Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menyediakan 69 ternak kurban terdiri atas 25 sapi dan 44 kambing untuk disalurkan pada perayaan Idul Adha 1444 Hijriah/2023 Masehi.
Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Kota Mataram Fathoni Asfriandi di Mataram, Selasa, mengatakan sebanyak 69 ternak kurban itu dihimpun dari organisasi perangkat daerah (OPD) serta pihak swasta lainnya di Kota Mataram.
"Sebanyak 69 hewan kurban itu merupakan target kami, setelah melakukan pendataan. Harapannya, realisasi sesuai dengan target yang kami rencanakan," katanya.
Menurutnya, sebanyak 69 ekor hewan kurban yang ditargetkan tahun ini lebih banyak dibandingkan jumlah hewan kurban yang dihimpun tahun 2022. Pada tahun 2022, total hewan kurban yang dihimpun sebanyak 48 ekor terdiri atas 18 sapi dan 30 kambing.
"Estimasi tambahan hewan kurban tahun 2023 terutama jenis sapi karena ada beberapa OPD yang biasanya membeli kambing kini memberikan sapi," katanya.
Sementara menyinggung tentang sistem pendistribusian, Fathoni mengatakan untuk tahun ini dilakukan langsung dalam bentuk hewan kurban masih hidup.
Pendistribusian hewan kurban diberikan kepada panitia kurban masjid, asuhan keluarga, pantai asuhan, panti sosial dan lainnya yang sudah mengajukan permohonan melalui proposal.
"Sampai saat ini sudah ada 50 lembaga yang mengajukan permohonan hewan kurban," katanya.
Sedangkan untuk pemotongan 2-3 ekor hewan kurban di halaman kantor wali kota, lanjutnya, tidak dilakukan lagi. Pemotongan hewan kurban dilakukan di Rumah Potong Hewan (RPH) Majeluk.
"Daging kurban akan kita bagi ke warga yang berhak di sekitar Kantor Wali Kota Mataram. Warga yang berhak kita berikan kupon untuk ditukar dengan daging kurban pada Hari Raya Idul Adha," katanya.
Lebih jauh Fathoni mengatakan pemotongan hewan kurban di RPH dimaksudkan untuk menjamin daging hewan kurban yang akan dikonsumsi masyarakat merupakan daging yang aman, sehat, utuh dan halal (Asuh).
"Di RPH sebelum dipotong hewan kurban diperiksa oleh dokter hewan, begitu juga setelah dipotong dagingnya diperiksa," katanya.
Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Kota Mataram Fathoni Asfriandi di Mataram, Selasa, mengatakan sebanyak 69 ternak kurban itu dihimpun dari organisasi perangkat daerah (OPD) serta pihak swasta lainnya di Kota Mataram.
"Sebanyak 69 hewan kurban itu merupakan target kami, setelah melakukan pendataan. Harapannya, realisasi sesuai dengan target yang kami rencanakan," katanya.
Menurutnya, sebanyak 69 ekor hewan kurban yang ditargetkan tahun ini lebih banyak dibandingkan jumlah hewan kurban yang dihimpun tahun 2022. Pada tahun 2022, total hewan kurban yang dihimpun sebanyak 48 ekor terdiri atas 18 sapi dan 30 kambing.
"Estimasi tambahan hewan kurban tahun 2023 terutama jenis sapi karena ada beberapa OPD yang biasanya membeli kambing kini memberikan sapi," katanya.
Sementara menyinggung tentang sistem pendistribusian, Fathoni mengatakan untuk tahun ini dilakukan langsung dalam bentuk hewan kurban masih hidup.
Pendistribusian hewan kurban diberikan kepada panitia kurban masjid, asuhan keluarga, pantai asuhan, panti sosial dan lainnya yang sudah mengajukan permohonan melalui proposal.
"Sampai saat ini sudah ada 50 lembaga yang mengajukan permohonan hewan kurban," katanya.
Sedangkan untuk pemotongan 2-3 ekor hewan kurban di halaman kantor wali kota, lanjutnya, tidak dilakukan lagi. Pemotongan hewan kurban dilakukan di Rumah Potong Hewan (RPH) Majeluk.
"Daging kurban akan kita bagi ke warga yang berhak di sekitar Kantor Wali Kota Mataram. Warga yang berhak kita berikan kupon untuk ditukar dengan daging kurban pada Hari Raya Idul Adha," katanya.
Lebih jauh Fathoni mengatakan pemotongan hewan kurban di RPH dimaksudkan untuk menjamin daging hewan kurban yang akan dikonsumsi masyarakat merupakan daging yang aman, sehat, utuh dan halal (Asuh).
"Di RPH sebelum dipotong hewan kurban diperiksa oleh dokter hewan, begitu juga setelah dipotong dagingnya diperiksa," katanya.