Paris (ANTARA) - Saham-saham Prancis berakhir turun tajam pada perdagangan Senin waktu setempat (17/7/2023), menghentikan reli selama enam hari berturut-turut, dengan indeks acuan CAC 40 di Bursa Efek Paris anjlok 1,12 persen atau 82,88 poin menjadi menetap di 7.291,66 poin.
Indeks CAC 40 menguat 0,06 persen atau 4,74 poin menjadi 7.374,54 poin pada Jumat (14/7/2023), setelah terkerek 0,50 persen atau 36,79 poin menjadi 7.369,80 poin pada Kamis (13/7/2023), dan bertambah 1,57 persen atau 113,00 poin menjadi 7.333,01 poin pada Rabu (12/7/2023).
Dari 40 saham perusahaan besar pilihan yang menjadi komponen indeks CAC 40, sebanyak sembilan saham berhasil membukukan keuntungan, sementara 31 saham lainnya mengalami kerugian.
Hermes International SCA, perusahaan yang mendesain, memproduksi, dan mendistribusikan aksesori dan pakaian mewah pribadi menderita kerugian terbesar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya tergelincir 4,21 persen.
Diikuti oleh saham perusahaan induk dan konglomerat multinasional Prancis yang berspesialisasi dalam memproduksi barang-barang mewah LVMH Moet Hennessy Louis Vuitton SE terpangkas 3,73 persen; serta perusahaan yang mendesain, memproduksi, dan memasarkan barang-barang fesyen mewah Kering SA jatuh 1,95 persen.
Sementara itu, Carrefour SA, perusahaan yang mengoperasikan supermarket, hypermarket, cash and carry store, dan situs web e-commerce multinasional Prancis terangkat 0,58 persen, menjadi pencetak keuntungan terbesar (top gainer) dari saham-saham unggulan.
Baca juga: Kemenkop mengajak UMKM melantai di bursa
Baca juga: Saham Inggris perpanjang kenaikan, indeks menguat 1,83 persen
Disusul oleh saham perusahaan industri farmasi yang menawarkan obat-obatan, obat generik, suplemen makanan, kosmetik, dan alat kesehatan Sanofi SA bertambah 0,49 persen; serta perusahaan yang merancang dan membangun sistem kelistrikan kedirgantaraan dan sistem pertahanan Prancis Thales SA naik 0,47 persen.