Mataram (ANTARA) - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Universitas Mataram (Unram) mempromosikan alat kesenian seruling karya warga Desa Kesik, Kecamatan Masbagik, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat dalam ajang Festival Geowisata Keempat dan Konferensi Internasional atau The 4th Geofest yang digelar di Lombok.

Ketua KKN-PMD Desa Kesik, Erdi Rahadi dalam penjelasan yang diterima di Mataram, Selasa mengatakan mempromosikan seruling ini sebagai bentuk upaya mengembangkan budaya serta alat kesenian atau potensi yang ada di Desa Kesik yang belum banyak dikenal oleh masyarakat luar.

"Dalam hal ini kita juga membantu perekonomian masyarakat pengrajin alat kesenian khususnya di Desa Kesik," katanya.

Ia menjelaskan Desa Kesik ini merupakan salah satu desa di Kecamatan Masbagik, Kabupaten Lombok Timur yang saat ini terus berbenah menuju desa wisata dan desa budaya.

Desa ini memiliki potensi atraksi budaya dari tujuh sanggar yang yang tersebar di sana, bahkan masyarakat Desa Kesik memiliki keahlian tersendiri dalam membuat alat kesenian tradisional, salah satunya seruling atau yang biasa dikenal dengan Suling Sasak yang merupakan kebutuhan tradisi masyarakat secara turun temurun.

"Suling Sasak yang diproduksi di Desa Kesik bernama Jero Suling," katanya.

Untuk memperkenalkan Suling Sasak dari Desa Kesik (Jero Suling) ke kancah Internasional, mahasiswa KKN Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Unram mengikuti pameran seni pada Festival Geowisata Keempat dan Konferensi Internasional atau The 4th Geofest yang digelar 20-23 Juli dengan tema kegiatan "Archipelago, Marine and Geotourism Development For a Livable Planet" yang dilaksanakan di Kota Mataram.

Suling adalah adalah kesenian yang sangat khas dan menjadi identitas Suku Sasak Lombok. Kesenian suling ini menyimpan beragam keunikan yang tidak dijumpai di daerah lain, salah satunya adalah interval nadanya dan liriknya yang begitu kontras.

Dalam setiap unsur - unsur yang ada di dalam Suling Sasak terdapat makna yang begitu mendalam sebagai cerminan jati diri Suku Sasak. Kesenian khas ini dalam keberadaan-nya di masyarakat banyak digunakan dalam berbagai macam upacara, ritual dan pentad kesenian Sasak.

Salah satu fungsi Suling adalah digunakan dalam Gamelan Gong, Gendang Belek, Wayang, upacara Nyongkolan (perkawinan) dan lain sebagainya, demikian Erdi Rahadi.

 

Pewarta : Nur Imansyah
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2024