Distan Mataram validasi data jumlah hewan kurban 2025

id Dinas Pertanian,Kota Mataram,kasus hewan kurban

Distan Mataram validasi data jumlah hewan kurban 2025

Tim kesehatan hewan kurban Dinas Pertanian Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, melakukan pengecekan terhadap daging kurban di salah satu titik di Kota Mataram, Sabtu (7/6-2025). ANTARA/ HO-Dinas Pertanian. 

Mataram (ANTARA) - Dinas Pertanian Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) melakukan validasi data jumlah hewan kurban Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah/2025 Masehi, serta kasus penyakit hewan kurban yang ditemukan di enam kecamatan di kota itu.

Pejabat Otoritas Veteriner Dinas Pertanian Kota Mataram Muhammad Irfan Sabri di Mataram, Selasa, mengatakan pendataan itu sebagai bagian evaluasi untuk meningkatkan layanan kesehatan hewan kurban ke depan.

"Pendataan juga dimaksudkan untuk mengetahui perbandingan jumlah hewan kurban yang dipotong dari tahun ke tahun," katanya.

Baca juga: Enam kasus penyakit daging kurban ditemukan di Mataram

Berdasarkan data sementara, katanya, dari enam kecamatan se-Kota Mataram, kegiatan pendataan yang sudah rampung baru di Kecamatan Ampenan dengan jumlah hewan kurban yang dipotong sebanyak 631 ekor.

"Dari jumlah itu terdiri atas 383 ekor kambing dan 248 ekor sapi," sebutnya.

Dari 631 ekor hewan kurban yang dilakukan pemeriksaan kesehatan sebelum di sembelih dinyatakan sehat, layak, dan memenuhi syarat menjadi hewan kurban.

Tetapi, setelah dilakukan penyembelihan dan pemeriksaan terhadap daging kurban, ternyata ditemukan 6 kasus pada hewan kurban tersebut.

Enam kasus tersebut terdiri atas empat kasus cacing hati (fasciolosis) pada empat ekor sapi dan dua kasus penyakit kulit (scabies) pada kambing.

Baca juga: Distan: Hewan kurban di Mataram bebas antraks dan PMK

Terhadap temuan kasus tersebut, tim kesehatan langsung melakukan pemusnahan pada bagian yang terkena penyakit kulit dan cacing hati.

Untuk kasus penyakit kulit pada kambing, katanya, biasa ditemukan pada bagian telinga dan kaki, sehingga bagian itulah yang dibuang atau dimusnahkan.

Sedangkan empat ekor sapi yang ditemukan dengan penyakit cacing hati, juga dilakukan pemusnahan. "Kasus cacing hati, kerap ditemukan dan tim kesehatan hanya bisa tahu setelah ternak disembelih," katanya.

Sementara untuk bagian-bagian lain, baik untuk kambing maupun sapi dinyatakan layak konsumsi atau termasuk dagingaman, sehat, utuh, dan halal (ASUH), sehingga tetap bisa dibagi ke masyarakat.

"Tapi, kami sarankan dalam proses pengolahan daging tersebut direbus atau dimasak sampai benar-benar matang. Jangan dibuat sate atau oseng-oseng," katanya.

Baca juga: Pemkot Mataram himpun puluhan hewan kurban sambut Idul Adha

Sementara data jumlah hewan kurban dan temuan penyakit pada daging kurban pada lima kecamatan lainnya, tambah Irfan, ditargetkan tuntas pada dua atau tiga hari ke depan.

Data Dinas Pertanian Kota Mataram tahun 2024 menyebutkan hewan kurban yang dipotong di enam kecamatan se-Kota Mataram sebanyak 2.752 ekor terdiri atas 1.602 kambing, 15 domba, dan 1.135 sapi.

Sedangkan untuk temuan kasus pada daging kurban tercatat sebanyak 52 kasus pada 51 ekor sapi, yakni 51 kasus cacing hati dan 1 kasus lesi paru.

"Semoga temuan kasus pada daging kurban tahun ini lebih sedikit dibandingkan tahun sebelumnya," katanya.

Baca juga: Sebanyak 220 personel awasi kesehatan hewan kurban di Mataram
Baca juga: Kota Mataram dapat sapi kurban dari Prabowo dengan bobot 669 kilogram

Pewarta :
Editor: Abdul Hakim
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.