Jakarta (ANTARA) - Komisi Yudisial Republik Indonesia di Jakarta, Kamis, mengumumkan 34 nama calon hakim agung dan enam nama calon hakim ad hoc hak asasi manusia Mahkamah Agung tahun 2023 yang lulus tahapan seleksi kualitas.
Wakil Ketua Komisi Yudisial Siti Nurdjanah saat jumpa pers virtual menyampaikan para calon hakim agung dan calon hakim ad hoc HAM yang lulus seleksi kualitas pada 21 hingga 22 Juni 2023 akan mengikuti seleksi berikutnya, yaitu seleksi kesehatan dan kepribadian yang dijadwalkan pada pekan kedua Agustus 2023.
Dia menjelaskan seleksi itu diadakan demi memenuhi kebutuhan hakim agung dan hakim ad hoc HAM, sebagaimana yang diminta oleh Mahkamah Agung dalam suratnya yang ditandatangani Wakil Ketua Mahkamah Agung Bidang Yudisial Nomor: 2/WKMA.Y/IV/2023.
"Mahkamah Agung dengan suratnya membutuhkan beberapa calon hakim untuk kamar pidana ini ada delapan orang yang dibutuhkan, kemudian di kamar perdata ada satu orang, di kamar TUN khusus pajak satu orang, dan untuk hakim ad hoc HAM dibutuhkan tiga orang," kata Siti Nurdjanah.
Tercatat ada 48 orang peserta yang mengikuti seleksi kualitas untuk posisi hakim agung kamar pidana, kemudian delapan peserta untuk posisi hakim agung kamar perdata, tujuh peserta untuk posisi hakim agung TUN khusus pajak, dan 17 peserta mengikuti seleksi kualitas untuk posisi hakim ad hoc HAM. Para peserta yang mengikuti seleksi kualitas itu telah lulus seleksi administrasi.
Dari 48 peserta yang mengikuti seleksi hakim agung kamar pidana, ada 24 orang peserta yang lulus, yaitu Abdul Azis (Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Medan), Achmad Setyo Pudjoharsoyo (Ketua Pengadilan Tinggi Mataram), Ahmad Shalihin (Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Samarinda), Ainal Mardhiah (Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Banda Aceh), Binsar M. Gultom (Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi DKI Jakarta), Catur Iriantoro (Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Bandung), Harun Al Rasyid (Dosen Fakultas Hukum Universitas Brawijaya Malang), Isnurul S. Arif (Hakim Tinggi Badan Pengawasan Mahkamah Agung RI), Jon Effendi (Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Pekanbaru), Joni (Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Denpasar), Jonlar Purba (Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Bengkulu), Minanoer Rachman (Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Makassar), Noor Edi Yono (Hakim Tinggi Badan Pengawasan Mahkamah Agung), Parulian Lumbantoruan (Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Makassar), Pransis Sinaga (Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Pontianak), Setyanto Hermawan (Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Makassar), Sigid Triyono (Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Makassar).
Kemudian, ada Sinintha Yuliansih Sibarani (Hakim Ad Hoc Tindak Pidana Korupsi di Mahkamah Agung RI), Sudharmawatiningsih (Panitera Muda Pidana Khusus MA RI), Sutarjo (Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Makassar), Tumpal Napitupulu (Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Manado), Udjianti (Hakim Tinggi Badan Pengawasan MA RI), Ukar Priyambodo (Advokat di Kantor Pengacara Dr. Prija dan Rekan), dan Yanto (Panitera Muda Pidana MA RI).
KY juga mengumumkan enam orang peserta yang lulus seleksi kualitas untuk posisi hakim agung kamar perdata. Nama-nama calon hakim itu, yaitu Agus Subroto (Panitera Muda Perdata Khusus Mahkamah Agung RI), Eddie Kusuma (Advokat Eddie Kusuma & Associates), Gunawan Widjaja (dosen Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta), Heru Pramono (Wakil Ketua Pengadilan Tinggi DKI Jakarta), Ifa Sudewi (Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Pontianak), dan Sabartua Tampubolon (Direktur Regulasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI).
