Praya, NTB (ANTARA) - Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), menurunkan petugas penyuluh lapangan (PPL) untuk memantau kondisi tanaman tembakau pascahujan yang cukup tinggi di wilayahnya.

"Kondisi tanaman tembakau yang rusak dampak perubahan cuaca El Nino ini masih belum ada, namun kita telah minta PPL turun langsung melakukan pemantauan," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Tengah Mumahmad Kamrin di Praya, NTB, Jumat.

Kondisi hujan beberapa hari ini memang cukup tinggi yakni mencapai 55 milimeter berdasarkan data BMKG.

Untuk kondisi tanaman tembakau yang masih kecil tidak terlalu berdampak, namun untuk kondisi tanaman tembakau yang besar terancam rusak.

"Sampai saat ini belum ada laporan, tapi kalau hujan turun lagi dalam pekan ini terancam rusak," katanya.

Ia mengatakan pada musim kemarau ini memang waktunya untuk menanam tembakau, namun perubahan cuaca yang tidak menentu mengakibatkan hujan saat musim kemarau.

"Semoga saja cuaca panas, sehingga petani tembakau tidak merugi," katanya.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini cuaca hujan sedang di wilayah NTB hingga tiga hari ke depan pada musim kemarau 2023.


"Cuaca di NTB pada umumnya cerah berawan hingga hujan sedang mulai 6-9 Juni 2023," kata Prakirawan BMKG Stasiun Zaenudin Abdul Majid, Lombok, Gede Dedy Krisnawan.

Potensi hujan sedang pada 6 Juli 2023 di wilayah NTB diprakirakan terjadi di Kota Mataram, Kabupaten Lombok Utara, Kabupaten Sumbawa Barat, Sumbawa, Bima dan Kabupaten Dompu.

Sedangkan, pada 7-8 Juli 2023, potensi hujan ringan hingga sedang diprakirakan terjadi di wilayah Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Utara, Lombok Timur, Sumbawa Barat, Sumbawa, Bima dan Dompu.

Pewarta : Akhyar Rosidi
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2024