Mataram (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) bersama aparat gabungan mengevakuasi seorang warga yang tewas dalam sumur di Desa Temanjor, Kecamatan Pringgabaya.
"Korban Sabrillah (19) diduga meninggal dunia akibat menghirup oksigen beracun saat membersihkan sumur," kata Kasi Humas Polres Lombok Timur Iptu Nicolas Oesmas di Selong, Selasa.
Peristiwa itu bermula ketika korban bersama teman-temannya datang ke tempat kejadian perkara (TKP) untuk membersihkan sumur dan secara bergantian mereka turun untuk membersihkan sumur tersebut.
Oleh karena airnya masih banyak dan kesulitan untuk membersihkan, untuk membantu menguras air sumur itu mereka menggunakan mesin pompa air.
"Saat mesin pompa dihidupkan, teman korban yang berada di bawah tak mampu menahan nafas karena banyaknya asap, dengan kondisi lemas naik ke permukaan," katanya.
Meski telah melihat temannya naik dengan kondisi lemas, korban memaksakan diri untuk turun ke dalam sumur, tanpa mengindahkan dan menghiraukan peringatan teman temannya, kalau di dalam sumur masih banyak asap mesin pompa.
"Korban turun, tetapi tak berapa lama korban berusaha naik menggunakan tali dan dibantu teman-temannya," katanya.
Namun, baru setengah naik, tiba-tiba korban lemas dan tak mampu berpegangan pada tali yang digunakan untuk naik. Ia kemudian terlepas dari talu dan terjatuh. Bahkan, teman korban yang ikut membantu menaikkan korban ikut lemas.
Warga yang melihat kejadian langsung membawa teman korban tersebut ke puskesmas guna mendapatkan pertolongan, sedangkan korban yang berada di dalam sumur, langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek dan BPBD Lombok Timur.
Anggota Polsek Wanasaba dan BPBD yang mendapat laporan langsung meluncur ke TKP dan melakukan evakuasi terhadap tubuh korban yang berada di dalam sumur ke permukaan.
Saat evakuasi dilakukan, kondisi korban sudah tidak bernyawa, diduga akibat kehabisan oksigen saat berada dalam sumur.
"Korban langsung dibawa ke puskesmas guna dilakukan visum, setelah itu mayat korban diserahkan ke pihak keluarganya untuk dimakamkan di desa setempat," katanya.
"Korban Sabrillah (19) diduga meninggal dunia akibat menghirup oksigen beracun saat membersihkan sumur," kata Kasi Humas Polres Lombok Timur Iptu Nicolas Oesmas di Selong, Selasa.
Peristiwa itu bermula ketika korban bersama teman-temannya datang ke tempat kejadian perkara (TKP) untuk membersihkan sumur dan secara bergantian mereka turun untuk membersihkan sumur tersebut.
Oleh karena airnya masih banyak dan kesulitan untuk membersihkan, untuk membantu menguras air sumur itu mereka menggunakan mesin pompa air.
"Saat mesin pompa dihidupkan, teman korban yang berada di bawah tak mampu menahan nafas karena banyaknya asap, dengan kondisi lemas naik ke permukaan," katanya.
Meski telah melihat temannya naik dengan kondisi lemas, korban memaksakan diri untuk turun ke dalam sumur, tanpa mengindahkan dan menghiraukan peringatan teman temannya, kalau di dalam sumur masih banyak asap mesin pompa.
"Korban turun, tetapi tak berapa lama korban berusaha naik menggunakan tali dan dibantu teman-temannya," katanya.
Namun, baru setengah naik, tiba-tiba korban lemas dan tak mampu berpegangan pada tali yang digunakan untuk naik. Ia kemudian terlepas dari talu dan terjatuh. Bahkan, teman korban yang ikut membantu menaikkan korban ikut lemas.
Warga yang melihat kejadian langsung membawa teman korban tersebut ke puskesmas guna mendapatkan pertolongan, sedangkan korban yang berada di dalam sumur, langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek dan BPBD Lombok Timur.
Anggota Polsek Wanasaba dan BPBD yang mendapat laporan langsung meluncur ke TKP dan melakukan evakuasi terhadap tubuh korban yang berada di dalam sumur ke permukaan.
Saat evakuasi dilakukan, kondisi korban sudah tidak bernyawa, diduga akibat kehabisan oksigen saat berada dalam sumur.
"Korban langsung dibawa ke puskesmas guna dilakukan visum, setelah itu mayat korban diserahkan ke pihak keluarganya untuk dimakamkan di desa setempat," katanya.