Bantul (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menggalakkan program kawin suntik atau inseminasi buatan (IB) untuk sapi maupun kambing sebagai upaya meningkatkan populasi ternak tersebut seusai pelaksanaan Idul Adha 1444 Hijriah.
"Upaya kami yang pertama nanti menggalakkan kawin suntik atau IB gratis untuk sapi maupun kambing untuk mempercepat peningkatan populasi," kata Kepala DKPP Bantul Joko Waluyo di Bantul, Jumat.
Menurut dia, pelaksanaan Idul Adha 1444 Hijriah ini memang mengurangi stok ternak baik sapi dan kambing di Bantul, meskipun sebagian besar mendatangkan dari luar daerah. Tercatat jumlah sapi yang dipotong pada Lebaran Haji 2023 sebanyak 6.790 ekor, kambing 5.331 ekor, dan domba 8.183 ekor.
Dia mengatakan, selain kawin suntik yang diberikan melalui petugas IB ke kelompok kelompok ternak, upaya lainnya adalah dengan memberikan sosialisasi kepada masyarakat kelompok peternak tentang pemeliharaan yang baik, agar ternak cepat berkembang.
"Kebetulan petani-petani sapi Bantul itu setelah ada 'pedet' (anak sapi) terus dijual, umur lima sampai enam bulan dijual, yang dipelihara hanya indukan, biasanya dibawa ke pasar tetapi nanti larinya keluar Bantul," katanya.
Joko Waluyo mengatakan, untuk program IB atau kawin suntik di Bantul rata-rata setiap tahun sekitar 48 ribu straw atau semen beku yang dikeluarkan dinas untuk disuntikkan ke ternak sapi maupun kambing.
"Sebetulnya kenaikan populasi sapi di Bantul cukup besar hampir 30 ribu pedet yang lahir di Bantul, tapi karena pedet ketika umur lima sampai enam bulan dijual, peningkatan populasi siap potong itu tidak signifikan," katanya.
Baca juga: Pemkot Mataram menyediakan 69 ternak kurban pada Idul Adha 1444 H
Baca juga: Waspadai virus Oz, Pemkot Mataram setop ternak dari luar
Joko juga mengatakan, populasi ternak sapi di Bantul sekitar 73 ribuan, akan tapi kebanyakan sapi betina, karena pola pemeliharaan sapi di Bantul itu pembibitan, jadi memelihara betina untuk beranak.
"Upaya kami yang pertama nanti menggalakkan kawin suntik atau IB gratis untuk sapi maupun kambing untuk mempercepat peningkatan populasi," kata Kepala DKPP Bantul Joko Waluyo di Bantul, Jumat.
Menurut dia, pelaksanaan Idul Adha 1444 Hijriah ini memang mengurangi stok ternak baik sapi dan kambing di Bantul, meskipun sebagian besar mendatangkan dari luar daerah. Tercatat jumlah sapi yang dipotong pada Lebaran Haji 2023 sebanyak 6.790 ekor, kambing 5.331 ekor, dan domba 8.183 ekor.
Dia mengatakan, selain kawin suntik yang diberikan melalui petugas IB ke kelompok kelompok ternak, upaya lainnya adalah dengan memberikan sosialisasi kepada masyarakat kelompok peternak tentang pemeliharaan yang baik, agar ternak cepat berkembang.
"Kebetulan petani-petani sapi Bantul itu setelah ada 'pedet' (anak sapi) terus dijual, umur lima sampai enam bulan dijual, yang dipelihara hanya indukan, biasanya dibawa ke pasar tetapi nanti larinya keluar Bantul," katanya.
Joko Waluyo mengatakan, untuk program IB atau kawin suntik di Bantul rata-rata setiap tahun sekitar 48 ribu straw atau semen beku yang dikeluarkan dinas untuk disuntikkan ke ternak sapi maupun kambing.
"Sebetulnya kenaikan populasi sapi di Bantul cukup besar hampir 30 ribu pedet yang lahir di Bantul, tapi karena pedet ketika umur lima sampai enam bulan dijual, peningkatan populasi siap potong itu tidak signifikan," katanya.
Baca juga: Pemkot Mataram menyediakan 69 ternak kurban pada Idul Adha 1444 H
Baca juga: Waspadai virus Oz, Pemkot Mataram setop ternak dari luar
Joko juga mengatakan, populasi ternak sapi di Bantul sekitar 73 ribuan, akan tapi kebanyakan sapi betina, karena pola pemeliharaan sapi di Bantul itu pembibitan, jadi memelihara betina untuk beranak.