Pangandaran (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, terus memantau perkembangan seluruh daerah, terutama pesisir pantai di daerah setempat untuk mengetahui dampak dari bencana gempa bumi yang berpusat di Bantul, Yogyakarta, Jumat malam.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pangandaran Untung Saeful Rachman mengatakan, jajarannya sudah menerjunkan personel dan juga terus berkomunikasi dengan jajaran lainnya untuk memantau dan mengecek perkembangan setelah terjadi gempa Bantul yang cukup dirasakan kuat di Pangandaran. "Teman-teman juga terus memantau ke lapangan terutama di pesisir pantai," kata Untung.
Ia menuturkan guncangan gempa bumi bermuatan Magnitudo 6.4 yang berlokasi di Bantul cukup kuat dirasakan di wilayah Kabupaten Pangandaran, termasuk kawasan pesisir pantai dan tempat wisata. Laporan di lapangan, kata dia, saat terjadi gempa sejumlah wisatawan sempat berhamburan ke luar gedung hotel untuk menghindari sesuatu yang dapat membahayakan jiwa saat guncangan gempa.
Ia menyampaikan wisatawan Pantai Pangandaran yang sempat ke luar hotel itu bukan berarti mereka pergi meninggalkan Pangandaran, mereka setelah terjadi gempa kembali beraktivitas seperti biasa. "Memang guncangan sangat terasa di Pangandaran, wisatawan sempat ke luar dari gedung tapi tidak berarti berhamburan untuk punya pemikiran untuk balik," katanya.
Ia menyampaikan setelah guncangan gempa itu tidak ada laporan adanya kerusakan bangunan rumah maupun fasilitas umum lainnya di Pangandaran. Ia berharap dampak gempa Bantul yang terasa sampai Pangandaran tidak menyebabkan kerusakan, semuanya diharapkan dalam keadaan selamat. "Dari rekan-rekan belum ada laporan, dan mudah-mudahan tidak ada kejadian dampak dari gempa itu sendiri," katanya.
Baca juga: Info BMKG: Subduksi lempeng Indo-Australia dan Eurasia picu gempa Yogyakarta
Baca juga: Warga Yogyakarta berhamburan ke luar rumah akibat gempa
Laporan dari situs BMKG bahwa kejadian gempa tektonik berkekuatan Magnitudo 6.4 di selatan Yogyakarta terjadi Sekitar pukul 19.57 WIB yang berlokasi di Samudera Hindia Selatan Jawa, tepatnya berlokasi di laut pada jarak 81 km arah selatan Kota Wates, Daerah Istimewa Yogyakarta pada kedalaman 67 km.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pangandaran Untung Saeful Rachman mengatakan, jajarannya sudah menerjunkan personel dan juga terus berkomunikasi dengan jajaran lainnya untuk memantau dan mengecek perkembangan setelah terjadi gempa Bantul yang cukup dirasakan kuat di Pangandaran. "Teman-teman juga terus memantau ke lapangan terutama di pesisir pantai," kata Untung.
Ia menuturkan guncangan gempa bumi bermuatan Magnitudo 6.4 yang berlokasi di Bantul cukup kuat dirasakan di wilayah Kabupaten Pangandaran, termasuk kawasan pesisir pantai dan tempat wisata. Laporan di lapangan, kata dia, saat terjadi gempa sejumlah wisatawan sempat berhamburan ke luar gedung hotel untuk menghindari sesuatu yang dapat membahayakan jiwa saat guncangan gempa.
Ia menyampaikan wisatawan Pantai Pangandaran yang sempat ke luar hotel itu bukan berarti mereka pergi meninggalkan Pangandaran, mereka setelah terjadi gempa kembali beraktivitas seperti biasa. "Memang guncangan sangat terasa di Pangandaran, wisatawan sempat ke luar dari gedung tapi tidak berarti berhamburan untuk punya pemikiran untuk balik," katanya.
Ia menyampaikan setelah guncangan gempa itu tidak ada laporan adanya kerusakan bangunan rumah maupun fasilitas umum lainnya di Pangandaran. Ia berharap dampak gempa Bantul yang terasa sampai Pangandaran tidak menyebabkan kerusakan, semuanya diharapkan dalam keadaan selamat. "Dari rekan-rekan belum ada laporan, dan mudah-mudahan tidak ada kejadian dampak dari gempa itu sendiri," katanya.
Baca juga: Info BMKG: Subduksi lempeng Indo-Australia dan Eurasia picu gempa Yogyakarta
Baca juga: Warga Yogyakarta berhamburan ke luar rumah akibat gempa
Laporan dari situs BMKG bahwa kejadian gempa tektonik berkekuatan Magnitudo 6.4 di selatan Yogyakarta terjadi Sekitar pukul 19.57 WIB yang berlokasi di Samudera Hindia Selatan Jawa, tepatnya berlokasi di laut pada jarak 81 km arah selatan Kota Wates, Daerah Istimewa Yogyakarta pada kedalaman 67 km.