Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini kewaspadaan terhadap kebakaran hutan dan lahan di Nusa Tenggara Barat pada puncak awal musim kemarau 2023.
"Berdasarkan data satelit terdapat dua titik panas di wilayah Nusa Tenggara Barat," kata Prakirawan BMKG Stasiun Zaenudin Abdul Majid Lombok Agastya Ardha Chandra dalam keterangan tertulis di Mataram, Sabtu.
Berdasarkan data satelit terdeteksi 23 titik panah di wilayah NTB yang tersebar di Pulau Sumbawa dan Pulau Lombok. Alang-alang dan dedaunan yang menutupi lahan kawasan hutan dalam kondisi kering sehingga mudah terbakar.
"Sedangkan kecepatan angin mencapai 37 kilometer per jam," katanya.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika juga mengeluarkan peringatan dini kekeringan meteorologis pada level siaga di NTB memasuki puncak musim kemarau 2023.
"Status kekeringan di wilayah NTB mulai memasuki level siaga dan waspada," katanya.
Peringatan dini kekeringan meteorologis pada level siaga terdapat di Kabupaten Lombok Tengah di Kecamatan Janapria, Kabupaten Lombok Utara di Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Timur di Kecamatan Sakra Barat, Sambelia, dan Terara.
Selain itu, Kabupaten Sumbawa di Kecamatan Batulanteh dan Lape, Kabupaten Dompu di Kecamatan Pajo, Kabupaten Bima di Kecamatan Lambu, Madapangga, Sape, dan Wawo," katanya.
Peringatan dini kekeringan meteorologis pada level waspada terdapat di Kabupaten Lombok Tengah di Kecamatan Batukliang, Praya, dan Praya Barat, Kabupaten Lombok Timur di Kecamatan Jerowaru, Keruak, Sembalun, dan Sikur, Kabupaten Sumbawa di Kecamatan Alas, Labangka, Labuhan Badas, Plampang, Rhee, dan Utan.
Kabupaten Dompu di Kecamatan Dompu, Huu, Kempo, dan Kilo, Kabupaten Bima di Kecamatan Bolo, Donggo, Parado, Sanggar, dan Soromandi, Kota Bima di Kecamatan Raba dan Rasanae Timur.
Ia mengatakan kondisi curah hujan di NTB pada dasarian III Mei 2023 umumnya dalam kategori rendah (0-10 milimeter/das) yang terjadi merata di seluruh wilayah itu. Curah Hujan tertinggi tercatat terjadi di Pos Hujan Selaparang, Kota Mataram sebesar empat milimeter/dasarian.
"Sifat hujan pada dasarian III Mei 2023 di wilayah NTB didominasi kategori bawah normal (BN)," katanya.
"Berdasarkan data satelit terdapat dua titik panas di wilayah Nusa Tenggara Barat," kata Prakirawan BMKG Stasiun Zaenudin Abdul Majid Lombok Agastya Ardha Chandra dalam keterangan tertulis di Mataram, Sabtu.
Berdasarkan data satelit terdeteksi 23 titik panah di wilayah NTB yang tersebar di Pulau Sumbawa dan Pulau Lombok. Alang-alang dan dedaunan yang menutupi lahan kawasan hutan dalam kondisi kering sehingga mudah terbakar.
"Sedangkan kecepatan angin mencapai 37 kilometer per jam," katanya.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika juga mengeluarkan peringatan dini kekeringan meteorologis pada level siaga di NTB memasuki puncak musim kemarau 2023.
"Status kekeringan di wilayah NTB mulai memasuki level siaga dan waspada," katanya.
Peringatan dini kekeringan meteorologis pada level siaga terdapat di Kabupaten Lombok Tengah di Kecamatan Janapria, Kabupaten Lombok Utara di Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Timur di Kecamatan Sakra Barat, Sambelia, dan Terara.
Selain itu, Kabupaten Sumbawa di Kecamatan Batulanteh dan Lape, Kabupaten Dompu di Kecamatan Pajo, Kabupaten Bima di Kecamatan Lambu, Madapangga, Sape, dan Wawo," katanya.
Peringatan dini kekeringan meteorologis pada level waspada terdapat di Kabupaten Lombok Tengah di Kecamatan Batukliang, Praya, dan Praya Barat, Kabupaten Lombok Timur di Kecamatan Jerowaru, Keruak, Sembalun, dan Sikur, Kabupaten Sumbawa di Kecamatan Alas, Labangka, Labuhan Badas, Plampang, Rhee, dan Utan.
Kabupaten Dompu di Kecamatan Dompu, Huu, Kempo, dan Kilo, Kabupaten Bima di Kecamatan Bolo, Donggo, Parado, Sanggar, dan Soromandi, Kota Bima di Kecamatan Raba dan Rasanae Timur.
Ia mengatakan kondisi curah hujan di NTB pada dasarian III Mei 2023 umumnya dalam kategori rendah (0-10 milimeter/das) yang terjadi merata di seluruh wilayah itu. Curah Hujan tertinggi tercatat terjadi di Pos Hujan Selaparang, Kota Mataram sebesar empat milimeter/dasarian.
"Sifat hujan pada dasarian III Mei 2023 di wilayah NTB didominasi kategori bawah normal (BN)," katanya.