Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Dinas Perikanan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, meluncurkan program pengembangan usaha kelautan dan perikanan untuk meningkatkan perekonomian warga pesisir dan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang bergerak di bidang pengolahan ikan laut.
"Program pengembangan usaha perikanan ini untuk memberikan berbagai informasi terkait peluang bisnis produk perikanan laut yang bisa dimanfaatkan oleh warga maupun pelaku UMKM," kata Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Sukabumi Nunung Nurhayati di Sukabumi pada Sabtu.
Menurut Nunung, untuk tahap awal pelaksanaan program ini pihaknya telah mengumpulkan puluhan pelaku UMKM dan warga pesisir untuk diberikan sosialisasi dan edukasi tentang produk perikanan laut.
Kegiatan ini bertujuan menyebarluaskan informasi terkait pelayanan pengembangan usaha kelautan dan perikanan, serta memberikan informasi terkait program Inkubasi Bisnis Inovasi Produk Kelautan dan Perikanan (Inbis Invapro KP) kepada pelaku usaha pengolah perikanan.
Dalam upaya peningkatan perekonomian warga melalui program pengembangan usaha perikanan dan kelautan ini pihaknya menggandeng Satuan kerja Balai Besar Pengujian Penerapan Produk Kelautan dan Perikanan Palabuhanratu.
"Sehingga, pelaku UMKM maupun warga pesisir mendapatkan informasi terkait peluang bisnis perikanan yang masih terbuka lebar serta mendorong mereka agar bisa berinovasi dan meningkatkan kreativitas dalam memanfaatkan hasil perikanan laut," tambahnya.
Nunung mengatakan program ini tidak sebatas sosialisasi dan edukasi saja, tetapi selanjutnya pihaknya akan melakukan pembinaan dan pendampingan kepada pelaku UMKM serta mempromosikan produk yang dihasilkan agar pendapatannya meningkat dan mampu bersaing dengan produk sejenis lainnya baik dari luar daerah maupun luar negeri.
Di sisi lain, ia memaparkan luas area pesisir Kabupaten Sukabumi mencapai 10.445,45 hektare (ha) dan untuk 2022 jumlah nelayan yang beroperasi sebanyak 9.811 orang serta alat tangkap sebanyak 3.385 unit. Kemudian untuk realisasi jumlah produksi perikanan tangkap mengalami penurunan dari tahun sebelumnya atau 2021 yakni turun sekitar 7.054 ton, dengan cluster komoditas unggulan yaitu lobster, tuna, cakalang, layur, teri, marlin, lisong dan sidat.
Menurut dia, pelaku UMKM dan warga juga bisa memanfaatkan potensi potensi budidaya air payau dan air tawar yang potensinya tidak kalah besar dari potensi perikanan laut. Namun sayangnya, potensi yang besar ini belum termanfaatkan secara maksimal atau hanya sebagian kecilnya saja. Maka dari itu, melalui program pengembangan usaha perikanan dana kelautan diharapkan warga bisa memanfaatkan potensi itu untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan.
Dibandingkan dengan potensi sumber daya perikanan dan kelautan yang besar, jumlah pelaku usaha perikanan di Kabupaten Sukabumi saat ini terbilang masih sedikit yakni baru 1.681 orang dengan berbagai macam jenis olahan yang dihasilkan.
Baca juga: KKP kembangkan VOGA dan SFV kawal program ekonomi biru
Baca juga: KKP gandeng universitas Sultra perkuat mutu produk perikanan
Nunung berharap dengan kegiatan ini tersebut bisa memacu semangat pelaku usaha untuk selalu berinovasi, membantu meningkatkan performa UMKM dengan mengikuti Inbis Invapro KP dan jumlah pelaku usahanya pun terus bertambah.
"Program pengembangan usaha perikanan ini untuk memberikan berbagai informasi terkait peluang bisnis produk perikanan laut yang bisa dimanfaatkan oleh warga maupun pelaku UMKM," kata Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Sukabumi Nunung Nurhayati di Sukabumi pada Sabtu.
Menurut Nunung, untuk tahap awal pelaksanaan program ini pihaknya telah mengumpulkan puluhan pelaku UMKM dan warga pesisir untuk diberikan sosialisasi dan edukasi tentang produk perikanan laut.
Kegiatan ini bertujuan menyebarluaskan informasi terkait pelayanan pengembangan usaha kelautan dan perikanan, serta memberikan informasi terkait program Inkubasi Bisnis Inovasi Produk Kelautan dan Perikanan (Inbis Invapro KP) kepada pelaku usaha pengolah perikanan.
Dalam upaya peningkatan perekonomian warga melalui program pengembangan usaha perikanan dan kelautan ini pihaknya menggandeng Satuan kerja Balai Besar Pengujian Penerapan Produk Kelautan dan Perikanan Palabuhanratu.
"Sehingga, pelaku UMKM maupun warga pesisir mendapatkan informasi terkait peluang bisnis perikanan yang masih terbuka lebar serta mendorong mereka agar bisa berinovasi dan meningkatkan kreativitas dalam memanfaatkan hasil perikanan laut," tambahnya.
Nunung mengatakan program ini tidak sebatas sosialisasi dan edukasi saja, tetapi selanjutnya pihaknya akan melakukan pembinaan dan pendampingan kepada pelaku UMKM serta mempromosikan produk yang dihasilkan agar pendapatannya meningkat dan mampu bersaing dengan produk sejenis lainnya baik dari luar daerah maupun luar negeri.
Di sisi lain, ia memaparkan luas area pesisir Kabupaten Sukabumi mencapai 10.445,45 hektare (ha) dan untuk 2022 jumlah nelayan yang beroperasi sebanyak 9.811 orang serta alat tangkap sebanyak 3.385 unit. Kemudian untuk realisasi jumlah produksi perikanan tangkap mengalami penurunan dari tahun sebelumnya atau 2021 yakni turun sekitar 7.054 ton, dengan cluster komoditas unggulan yaitu lobster, tuna, cakalang, layur, teri, marlin, lisong dan sidat.
Menurut dia, pelaku UMKM dan warga juga bisa memanfaatkan potensi potensi budidaya air payau dan air tawar yang potensinya tidak kalah besar dari potensi perikanan laut. Namun sayangnya, potensi yang besar ini belum termanfaatkan secara maksimal atau hanya sebagian kecilnya saja. Maka dari itu, melalui program pengembangan usaha perikanan dana kelautan diharapkan warga bisa memanfaatkan potensi itu untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan.
Dibandingkan dengan potensi sumber daya perikanan dan kelautan yang besar, jumlah pelaku usaha perikanan di Kabupaten Sukabumi saat ini terbilang masih sedikit yakni baru 1.681 orang dengan berbagai macam jenis olahan yang dihasilkan.
Baca juga: KKP kembangkan VOGA dan SFV kawal program ekonomi biru
Baca juga: KKP gandeng universitas Sultra perkuat mutu produk perikanan
Nunung berharap dengan kegiatan ini tersebut bisa memacu semangat pelaku usaha untuk selalu berinovasi, membantu meningkatkan performa UMKM dengan mengikuti Inbis Invapro KP dan jumlah pelaku usahanya pun terus bertambah.