Untuk calon hakim agung kamar Tata Usaha Negara (TUN) khusus pajak, nama-nama peserta yang lulus, yaitu Budi Nugroho (Hakim Pengadilan Pajak), L.Y. Hari Sih Advianto (Hakim Pengadilan Pajak), Ruwaidah Afiyanti (Hakim Pengadilan Pajak), Yeheskiel Minggus Tiranda (Kepala Bidang Pendaftaran, Eksistensi, dan Penilaian Kantor Wilayah Jakarta Selatan II Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan RI).
Dalam surat pengumuman yang berbeda, KY juga mengumumkan enam orang nama calon hakim ad hoc HAM Mahkamah Agung yang lulus seleksi kualitas, yaitu Adriano (advokat), Banelaus Naipospos (advokat), Judhariksawan (dosen Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin Makassar), Manotar Tampubolon (dosen Fakultas Hukum Universitas Kristen Indonesia Jakarta), Nugraha Pranadita (dosen Universitas Langlangbuana Bandung), dan Paria Edward Nadeak (advokat).
Ketua Bidang Rekrutmen Hakim Komisi Yudisial M. Taufiq HZ selepas mengumumkan nama-nama tersebut menyampaikan para peserta yang lulus seleksi kualitas berhak mengikuti seleksi kesehatan dan kepribadian. "Seleksi kesehatan dan kepribadian diperkirakan akan dilaksanakan pada pekan kedua Agustus 2023 (jadwal masing-masing calon akan disampaikan kemudian)," kata Taufiq HZ.
Baca juga: KY masifkan sosialisasi jaring calon hakim agung
Baca juga: Mantan Ketua KY Jaja Ahmad Jayus jadi korban pembacokan di rumahnya
Dia juga menegaskan calon hakim agung dan calon hakim ad hoc HAM yang lulus seleksi kualitas, tetapi tidak mengikuti seleksi kesehatan dan kepribadian bakal dinyatakan gugur. "Peserta seleksi diminta mengabaikan pihak-pihak yang menjanjikan dapat membantu keberhasilan/kelulusan dalam proses seleksi," kata Taufiq.
Wakil Ketua Komisi Yudisial Siti Nurdjanah saat jumpa pers virtual menyampaikan para calon hakim agung dan calon hakim ad hoc HAM yang lulus seleksi kualitas pada 21 hingga 22 Juni 2023 akan mengikuti seleksi berikutnya, yaitu seleksi kesehatan dan kepribadian yang dijadwalkan pada pekan kedua Agustus 2023.
Dia menjelaskan seleksi itu diadakan demi memenuhi kebutuhan hakim agung dan hakim ad hoc HAM, sebagaimana yang diminta oleh Mahkamah Agung dalam suratnya yang ditandatangani Wakil Ketua Mahkamah Agung Bidang Yudisial Nomor: 2/WKMA.Y/IV/2023.
"Mahkamah Agung dengan suratnya membutuhkan beberapa calon hakim untuk kamar pidana ini ada delapan orang yang dibutuhkan, kemudian di kamar perdata ada satu orang, di kamar TUN khusus pajak satu orang, dan untuk hakim ad hoc HAM dibutuhkan tiga orang," kata Siti Nurdjanah.
Tercatat ada 48 orang peserta yang mengikuti seleksi kualitas untuk posisi hakim agung kamar pidana, kemudian delapan peserta untuk posisi hakim agung kamar perdata, tujuh peserta untuk posisi hakim agung TUN khusus pajak, dan 17 peserta mengikuti seleksi kualitas untuk posisi hakim ad hoc HAM. Para peserta yang mengikuti seleksi kualitas itu telah lulus seleksi administrasi.
