Mataram (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Barat Zulkieflimansyah meminta InJourney dan PT Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) jangan mau enak-enaknya saja terkait wacana mencoret perhelatan WSBK akibat rugi Rp100 miliar.

"Saya ingin katakan pada InJourney dan ITDC jangan mau enak-enaknya aja. Ketika ada MotoGP dan WSBK yang sibuk siapa? Kita (Pemda) semua segala macam-nya," kata Zulkieflimansyah di Mataram, Minggu.

Ia mencontohkan saat perhelatan WSBK di Sirkuit Mandalika, seminggu menjelang hari H pelaksanaan tidak terlihat geliat ada WSBK di Sirkuit Mandalika. 

"Saya pas kesana (Mandalika, red) menjelang satu Minggu sebelum hari H sepi-sepi aja. Padahal kalau ada apa-apa kita yang rugi," ujarnya.

Gubernur memaklumi kesulitan yang dihadapi InJourney, ITDC dan MGPA dalam menyelenggarakan perhelatan WSBK. Mengingat hosting fee yang dikeluarkan begitu mahal. 

Hanya saja hal tersebut tidak serta merta kemudian menjadi alasan untuk mencoret WSBK dari Sirkuit Mandalika, sebab dirinya meyakini ke depan WSBK akan sukses.

"Kalau MotoGP sudah break even point (BEP) bahkan untung, mestinya WSBK juga bisa, kalau itu diseriusi," katanya.

Tinggal saat ini menurut Gubernur NTB, bagaimana semangat berjuang dari InJourney dan ITDC serta MGPA dalam menyelenggarakan kegiatan di Mandalika.

"Jangankan masyarakat, ITDC dan InJourney sendiri mungkin belum banyak yang belum tahu dengan WSBK, makanya tidak semangat," terangnya.

"Jadi untuk membangun itu butuh sosialisasi yang insentif. Misalkan ada siaran langsung baru masyarakat tahu," sambung Zulkieflimansyah.


Gubernur menyebutkan bagaimana MXGP mampu dilaksanakan di NTB meski di tengah keterbatasan. Bahkan tahun ini Indonesia melalui NTB dua kali menjadi tuan rumah MXGP, yakni Samota dan Lombok.

"Makanya kenapa kita berani ngomong karena kita punya pengalaman mengelola MXGP. MXGP juga sama sponsor seret karena tidak ada siaran langsung seperti MotoGP. Tetapi kalau hati dan gairah mereka (WSBK dan MotoGP) tidak disana ya susah juga," ungkapnya.

Namun demikian ketika nanti ada siaran langsung, gubernur memperkirakan penyelenggaraan WSBK bisa setiap bulan digelar di Mandalika sehingga investasi triliunan bisa masuk NTB.

"Nah misalkan sekarang WSBK rugi, MotoGP juga rugi tapi sigma-nya atau dampaknya secara keseluruhan sangat positif buat masyarakat NTB," katanya.

Oleh karena itu gubernur berharap kegiatan WSBK tetap dilaksanakan. Tinggal sekarang menurutnya membangun komunikasi dengan sejumlah pihak.

"Tetapi tentu kita empati kepada penyelenggara, yang lain menikmati penyelenggaranya tekor. Tinggal dicari kompromi-nya saja nanti," ujarnya.

"Maksud saya kalau Pemprov dengan segala keterbatasan saja mampu. Kenapa BUMN kita tidak berani. Misalkan Pertamina menjadi sponsor di MotoGP kenapa juga tidak di WSBK atau sponsor lain. Tapi mungkin pendekatannya saja yang belum pas, sehingga saya kira itu tidak ada masalah," terangnya.

Disinggung terkait rencana ambil alih pengelolaan Sirkuit Mandalika. Gubernur menyatakan pemerintah provinsi bisa melakukan itu.

"Kita kelola MXGP saja bisa. Ini kan soal kita ingin," katanya.


 

Pewarta : Nur Imansyah
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2025