Makassar (ANTARA) - Rumah Kedua yang dikelola Iwan Dento di kawasan destinasi wisata karst Rammang-Rammang, jadi wadah bagi anak-anak di lokasi tersebut untuk mengelola bank sampah anak, sekaligus belajar tentang alam.
"Alhamdulillah, kegiatan ini sudah mulai dilakukan saat pandemi COVID-19, di sela kegiatan sekolah daring anak-anak menyelingi dengan mencari sampah plastik," kata Iwan di Kabupaten Maros, Kamis.
Menurut dia, sampah yang dikumpulkan anak-anak itu ditabung dalam bentuk "Bank Sampah" dan hasilnya dapat ditukar dengan mainan sesuai dengan jumlah atau bobot sampah yang dikumpulkan. Hal itu dengan pertimbangan bahwa masa bermain anak tentu bersemangat untuk mengumpulkan sampah plastik yang dapat mencemari sungai di kawasan destinasi wisata karst Rammang-Rammang.
"Ini juga sekaligus mengajarkan anak-anak untuk belajar menjaga kebersihan lingkungan dari sampah plastik, karena dapat mencemari sungai atau lingkungan sekitarnya," kata Iwan yang telah menerima penghargaan Kalpataru selaku penggiat lingkungan.
Baca juga: PT Semasa libatkan bank sampah kelola sampah WSBK
Baca juga: Pemkot menargetkan TPST modern mampu kelola 40 ton sampah sehari
Iwan yang merupakan warga Kecamatan Bontoa, Maros, itu mendapatkan Kalpataru karena dinilai konsisten menjaga kelestarian karst Rammang-Rammang. Berkaitan dengan hal tersebut, Iwan merasa memiliki kewajiban dan tanggung jawab moril untuk menularkan pengetahuan dan pengalamannya menjaga lingkungan kepada puluhan anak-anak di Desa Salenrang, Kecamatan Bontoa, Maros.
"Sejak dini harus ditanamkan kepada anak-anak untuk menjaga lingkungan, cinta dengan alam sekitar membuat mereka tidak akan merusak lingkungan," katanya.*
"Alhamdulillah, kegiatan ini sudah mulai dilakukan saat pandemi COVID-19, di sela kegiatan sekolah daring anak-anak menyelingi dengan mencari sampah plastik," kata Iwan di Kabupaten Maros, Kamis.
Menurut dia, sampah yang dikumpulkan anak-anak itu ditabung dalam bentuk "Bank Sampah" dan hasilnya dapat ditukar dengan mainan sesuai dengan jumlah atau bobot sampah yang dikumpulkan. Hal itu dengan pertimbangan bahwa masa bermain anak tentu bersemangat untuk mengumpulkan sampah plastik yang dapat mencemari sungai di kawasan destinasi wisata karst Rammang-Rammang.
"Ini juga sekaligus mengajarkan anak-anak untuk belajar menjaga kebersihan lingkungan dari sampah plastik, karena dapat mencemari sungai atau lingkungan sekitarnya," kata Iwan yang telah menerima penghargaan Kalpataru selaku penggiat lingkungan.
Baca juga: PT Semasa libatkan bank sampah kelola sampah WSBK
Baca juga: Pemkot menargetkan TPST modern mampu kelola 40 ton sampah sehari
Iwan yang merupakan warga Kecamatan Bontoa, Maros, itu mendapatkan Kalpataru karena dinilai konsisten menjaga kelestarian karst Rammang-Rammang. Berkaitan dengan hal tersebut, Iwan merasa memiliki kewajiban dan tanggung jawab moril untuk menularkan pengetahuan dan pengalamannya menjaga lingkungan kepada puluhan anak-anak di Desa Salenrang, Kecamatan Bontoa, Maros.
"Sejak dini harus ditanamkan kepada anak-anak untuk menjaga lingkungan, cinta dengan alam sekitar membuat mereka tidak akan merusak lingkungan," katanya.*