Kabupaten Bogor (ANTARA) - Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor Burhanudin menekankan kepada jajaran pimpinan perangkat daerah untuk mengedepankan pembangunan berdasarkan pendekatan sumber daya alam dan lingkungan.
"Pembangunan daerah ke depan harus berdasarkan pada pendekatan sumber daya alam dan lingkungan, ekoregion dan kelestarian keanekaragaman hayati, serta pendekatan ekonomi," kata dia dalam Konsultasi Publik I di Babakanmadang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (19/6).
Ia meminta jajarannya untuk mengidentifikasi dan merumuskan isu pembangunan berkelanjutan pada forum Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Tahun 2025-2045 Kabupaten Bogor itu.
Menurutnya, KLHS dan perencanaan pembangunan saling terintegrasi dengan dokumen perencanaan untuk memastikan bahwa prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dalam pembangunan. “Dengan kata lain pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam harus dapat menginternalisasikan kepentingan generasi yang akan datang,” katanya.
Burhan berharap, KLHS RPJPD Kabupaten Bogor Tahun 2025-2045 menjadi pedoman bagi semua pemangku kepentingan di dalam proses perumusan kebijakan, sehingga mendorong terciptanya keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan sosial dengan Kapasitas Daya Dukung Dan Daya Tampung Lingkungan Hidup (DDDT LH).
Ia mendorong perencanaan pembangunan agar mengarah ke green development atau pembangunan hijau. “Untuk Itu, koordinasi antarpemangku kepentingan menjadi kunci di dalam penyusunan kebijakan, rencana atau program agar dapat mencapai target sektoral di bidang ekonomi, sosial, lingkungan hidup, serta tata kelola kelembagaan,” kata dia.
Baca juga: Respon cepat isu lingkungan harus menjadi prioritas
Baca juga: Lingkungan Semenanjung selamatkan seekor harimau malaya
Dirinya berharap, dalam kegiatan tersebut para peserta berpartisipasi aktif untuk memberikan masukan, saran, baik dari aspek, ekonomi, lingkungan, sosial maupun tata kelola, kelembagaan. "Sehingga input tersebut dapat menjadi bagian penting dan memberikan warna pada kajian," tuturnya.
"Pembangunan daerah ke depan harus berdasarkan pada pendekatan sumber daya alam dan lingkungan, ekoregion dan kelestarian keanekaragaman hayati, serta pendekatan ekonomi," kata dia dalam Konsultasi Publik I di Babakanmadang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (19/6).
Ia meminta jajarannya untuk mengidentifikasi dan merumuskan isu pembangunan berkelanjutan pada forum Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Tahun 2025-2045 Kabupaten Bogor itu.
Menurutnya, KLHS dan perencanaan pembangunan saling terintegrasi dengan dokumen perencanaan untuk memastikan bahwa prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dalam pembangunan. “Dengan kata lain pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam harus dapat menginternalisasikan kepentingan generasi yang akan datang,” katanya.
Burhan berharap, KLHS RPJPD Kabupaten Bogor Tahun 2025-2045 menjadi pedoman bagi semua pemangku kepentingan di dalam proses perumusan kebijakan, sehingga mendorong terciptanya keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan sosial dengan Kapasitas Daya Dukung Dan Daya Tampung Lingkungan Hidup (DDDT LH).
Ia mendorong perencanaan pembangunan agar mengarah ke green development atau pembangunan hijau. “Untuk Itu, koordinasi antarpemangku kepentingan menjadi kunci di dalam penyusunan kebijakan, rencana atau program agar dapat mencapai target sektoral di bidang ekonomi, sosial, lingkungan hidup, serta tata kelola kelembagaan,” kata dia.
Baca juga: Respon cepat isu lingkungan harus menjadi prioritas
Baca juga: Lingkungan Semenanjung selamatkan seekor harimau malaya
Dirinya berharap, dalam kegiatan tersebut para peserta berpartisipasi aktif untuk memberikan masukan, saran, baik dari aspek, ekonomi, lingkungan, sosial maupun tata kelola, kelembagaan. "Sehingga input tersebut dapat menjadi bagian penting dan memberikan warna pada kajian," tuturnya.