Ternate (ANTARA) - Kantor Kesyahbandaraan dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Ternate, Maluku Utara (Malut) menyatakan sudah mengusulkan ke Kementerian Perhubungan agar menambah dua unit kapal perintis untuk wilayah Malut, sehingga kebutuhan masyarakat dapat terlayani.
"Kami telah mengusulkan dua unit kapal perintis ke Kementerian Perhubungan, agar tahun 2024 mendatang, usulan tersebut bisa direalisasikan untuk penambahan kapal perintis di wilayah Malut," kata Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dari KSOP Kelas II Ternate Hasbi Djuba, di Ternate, Minggu.
Dua unit kapal perintis itu nantinya akan melayani rute dari Pelabuhan Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara ke Maba dan Bicoli di Kabupaten Halmahera Timur serta wilayah Sakam, Peniti, Tepeleo dan Pulau Gebe di Kabupaten Halmahera Tengah.
Dia menyebutkan, sedangkan satu kapal lagi untuk melayani dari Pelabuhan Tobelo ke Pelabuhan Dama, Kecamatan Loloda di Kabupaten Halmahera Utara serta rute tujuan Pelabuhan Bitung, Sulawesi Utara. "Selama ini ada empat kapal perintis, dua unit di antaranya kapal perintis KM Sabuk Nusantara 86 dan KM Sabuk Nusantara 105 milik Pemerintah, sedangkan dua unit kapal perintis lainnya yakni KM Kie Raha adalah milik swasta," ujarnya lagi.
Dia menjelaskan, dari ke empat kapal perintis tersebut, sejauh ini belum optimal, karena belum membuka rute dari Pelabuhan Tobelo ke sejumlah pelosok di Kabupaten Halmahera Timur dan Halmahera Tengah, sehingga dengan kehadiran kapal perintis itu, maka sangat membantu masyarakat sekitar.
Sementara untuk kapal dari Pelabuhan Tobelo ke wilayah Kecamatan Loloda dan Bitung, selama ini hanya dilayani kapal reguler lainnya, sehingga biaya tiket sangat mahal "Kalau kapal perintis ini harga tiket sangat murah, jika dibandingkan dengan kapal reguler lainnya, sehingga kita melihat masyarakat lebih memilih berangkat menggunakan kapal perintis," kata Hasbi.
Ariyanto, warga Bicoli, di Kabupaten Halmahera Timur menyatakan kehadiran kapal perintis di wilayah itu, menjadi berkah bagi masyarakat sekitar, karena selama ini kapal reguler dari Bicoli ke Pelabuhan Tobelo hanya satu kali dalam seminggu itu, tiket Rp200 ribu.
Sedangkan kalau menggunakan jalur darat, maka dari Bicoli ke Tobelo membutuhkan waktu 8 jam dengan biaya Rp700 ribu, sementara kalau dari Bicoli ke Kota Ternate membutuhkan waktu 7 jam dengan biaya transportasi Rp600 ribu.
Baca juga: KSOP Batam imbau masyarakat mudik lebih awal
Baca juga: KSOP Kendari meminta kapal terapkan identifikasi otomatis dan radio
"Kalau ada kapal perintis yang masuk ke wilayah Bicoli maka kami sangat bersyukur, karena kami bisa membawa barang hasil kebun dengan harga tiket sangat terjangkau," kata warga Bicoli, yang merupakan salah satu daerah Terpencil, Tertinggal dan Terdepan (3T) di Kabupaten Halmahera Timur itu pula.
"Kami telah mengusulkan dua unit kapal perintis ke Kementerian Perhubungan, agar tahun 2024 mendatang, usulan tersebut bisa direalisasikan untuk penambahan kapal perintis di wilayah Malut," kata Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dari KSOP Kelas II Ternate Hasbi Djuba, di Ternate, Minggu.
Dua unit kapal perintis itu nantinya akan melayani rute dari Pelabuhan Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara ke Maba dan Bicoli di Kabupaten Halmahera Timur serta wilayah Sakam, Peniti, Tepeleo dan Pulau Gebe di Kabupaten Halmahera Tengah.
Dia menyebutkan, sedangkan satu kapal lagi untuk melayani dari Pelabuhan Tobelo ke Pelabuhan Dama, Kecamatan Loloda di Kabupaten Halmahera Utara serta rute tujuan Pelabuhan Bitung, Sulawesi Utara. "Selama ini ada empat kapal perintis, dua unit di antaranya kapal perintis KM Sabuk Nusantara 86 dan KM Sabuk Nusantara 105 milik Pemerintah, sedangkan dua unit kapal perintis lainnya yakni KM Kie Raha adalah milik swasta," ujarnya lagi.
Dia menjelaskan, dari ke empat kapal perintis tersebut, sejauh ini belum optimal, karena belum membuka rute dari Pelabuhan Tobelo ke sejumlah pelosok di Kabupaten Halmahera Timur dan Halmahera Tengah, sehingga dengan kehadiran kapal perintis itu, maka sangat membantu masyarakat sekitar.
Sementara untuk kapal dari Pelabuhan Tobelo ke wilayah Kecamatan Loloda dan Bitung, selama ini hanya dilayani kapal reguler lainnya, sehingga biaya tiket sangat mahal "Kalau kapal perintis ini harga tiket sangat murah, jika dibandingkan dengan kapal reguler lainnya, sehingga kita melihat masyarakat lebih memilih berangkat menggunakan kapal perintis," kata Hasbi.
Ariyanto, warga Bicoli, di Kabupaten Halmahera Timur menyatakan kehadiran kapal perintis di wilayah itu, menjadi berkah bagi masyarakat sekitar, karena selama ini kapal reguler dari Bicoli ke Pelabuhan Tobelo hanya satu kali dalam seminggu itu, tiket Rp200 ribu.
Sedangkan kalau menggunakan jalur darat, maka dari Bicoli ke Tobelo membutuhkan waktu 8 jam dengan biaya Rp700 ribu, sementara kalau dari Bicoli ke Kota Ternate membutuhkan waktu 7 jam dengan biaya transportasi Rp600 ribu.
Baca juga: KSOP Batam imbau masyarakat mudik lebih awal
Baca juga: KSOP Kendari meminta kapal terapkan identifikasi otomatis dan radio
"Kalau ada kapal perintis yang masuk ke wilayah Bicoli maka kami sangat bersyukur, karena kami bisa membawa barang hasil kebun dengan harga tiket sangat terjangkau," kata warga Bicoli, yang merupakan salah satu daerah Terpencil, Tertinggal dan Terdepan (3T) di Kabupaten Halmahera Timur itu pula.