Dari 48 peserta yang mengikuti seleksi hakim agung kamar pidana, ada 24 orang peserta yang lulus, yaitu Abdul Azis (Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Medan), Achmad Setyo Pudjoharsoyo (Ketua Pengadilan Tinggi Mataram), Ahmad Shalihin (Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Samarinda), Ainal Mardhiah (Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Banda Aceh), Binsar M. Gultom (Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi DKI Jakarta), Catur Iriantoro (Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Bandung), Harun Al Rasyid (Dosen Fakultas Hukum Universitas Brawijaya Malang), Isnurul S. Arif (Hakim Tinggi Badan Pengawasan Mahkamah Agung RI), Jon Effendi (Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Pekanbaru), Joni (Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Denpasar), Jonlar Purba (Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Bengkulu), Minanoer Rachman (Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Makassar), Noor Edi Yono (Hakim Tinggi Badan Pengawasan Mahkamah Agung), Parulian Lumbantoruan (Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Makassar), Pransis Sinaga (Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Pontianak), Setyanto Hermawan (Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Makassar), Sigid Triyono (Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Makassar).
Kemudian, ada Sinintha Yuliansih Sibarani (Hakim Ad Hoc Tindak Pidana Korupsi di Mahkamah Agung RI), Sudharmawatiningsih (Panitera Muda Pidana Khusus MA RI), Sutarjo (Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Makassar), Tumpal Napitupulu (Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Manado), Udjianti (Hakim Tinggi Badan Pengawasan MA RI), Ukar Priyambodo (Advokat di Kantor Pengacara Dr. Prija dan Rekan), dan Yanto (Panitera Muda Pidana MA RI).
KY juga mengumumkan enam orang peserta yang lulus seleksi kualitas untuk posisi hakim agung kamar perdata. Nama-nama calon hakim itu, yaitu Agus Subroto (Panitera Muda Perdata Khusus Mahkamah Agung RI), Eddie Kusuma (Advokat Eddie Kusuma & Associates), Gunawan Widjaja (dosen Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta), Heru Pramono (Wakil Ketua Pengadilan Tinggi DKI Jakarta), Ifa Sudewi (Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Pontianak), dan Sabartua Tampubolon (Direktur Regulasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI).
Untuk calon hakim agung kamar Tata Usaha Negara (TUN) khusus pajak, nama-nama peserta yang lulus, yaitu Budi Nugroho (Hakim Pengadilan Pajak), L.Y. Hari Sih Advianto (Hakim Pengadilan Pajak), Ruwaidah Afiyanti (Hakim Pengadilan Pajak), Yeheskiel Minggus Tiranda (Kepala Bidang Pendaftaran, Eksistensi, dan Penilaian Kantor Wilayah Jakarta Selatan II Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan RI).
Dalam surat pengumuman yang berbeda, KY juga mengumumkan enam orang nama calon hakim ad hoc HAM Mahkamah Agung yang lulus seleksi kualitas, yaitu Adriano (advokat), Banelaus Naipospos (advokat), Judhariksawan (dosen Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin Makassar), Manotar Tampubolon (dosen Fakultas Hukum Universitas Kristen Indonesia Jakarta), Nugraha Pranadita (dosen Universitas Langlangbuana Bandung), dan Paria Edward Nadeak (advokat).
Ketua Bidang Rekrutmen Hakim Komisi Yudisial M. Taufiq HZ selepas mengumumkan nama-nama tersebut menyampaikan para peserta yang lulus seleksi kualitas berhak mengikuti seleksi kesehatan dan kepribadian. "Seleksi kesehatan dan kepribadian diperkirakan akan dilaksanakan pada pekan kedua Agustus 2023 (jadwal masing-masing calon akan disampaikan kemudian)," kata Taufiq HZ.
Baca juga: KY masifkan sosialisasi jaring calon hakim agung
Baca juga: Mantan Ketua KY Jaja Ahmad Jayus jadi korban pembacokan di rumahnya
Dia juga menegaskan calon hakim agung dan calon hakim ad hoc HAM yang lulus seleksi kualitas, tetapi tidak mengikuti seleksi kesehatan dan kepribadian bakal dinyatakan gugur. "Peserta seleksi diminta mengabaikan pihak-pihak yang menjanjikan dapat membantu keberhasilan/kelulusan dalam proses seleksi," kata Taufiq.