satu contoh pada ajang WSBK 2023 itu jumlah pendapatan parkir itu sekitar Rp152 juta dengan jumlah kendaraan yang tercatat pada tanggal 3 Maret Mobil sebanyak 31 unit dan motor 63 unit.
"Pada hari ketiga itu Mobil sebanyak 1.241 unit dan motor 3292 unit. Sedangkan penonton mengalami peningkatan 15 persen dari ajang WSBK 2022 yang mencapai 51 ribu," katanya.
Ia mengatakan, pemerintah daerah Lombok Tengah mendukung penuh pembangunan Sirkuit di Mandalika tersebut dengan harapan bisa memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat.
Selain itu, program itu merupakan program strategis nasional yang telah ditetapkan oleh Presiden Jokowi untuk mempercepat pertumbuhan masyarakat.
"Bisa dibayangkan, kuburan warga yang telah meninggal dunia itu kita pindahkan, supaya Sirkuit Mandalika itu bis jadi," katanya.
Oleh karena itu, ia berharap supaya ajang itu tetap bisa dilaksanakan, sehingga bisa memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat dan peningkatan investasi di Lombok Tengah.
"Jangan dilihat dari rugi, tapi dampak positif terhadap masyarakat yang harus diutamakan," katanya.
Sementara itu, Gubernur Nusa Tenggara Barat Zulkieflimansyah menanggapi rencana dihapusnya perhelatan World Superbike (WSBK) di Sirkuit Mandalika karena menyebabkan kerugian hingga Rp100 miliar.
Orang nomor satu di NTB itu meminta PT Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) dan PT Mandalika Grand Prix Association (MGPA) untuk tidak melihat soal untung dan rugi dari penyelenggaraan sebuah event.
"Mestinya ya dari awal teman-teman ITDC dan MGPA ini sadar. Kalau dilihat event penyelenggaraannya pasti rugi. Tapi keseluruhan dampaknya mesti juga dihitung," kata Zulkieflimansyah di Mataram, Kamis.
Ia mengaku tidak sependapat jika (WSBK) dihapus karena menurutnya keberadaan event baik WSBK maupun MotoGP di Mandalika sangat dirasakan dampaknya bagi daerah dan masyarakat.
"Kalau penyelenggaraan event awal-awal pasti rugi, enggak ada event di awal-awal pasti untung. Makanya kalau bisa duduk kembali dibahas dan jangan jadikan ini sebagai beban," ujarnya.
"Kan kesannya ITDC dan MGPA tidak hanya WSBK tapi MotoGP juga nggak usah supaya mereka konsentrasi di Bali saja karena uang-nya banyak," sambung Bang Zul sapaan akrab Gubernur NTB.
"Kerugian yang disampaikan itu tentunya bisa berdampak terhadap minat para investor untuk berinvestasi di Lombok," kata Pathul di Praya, Jumat.
Baca juga: WSBK Mandalika bakal dihapus, begini tanggapan Gubernur NTB
Ia mengatakan, dalam melakukan bisnis setiap pengusaha selalu mengeluarkan uang atau bakar uang untuk biaya promosi dan pembangunan sarana lainnya, sehingga pada tahun pertama dan kedua tidak mesti harus untung.
"Justru saya bertanya kenapa kerugian itu disampaikan ke publik," katanya.
Selain itu, penyebab kerugian itu tidak hanya dari luar, namun perlu dilakukan evaluasi terhadap internal penyelenggara, karena kemungkinan dalam merencanakan program anggaran terlalu besar atau berlebihan, sehingga target tidak sesuai dengan yang diharapkan.
"Banyak faktor, terlebih ajang ini baru dilaksanakan di tengah pasca pandemi COVID-19," katanya.
Pemerintah daerah juga tidak pernah tahu penyebab kerugian dari penyelenggara, karena pihaknya tidak melakukan pengawasan langsung terhadap manajemen penyelenggara.
Salah satu contoh pada ajang WSBK 2023 itu jumlah pendapatan parkir itu sekitar Rp152 juta dengan jumlah kendaraan yang tercatat pada tanggal 3 Maret Mobil sebanyak 31 unit dan motor 63 unit.
"Pada hari ketiga itu Mobil sebanyak 1.241 unit dan motor 3292 unit. Sedangkan penonton mengalami peningkatan 15 persen dari ajang WSBK 2022 yang mencapai 51 ribu," katanya.
Ia mengatakan, pemerintah daerah Lombok Tengah mendukung penuh pembangunan Sirkuit di Mandalika tersebut dengan harapan bisa memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat.
Selain itu, program itu merupakan program strategis nasional yang telah ditetapkan oleh Presiden Jokowi untuk mempercepat pertumbuhan masyarakat.
"Bisa dibayangkan, kuburan warga yang telah meninggal dunia itu kita pindahkan, supaya Sirkuit Mandalika itu bis jadi," katanya.
Oleh karena itu, ia berharap supaya ajang itu tetap bisa dilaksanakan, sehingga bisa memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat dan peningkatan investasi di Lombok Tengah.
"Jangan dilihat dari rugi, tapi dampak positif terhadap masyarakat yang harus diutamakan," katanya.
Sementara itu, Gubernur Nusa Tenggara Barat Zulkieflimansyah menanggapi rencana dihapusnya perhelatan World Superbike (WSBK) di Sirkuit Mandalika karena menyebabkan kerugian hingga Rp100 miliar.
Orang nomor satu di NTB itu meminta PT Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) dan PT Mandalika Grand Prix Association (MGPA) untuk tidak melihat soal untung dan rugi dari penyelenggaraan sebuah event.
"Mestinya ya dari awal teman-teman ITDC dan MGPA ini sadar. Kalau dilihat event penyelenggaraannya pasti rugi. Tapi keseluruhan dampaknya mesti juga dihitung," kata Zulkieflimansyah di Mataram, Kamis.
Ia mengaku tidak sependapat jika (WSBK) dihapus karena menurutnya keberadaan event baik WSBK maupun MotoGP di Mandalika sangat dirasakan dampaknya bagi daerah dan masyarakat.
"Kalau penyelenggaraan event awal-awal pasti rugi, enggak ada event di awal-awal pasti untung. Makanya kalau bisa duduk kembali dibahas dan jangan jadikan ini sebagai beban," ujarnya.
"Kan kesannya ITDC dan MGPA tidak hanya WSBK tapi MotoGP juga nggak usah supaya mereka konsentrasi di Bali saja karena uang-nya banyak," sambung Bang Zul sapaan akrab Gubernur NTB.