Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat menggencarkan perekaman KTP elektronik dengan turun langsung ke sekolah dalam rangka mendukung Pemilu 2024.
"Perekaman di Lombok Barat baru mencapai 98,02 persen dari warga yang wajib KTP," kata Kepala Dinas Dukcapil Kabupaten Lombok Barat Saepul Ahkam dalam keterangan tertulis di Mataram, Senin.
Oleh karena itu, pihaknya mulai banyak turun ke desa dan sekolah-sekolah untuk melakukan perekaman KTP hingga menjelang Pemilu 2024.
Pihaknya berkoordinasi dengan KPU Lombok Barat dan menjalin kerja sama dengan pemerintah desa untuk kegiatan itu.
"Kita bisa lebih banyak lagi melakukan perekaman agar deviasi antara warga dengan perekaman makin kecil dan menembus nol persen sehingga tidak menjadi hambatan di pemilu nanti," katanya.
Ia mengakui saat ini pihaknya kehabisan tinta untuk mencetak KTP elektronik, sedangkan target pencetakan yang masih banyak.
"Per hari ini tinta kita sudah habis, tapi alhamdulillah sudah kita pesan, mudah-mudahan akan tersedia besok," katanya.
Ahkam menambahkan tentang ketersediaan blangko KTP elektronik yang masih bergantung suplai Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat.
"Ketersediaan blangko dengan jumlah sasaran rekam dan warga yang sudah rekam tidak sebanding. masyarakat kita yang PRR atau sudah rekam tinggal di-'print'-kan (cetak) KTP-nya saja masih bersisa 10 ribuan warga," katanya.
Sebelumnya, Wakil Bupati Lombok Barat Sumiatun melakukan inspeksi mendadak layanan di Dinas Dukcapil Lombok Barat.
Saat sidak itu, ia langsung memasuki ruang pelayanan serta menemui masyarakat yang sedang mengantre untuk mendapatkan pelayanan administrasi kependudukan.
"Saya sengaja datang untuk mengunjungi kantor ini sambil mengecek, apakah masyarakat kita terlayani secara memuaskan atau tidak. Alhamdulillah masih bagus-bagus saja walaupun ada hal-hal yang mesti diperbaiki lagi," katanya.
Ia juga menyapa dan bertanya langsung kepada beberapa orang yang telah selesai mendapatkan pelayanan di kantor itu.
"Alhamdulillah pengakuan beberapa orang yang saya tanya, mereka mengaku terlayani dengan baik," katanya.
"Perekaman di Lombok Barat baru mencapai 98,02 persen dari warga yang wajib KTP," kata Kepala Dinas Dukcapil Kabupaten Lombok Barat Saepul Ahkam dalam keterangan tertulis di Mataram, Senin.
Oleh karena itu, pihaknya mulai banyak turun ke desa dan sekolah-sekolah untuk melakukan perekaman KTP hingga menjelang Pemilu 2024.
Pihaknya berkoordinasi dengan KPU Lombok Barat dan menjalin kerja sama dengan pemerintah desa untuk kegiatan itu.
"Kita bisa lebih banyak lagi melakukan perekaman agar deviasi antara warga dengan perekaman makin kecil dan menembus nol persen sehingga tidak menjadi hambatan di pemilu nanti," katanya.
Ia mengakui saat ini pihaknya kehabisan tinta untuk mencetak KTP elektronik, sedangkan target pencetakan yang masih banyak.
"Per hari ini tinta kita sudah habis, tapi alhamdulillah sudah kita pesan, mudah-mudahan akan tersedia besok," katanya.
Ahkam menambahkan tentang ketersediaan blangko KTP elektronik yang masih bergantung suplai Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat.
"Ketersediaan blangko dengan jumlah sasaran rekam dan warga yang sudah rekam tidak sebanding. masyarakat kita yang PRR atau sudah rekam tinggal di-'print'-kan (cetak) KTP-nya saja masih bersisa 10 ribuan warga," katanya.
Sebelumnya, Wakil Bupati Lombok Barat Sumiatun melakukan inspeksi mendadak layanan di Dinas Dukcapil Lombok Barat.
Saat sidak itu, ia langsung memasuki ruang pelayanan serta menemui masyarakat yang sedang mengantre untuk mendapatkan pelayanan administrasi kependudukan.
"Saya sengaja datang untuk mengunjungi kantor ini sambil mengecek, apakah masyarakat kita terlayani secara memuaskan atau tidak. Alhamdulillah masih bagus-bagus saja walaupun ada hal-hal yang mesti diperbaiki lagi," katanya.
Ia juga menyapa dan bertanya langsung kepada beberapa orang yang telah selesai mendapatkan pelayanan di kantor itu.
"Alhamdulillah pengakuan beberapa orang yang saya tanya, mereka mengaku terlayani dengan baik," katanya.