Rejang Lebong, Bengkulu (ANTARA) - Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, kembali melakukan penarikan retribusi wisata di daerah itu setelah dua bulan dihentikan karena adanya revisi peraturan daerah atau perda penarikan pajak dan retribusi setempat.
Kepala Dinas Pariwisata Rejang Lebong M Budianto di Rejang Lebong, Jumat, mengatakan pihaknya menargetkan penerimaan retribusi sektor pariwisata 2024 sebesar Rp221 juta, lebih besar dari tahun sebelumnya Rp200 juta.
"Dinas Pariwisata Rejang Lebong saat ini mulai melakukan persiapan untuk melakukan penarikan retribusi pariwisata setelah hampir tiga bulan terhitung awal 2024 lalu dihentikan," kata dia.
Baca juga: Rejang Lebong Bengkulu mendukung pengembangan potensi wisata permainan air
Dia menjelaskan, persiapan yang dilakukan pihaknya sembari menunggu revisi perda tentang penarikan retribusi dan pajak Kabupaten Rejang Lebong turun dari Gubernur Bengkulu ialah penyiapan administrasi lapangan termasuk pencetakan karcis.
Administrasi dan pencetakan karcis tersebut, kata dia, harus disesuaikan dengan perda terbaru sehingga tidak menyalahi ketentuan.
Sejauh ini untuk penerimaan asli daerah (PAD) sektor pariwisata yang dihimpun pihaknya masih nol, namun dirinya optimistis bisa terpenuhi seiring dengan mulai ramainya pengunjung yang datang ke Rejang Lebong setelah pandemi COVID-19 berlalu.
Baca juga: Festival Bukit Kaba ajang promosi desa wisata Rejang Lebong Bengkulu
Menurut dia, penerimaan sektor pariwisata daerah itu saat ini berasal dari pengelolaan tiga lokasi wisata milik Pemkab Rejang Lebong oleh pihak ketiga yakni dari Obyek Wisata Pemandian Suban Air Panas, kemudian Danau Mas Harun Bastari (DMHB) dan Villa Diklat di kawasan DMHB.
Sepanjang 2023, dari pengelolaan tiga lokasi wisata milik pemda setempat berhasil dihimpun retribusi sebesar Rp153 juta dari target yang ditentukan sebesar Rp200 juta.
Realisasi PAD sektor pariwisata Kabupaten Rejang Lebong 2023 ini berasal dari Obyek Wisata Pemandian Suban Air Panas sebesar Rp108 juta dari target Rp143 juta, kemudian DMHB sebesar Rp38,5 juta dari target Rp48 juta, serta dari Villa Diklat sebesar Rp6,6 juta mulai ditarik pada 2023 dan belum ditentukan targetnya.
Berita Terkait
UGGCP menuju destinasi wisata kelas dunia
Jumat, 26 April 2024 8:30
EF Kids & Teens sukses latih guru bahasa Inggris di enam area wisata Indonesia
Kamis, 25 April 2024 17:28
Jambore desa wisata 2024 digelar di Lombok Tengah pada 27-28 April 2024
Rabu, 24 April 2024 12:58
Dispar Kota Mataram siapkan Rp100 juta tata wisata "Giong Siu"
Minggu, 21 April 2024 5:53
Sebanyak 126.414 wisatawan berkunjung ke Banyuwangi selama libur Lebaran
Sabtu, 20 April 2024 7:29
Mataram siapkan konsep penataan Makam Bintaro agar jadi wisata religi
Jumat, 19 April 2024 12:13
Dispar Mataram awasi sejumlah objek wisata setelah Lebaran
Jumat, 19 April 2024 12:11
TSI Bogor sediakan paket kuliner di wahana Safari Malam
Jumat, 19 April 2024 8:29