Lombok Timur (ANTARA) -
Bakal calon presiden (capres) dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo berziarah ke Makam Pahlawan Nasional Syekh Muhammad Zainuddin Abdul Majid di Pancor, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu.
Ganjar didampingi Tuan Guru Bajang (T.G.B.) Muhammad Zainul Majdi dan Ketua DPD PDIP NTB Rachmat Hidayat.
Ratusan santri, kiai, dan tuan guru juga ikut berziarah bersama Ganjar. Lantunan selawat juga berkumandang di area makam.
"Terima kasih Mas Ganjar sudah berkenan hadir di sini," kata T.G.B. Muhammad Zainul Majdi di depan makam.
Setelah melakukan ziarah kubur, Ganjar pun menunaikan salat Zuhur. Sebelum itu, Ganjar mengambil wudu, lalu menuju masjid.
Tampak dalam satu saf bersama Ganjar Ketua DPD PDI Perjuangan NTB Rachmat Hidayat dan Ketua DPW PPP NTB H. Muhizir. T.G.B. Muhammad Zainul Majdi bertindak selaku imam salat.
Setelah salat Suhur selesai, T.G.B. Muhammad Zainul Majdi mundur dan mempersilakan Ganjar menunaikan salat jamak asar.
Selanjutnya, Ganjar tampak berdiskusi dengan kiai, tuan guru, serta para santri di sana.
Obrolan tampak berlangsung riang dan penuh canda. Hidangan kopi, ubi, hingga anggur menemani diskusi mereka.
Sesekali, Gubernur Jawa Tengah itu juga terlihat berdiskusi dengan santri.
Sebelumnya, Ganjar berkunjung ke Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (18/6) pagi.
Di Kota Seribu Masjid itu, Ganjar diagendakan mengikuti sejumlah kegiatan, di antaranya konsolidasi di Kantor DPD PDI Perjuangan NTB, bersilaturahmi ke Kantor DPW PPP NTB, berziarah ke makam T.G.K. H. Zainuddin Abdul Madjid, dan berorasi di Lapangan Nasional.
Ketua DPD PDI Perjuangan NTB Rachmat Hidayat dalam keterangan resminya mengatakan bahwa kegiatan Ganjar berawal memberikan arahan dalam agenda konsolidasi PDI Perjuangan, kemudian menuju Kantor DPW PPP NTB.
Setelah itu, kata Rachmat, baru ke taman makam nenek Tuan Guru Bajang (T.G.B.) yang merupakan pahlawan nasional. Setelah dari makam, baru ke Lapangan Nasional yang akan dihadiri 25.000 hingga 28.000 orang, massa PDI Perjuangan.
"Nanti ada sukarelawan segala, mungkin akan lebih. Saya habiskan kekuatan saya untuk 28.000 itu," ujar Rachmat.
Menurut Rachmat, Lapangan Nasional merupakan tempat yang sama mengantar Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) duduk menjadi kepala negara.
Setelah melakukan ziarah kubur, Ganjar pun menunaikan salat Zuhur. Sebelum itu, Ganjar mengambil wudu, lalu menuju masjid.
Tampak dalam satu saf bersama Ganjar Ketua DPD PDI Perjuangan NTB Rachmat Hidayat dan Ketua DPW PPP NTB H. Muhizir. T.G.B. Muhammad Zainul Majdi bertindak selaku imam salat.
Setelah salat Suhur selesai, T.G.B. Muhammad Zainul Majdi mundur dan mempersilakan Ganjar menunaikan salat jamak asar.
Selanjutnya, Ganjar tampak berdiskusi dengan kiai, tuan guru, serta para santri di sana.
Obrolan tampak berlangsung riang dan penuh canda. Hidangan kopi, ubi, hingga anggur menemani diskusi mereka.
Sesekali, Gubernur Jawa Tengah itu juga terlihat berdiskusi dengan santri.
Sebelumnya, Ganjar berkunjung ke Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (18/6) pagi.
Di Kota Seribu Masjid itu, Ganjar diagendakan mengikuti sejumlah kegiatan, di antaranya konsolidasi di Kantor DPD PDI Perjuangan NTB, bersilaturahmi ke Kantor DPW PPP NTB, berziarah ke makam T.G.K. H. Zainuddin Abdul Madjid, dan berorasi di Lapangan Nasional.
Ketua DPD PDI Perjuangan NTB Rachmat Hidayat dalam keterangan resminya mengatakan bahwa kegiatan Ganjar berawal memberikan arahan dalam agenda konsolidasi PDI Perjuangan, kemudian menuju Kantor DPW PPP NTB.
Setelah itu, kata Rachmat, baru ke taman makam nenek Tuan Guru Bajang (T.G.B.) yang merupakan pahlawan nasional. Setelah dari makam, baru ke Lapangan Nasional yang akan dihadiri 25.000 hingga 28.000 orang, massa PDI Perjuangan.
"Nanti ada sukarelawan segala, mungkin akan lebih. Saya habiskan kekuatan saya untuk 28.000 itu," ujar Rachmat.
Menurut Rachmat, Lapangan Nasional merupakan tempat yang sama mengantar Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) duduk menjadi kepala negara.