Tangerang (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan (DKP) menggelar pelatihan pengolahan pangan berbasis sumber daya lokal kepada masyarakat dengan menghadirkan koki untuk melakukan demo masak membuat olahan pasta dari ubi dalam rangka mencegah stunting.
Kepala DKP Kota Tangerang Muhdorun di Tangerang, Kamis, mengatakan kegiatan ini adalah upaya untuk mencegah stunting melalui penyediaan pangan lokal.
"Jadi bagi keluarga yang memiliki anak dengan kondisi stunting dapat mengetahui mengolah bahan pangan lokal menjadi makanan yang memiliki nilai gizi yang baik dan dapat memperbaiki gizi anak-anak," kata Muhdorun dalam kegiatan yang dilaksanakan di Posyandu Melati 9, Kelurahan Periuk, Kecamatan Periuk.
Ia melanjutkan kegiatan ini rutin dilakukan melalui para kader yang ada di posyandu. Antusiasme para peserta juga cukup tinggi karena mendapatkan pengetahuan baru untuk mengolah bahan pangan lokal.
"Antusiasnya cukup tinggi karena mereka mendapatkan pengetahuan baru bagaimana mengolah bahan pangan lokal. Apalagi bahan-bahan tersebut mudah ditemukan dan dibeli. Sehingga dengan kegiatan ini kami berharap mereka dapat mempraktikannya di rumah dan asupan gizi anak-anak mereka pun membaik," lanjutnya.
Salah satu peserta, Sri Susilawati, mengatakan kegiatan ini sangat membantu untuk menambah varian menu untuk dimasak di rumah, terutama dengan menggunakan pangan lokal. Diharapkan, kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan untuk menambah pengetahuan dan resep-resep yang lain.
Baca juga: Sasar remaja putri tekan stunting masa depan di Kaltim
Baca juga: ASN Mamasa Sulbar siap asuh anak stunting
"Kami sangat terbantu dengan kegiatan seperti ini. Sebelumnya saya belum pernah memasak pasta. Setelah dari sini, akan dicoba di rumah. Saya harap kegiatan ini dapat lebih sering dilakukan sehingga saya dapat mengolah banyak berbagai makanan di rumah," katanya.
Kepala DKP Kota Tangerang Muhdorun di Tangerang, Kamis, mengatakan kegiatan ini adalah upaya untuk mencegah stunting melalui penyediaan pangan lokal.
"Jadi bagi keluarga yang memiliki anak dengan kondisi stunting dapat mengetahui mengolah bahan pangan lokal menjadi makanan yang memiliki nilai gizi yang baik dan dapat memperbaiki gizi anak-anak," kata Muhdorun dalam kegiatan yang dilaksanakan di Posyandu Melati 9, Kelurahan Periuk, Kecamatan Periuk.
Ia melanjutkan kegiatan ini rutin dilakukan melalui para kader yang ada di posyandu. Antusiasme para peserta juga cukup tinggi karena mendapatkan pengetahuan baru untuk mengolah bahan pangan lokal.
"Antusiasnya cukup tinggi karena mereka mendapatkan pengetahuan baru bagaimana mengolah bahan pangan lokal. Apalagi bahan-bahan tersebut mudah ditemukan dan dibeli. Sehingga dengan kegiatan ini kami berharap mereka dapat mempraktikannya di rumah dan asupan gizi anak-anak mereka pun membaik," lanjutnya.
Salah satu peserta, Sri Susilawati, mengatakan kegiatan ini sangat membantu untuk menambah varian menu untuk dimasak di rumah, terutama dengan menggunakan pangan lokal. Diharapkan, kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan untuk menambah pengetahuan dan resep-resep yang lain.
Baca juga: Sasar remaja putri tekan stunting masa depan di Kaltim
Baca juga: ASN Mamasa Sulbar siap asuh anak stunting
"Kami sangat terbantu dengan kegiatan seperti ini. Sebelumnya saya belum pernah memasak pasta. Setelah dari sini, akan dicoba di rumah. Saya harap kegiatan ini dapat lebih sering dilakukan sehingga saya dapat mengolah banyak berbagai makanan di rumah," katanya.