Rejang Lebong, Bengkulu (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu mengajak kalangan petani dalam sejumlah kecamatan di daerah itu untuk membudidayakan bawang merah.
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Rejang Lebong Zulkarnain saat dihubungi di Rejang Lebong, Minggu, mengatakan budi daya tanaman bawang merah di Kabupaten Rejang Lebong saat ini sangat menjanjikan, selain harganya relatif stabil juga lahannya cocok untuk pengembangannya.
"Saat ini sudah ada beberapa kelompok tani di Kecamatan Selupu Rejang dan beberapa kecamatan lainnya mulai membudidayakan tanaman bawang merah, hasilnya cukup baik dan menjanjikan," kata dia.
Dia menjelaskan budi daya tanaman bawang merah oleh kelompok tani di Kecamatan Selupu, Rejang Lebong tersebar dalam Desa Sumber Bening dan Mojorejo. Kemudian kecamatan lainnya, seperti di Kecamatan Sindang Kelingi dan Kecamatan Sindang Dataran.
"Untuk budi daya tanaman bawang merah oleh kelompok tani yang ada di Desa Sumber Bening, Kecamatan Selupu Rejang sudah dilakukan sejak beberapa tahun belakangan dengan hasil produksi di atas rata-rata nasional," katanya pula.
Ia mengatakan produksi tanaman bawang merah yang dihasilkan kelompok tani di Desa Sumber Bening mencapai 17,92 ton umbi basah per hektare atau melebihi rata-rata nasional sekitar 14 ton. Mujiran Nyoto (65), salah seorang petani bawang merah di Desa Sumber Bening menyatakan, dirinya mulai menanam bawang merah sejak awal 2023 lalu di atas lahan seluas 800 meter persegi.
Baca juga: Jayapura luncurkan gerakan tanam cabai dan bawang merah
Baca juga: Petani bawang di Bima tekan biaya produksi manfaatkan teknologi PLN
"Sebelumnya saya menanam aneka jenis sayuran, namun beberapa tahun ini harga jualnya tidak menentu, sehingga saya mulai beralih menanam bawang merah karena harganya yang stabil dan bisa ditumpang sari dengan tanaman lainnya," kata Mujiran. Dia menambahkan, tanaman bawang merah ini ditanamnya dengan tumpang sari cabai dan sawi, dimana sudah satu kali panen sebanyak mencapai 1,5 ton dengan harga jual umbi basah di tingkat petani berkisar Rp25.000 per kg.
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Rejang Lebong Zulkarnain saat dihubungi di Rejang Lebong, Minggu, mengatakan budi daya tanaman bawang merah di Kabupaten Rejang Lebong saat ini sangat menjanjikan, selain harganya relatif stabil juga lahannya cocok untuk pengembangannya.
"Saat ini sudah ada beberapa kelompok tani di Kecamatan Selupu Rejang dan beberapa kecamatan lainnya mulai membudidayakan tanaman bawang merah, hasilnya cukup baik dan menjanjikan," kata dia.
Dia menjelaskan budi daya tanaman bawang merah oleh kelompok tani di Kecamatan Selupu, Rejang Lebong tersebar dalam Desa Sumber Bening dan Mojorejo. Kemudian kecamatan lainnya, seperti di Kecamatan Sindang Kelingi dan Kecamatan Sindang Dataran.
"Untuk budi daya tanaman bawang merah oleh kelompok tani yang ada di Desa Sumber Bening, Kecamatan Selupu Rejang sudah dilakukan sejak beberapa tahun belakangan dengan hasil produksi di atas rata-rata nasional," katanya pula.
Ia mengatakan produksi tanaman bawang merah yang dihasilkan kelompok tani di Desa Sumber Bening mencapai 17,92 ton umbi basah per hektare atau melebihi rata-rata nasional sekitar 14 ton. Mujiran Nyoto (65), salah seorang petani bawang merah di Desa Sumber Bening menyatakan, dirinya mulai menanam bawang merah sejak awal 2023 lalu di atas lahan seluas 800 meter persegi.
Baca juga: Jayapura luncurkan gerakan tanam cabai dan bawang merah
Baca juga: Petani bawang di Bima tekan biaya produksi manfaatkan teknologi PLN
"Sebelumnya saya menanam aneka jenis sayuran, namun beberapa tahun ini harga jualnya tidak menentu, sehingga saya mulai beralih menanam bawang merah karena harganya yang stabil dan bisa ditumpang sari dengan tanaman lainnya," kata Mujiran. Dia menambahkan, tanaman bawang merah ini ditanamnya dengan tumpang sari cabai dan sawi, dimana sudah satu kali panen sebanyak mencapai 1,5 ton dengan harga jual umbi basah di tingkat petani berkisar Rp25.000 per kg.