Mataram (ANTARA) - Dinas Pariwisata Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mencatat tingkat kunjungan wisatawan di Kota Mataram sudah mencapai 90 persen dari target 700 ribu kunjungan.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Mataram Cahya Samudra di Mataram, Senin, mengatakan, sebanyak 700 ribu kunjungan tersebut 13.000 merupakan target kunjungan wisatawan mancanegara.
"Khusus tingkat kunjungan wisatawan mancanegara capaiannya sekitar 85 persen," katanya.
Dengan melihat realisasi tingkat kunjungan tersebut, pihaknya optimistis target 700 ribu kunjungan bisa tercapai sampai akhir tahun ini khususnya untuk wisatawan domestik dan lokal.
Hal itu bisa dilihat pada kunjungan wisatawan di dua objek wisata unggulan di Kota Mataram yakni Taman Loang Baloq dan Pantai Ampenan.
Baca juga: Tingkat kunjungan wisatawan di Kota Mataram capai 432 ribu
Tingkat kunjungan di dua lokasi tersebut setiap akhir pekan bisa mencapai 1.000-2.000 kunjungan, belum termasuk hari libur di luar Sabtu dan Minggu, serta hari biasa lainnya.
"Dengan capaian 90 persen kunjungan, untuk wisatawan lokal dan domestik kami kurang sekitar 5.700 kunjungan. InsyaAllah, itu bisa tercapai," katanya.
Sementara, untuk mengoptimalkan kunjungan wisatawan mancanegara, katanya, perlu dilakukan berbagai inovasi untuk memperbanyak pagelaran seni dan budaya sebagai daya tarik bagi wisatawan mancanegara.
Baca juga: Destinasi Kota Tua dan Pantai Ampenan kian diminati wisatawan
Melalui pagelaran seni dan budaya bisa menjadi modal promosi dan kerja sama dengan biro perjalanan wisata di daerah ini sehingga kunjungan wisatawan mancanegara bisa terus meningkat.
"Kalau ada pagelaran seni dan budaya, bisa kami jual ke travel agent, termasuk ke kapal pesiar yang secara berkala membawa tamu-tamu dari sejumlah negara," katanya.
Salah satu kegiatan seni budaya lokal yang disiapkan untuk mendongkrak kunjungan wisatawan mancanegara, Dispar Kota Mataram mulai merintis pagelaran kesenian tradisional peresean menjadi kalender bulanan pariwisata sebagai salah satu ajang promosi wisata daerah.
Baca juga: Wisata ramah Muslim perlu jaminan sertifikasi halal
Setelah dicanangkan pada Minggu (16/11-2025), atraksi peresean akan digelar secara rutin setiap bulan pada minggu ketiga di Taman Loang Baloq secara terbuka atau gratis.
Persean merupakan atraksi kesenian tradisional yang menampilkan pertarungan dua laki-laki atau disebut "pepadu" dengan menggunakan tongkat rotan dan perisai kulit kerbau sebagai tameng.
Peresean merupakan atraksi dari suku Sasak di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, dan kini menjadi bagian dari daya tarik pariwisata daerah.
"Kegiatan yang kami gelar setiap bulan sebagai upaya melestarikan seni dan budaya lokal serta ajang promosi pariwisata dengan menghadirkan para pepadu dari Kota Mataram dan luar kota," katanya.
Baca juga: Tingkat kunjungan wisatawan di Kota Mataram capai 432 ribu
