Mataram (ANTARA) - Dinas Pariwisata Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyebutkan, tingkat kunjungan wisata di Kota Mataram sampai awal Agustus 2025, sudah mencapai 432.000 atau 50 persen lebih dari target 862.000 kunjungan.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Mataram Cahya Samudra di Mataram, Rabu, mengatakan, tingkat kunjungan itu masih didominasi dari kunjungan wisatawan nusantara.
"Tapi bukan berarti wisatawan mancanegara tidak hadir sama sekali, karena kunjungan wisatawan asing ketika ada event tertentu," katanya.
Seperti, saat kegiatan Festival Mutiara di Lombok Epicentrum Mall (LEM), bulan Juli ramai dikunjungi wisatawan asing meskipun tetap lebih banyak wisatawan nusantara.
Cahya mengatakan, capaian tingkat kunjungan wisatawan yang sudah berada pada angka 50 persen lebih tersebut, menjadi sinyal positif bagi dunia pariwisata sebab pada periode triwulan pertama tingkat kunjungan relatif turun.
Menurut dia, dalam dua bulan terakhir yakni Juli dan Agustus 2025, kunjungan wisatawan terlihat meningkat signifikan. Kondisi itu tidak lepas dari kehadiran sejumlah acara besar yang digelar di Kota Mataram.
Salah satunya Festival Olahraga Masyarakat Nasional (Fornas) yang berlangsung bulan Juli 2025. Ajang olahraga tersebut melibatkan sekitar 20 ribu peserta dari berbagai daerah itu berhasil menggerakkan perekonomian sekaligus menarik wisatawan untuk berkunjung.
Baca juga: Edukasi unik: Layangan dari sampah hiasi langit Loang Baloq Mataram
"Kegiatan Fornas banyak mendongkrak tingkat kunjungan wisatawan ke Kota Mataram," katanya.
Selain itu, tambahnya, rangkaian kegiatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-32 Kota Mataram juga turut memberi dampak besar sebab berbagai atraksi budaya, pertunjukan seni, hingga lomba rakyat menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.
Kegiatan-kegiatan itu menjadi rangkaian "Road to MotoGP 2025 yang akan berlangsung bulan Oktober di Sirkuit Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah.
Di sisi lain, Dinas Pariwisata Kota Mataram kini sedang menyiapkan sejumlah strategi untuk memastikan target 862.000 wisatawan di tahun 2025 bisa tercapai.
Salah satunya dengan memperkuat kolaborasi bersama pemangku kepentingan pariwisata, baik di tingkat kota maupun provinsi.
Baca juga: Pasar Seni Mataram ditata, Pemkot ajukan bantuan Rp10 miliar
Kerja sama dilakukan dengan pelaku industri perjalanan (travel agen), pelaku hotel dan restoran, hingga organisasi profesi seperti Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI).
Di samping itu, atraksi budaya lokal juga terus diangkat agar menjadi daya tarik tambahan bagi wisatawan. Salah satunya pertunjukan "peresean", sebuah tradisi budaya Lombok yang ditampilkan dalam rangkaian HUT Kota Mataram di Lapangan Selagalas selama empat hari.
"Kami berusaha mengemas berbagai kegiatan yang bisa mendongkrak kunjungan wisatawan dan bekerja sama dengan HPI untuk membawa wisatawan yang datang ke Lombok untuk menyaksikan langsung," katanya.
Diharapkan melalui kegiatan-kegiatan tersebut bisa menjadi ajang promosi pariwisata sekaligus meningkatkan kunjungan wisatawan di Kota Mataram baik wisatawan nusantara maupun mancanegara.
"Kami optimistis target kunjungan yang ditetapkan bisa tercapai, karena masih ada sekitar 4-5 event kalender pariwisata yang akan kami gelar hingga akhir tahun ini," katanya.
